Gibran yang tertidur di dekat pintu terbangun karena perut nya lagi lagi merasa mual
Huekkk hueekkkk
Ia membalikkan badannya bersandar pada wastafel toilet
"Sampai kapan gua gini" keluh nya. Keringat dingin kini berada dikeningnya
Dengan hati hati dia kembali ke ranjang dan mengambil Obatnya dilaci
Kepala nya pusing ia memilih untuk tidur namun tiba tiba ada notif dari handphone nya
"Gimana hari Lo yang penuh penderitaan" gio
' urusan nya apa buat Lo' Gibran
'hahaha puas gua liat Lo dihukum kemarin'
Read
'ngeread doang nih, gua cuman mau bilang tidur yang nyenyak ya soalnya besok akan ada permainan selanjutnya '
Read
Gibran hanya membaca pesan itu ia bener bener tidak ada tenaga membalas chat gio
Gibran memutuskan kembali tidur tanpa memperdulikan apa lagi rencana jahat yang akan mereka lakukan pada dirinya
...........
Gibran sudah berada disekolah ia melihat foto fotonya banyak bertebaran, yaitu foto ketika ia bekerja di caffe dengan mengenakan pakaian pelayannya
Semua temannya menatap Gibran jijik "gib Lo pelayan ternyata" ucap salah satu temannya
"Gak nyangka sih gua sekelas dengan seorang pelayan" ucapnya lagi
"Tauu dirumah gua nyuruh nyuruh pelayan masa disekolah gua berteman dengan pelayan sih" keluh temannya lain
Gibran menunduk malu sungguh ia tidak tau harus menjawab apa
"Eh gib saran gua ya mending Lo bersih bersih juga deh disekolah cocok tuh pelayan" ledek temannya
"Tauu gib kalau perlu nih Lo bawain tas gua kekelas kan Lo cuman pelayan" ledek temannya yang lainn
"Hahahahah" banyak tawa dan ledekan yang Gibran terima
Gibran semakin menunduk ia malu harus gimana ia bahkan tidak sanggup mengangkat kepala nya
Emang apa salah nya jadi seorang pelayan toh itu masih perkerjaan yang halal pikir Gibran
"Kok Lo diam sih gak sopan banget" ucap temannya lagi
Kenzo lewat dikerumunan itu ia melihat Gibran yang diolok olok oleh teman teman nya merasa geram
"Ada apa ini" ucap Kenzo dengan dingin
Semua hanya diam
"Udah puas ngeledek nya iyaa" ucap Kenzo penuh emosi
"Gua kira kalian ini anak terpelajar ternyata cuman manusia berhati sempit yang punya pemikiran kecil" geram Kenzo
"Dengar kalau gua dengar ada yang meng olok olok Gibran lagi Lo semua berurusan dengan gua paham"
Semua nya mengangguk "apalagi bubar kalian" teriak kenzo. Membuat semua murid pergi
Kenzo yang khawatir dengan Gibran memegang pundak Gibran dengan pandangan khawatir
"Lo gak papa kan" ucap Kenzo khawatir
"Gak papa bang makasih ya" ucap Gibran dengan tulus
"Yaudah gua antar kekelas ya" ajak Kenzo
Gibran hanya mengangguk ia sudah pasrah dengan semuanya
Di kejadian itu ada seorang pemuda yang tersenyum sinis " yahh bersambung" ucapnya lalu pergi
"Gimana" ucap orang disebrang telpon
"Aman gua udah buat dia malu" ucap Leo
"Good" puji gio
Leo tersenyum karena mendapatkan pujian itu
"Sekarang Lo akan makin menderita Gibran"
............
Indro yang mendengar berita tentang Gibran merasa khawatir dengan Gibran ia menghampiri Gibran yang sedang berada ditaman sekolah
"Gib are you okey" ucapnya
Gibran mengangguk, ia senang kali ini Indro yang datang menemuinya
"Lu tenang ya ada gua dan Kenzo yang bakal jaga Lo"
"Iya bang Gibran juga gak masalah kalau pekerjaan Gibran kebongkar
"Gib..."
"Gibran oke bang lagian Gibran gak malu kok kan Gibran kerjanya kerjaan yang halal" ucap Gibran
Indro yang melihat tatapan Gibran yakin bahwa Gibran hanya kaget dengan kejadian tadi bukannya malu dengan pekerjaan nya
"Gibrannnn" teriak Al
Yang membuat Indro dan Gibran kaget
"Siapa sih yang udah sebar tuh foto" kesal Al
"Sama gua juga bingung siapa yang nyebar ya" ucap Indro
"Tapi gib Lo aman kan" ucap Al khawatir
"Aman bang tenang aja"
Indro dan Al senang melihat Gibran baik baik saja dan tidak terlalu tertekan dengan masalah ini
...........
Rasya dan Naura sedang berjalan saat dijalan mereka melihat Gibran pun menghampiri nya
"Gib Lo gak papa kan" tanya Rasya khawatir
"Gak papa kok" ucap Gibran lalu pergi
"Sumpah gua kesal banget sama yang udah nyebar tuh foto" kesal Naura
"Sabar nau" Rasya menendang kan Naura
..........
Gibran kembali kambuh disekolah ia segera menuju toilet sekolah membersihkan mimisan nya yang terus keluar
Setelah bersih ia keluar dan ternyata sudah ada Leo didepan nya
"Yah sang pelayan udah ketauan deh kerjaannya" ledek Leo
"Ini pasti ulah Lo kan" tebak Gibran
"Kalau iya kenapa "
"Kemana sahabat gua yang dulu le" ucap Gibran
"Leo yang dulu udah mati sekarang adalah Leo yang baru" ucap Leo pergi meninggal kan Gibran
Gibran menarik dan membuang nafas nya kasar, dari pada ambil pusing lebih baik ia kekelas
"Tunggu apa yang akan terjadi selanjutnya Gibran"
Bersambung
