"Andai aku dapat memutar waktu, Aku tidak akan pernah mengucapkan perkataan terkutuk itu. Maafkan aku, Rels. Jika boleh, aku sangat ingin menarik semua perkataanku malam itu. Aku menyesal."
- BE MY MISTAKE (The Story of CEGIL)
[Nathaniel Casvy POV]
Aku berlari menerobos jalanan, ingin rasanya aku memperpanjang kakiku ini agar aku bisa berlari dengan cepat. Hanya satu yang ada dipikiranku saat ini, yaitu menjelaskan perasaanku pada Laurels, kemudian meminta maaf padanya.
Apa yang sudah kulakukan selama ini? Mengapa aku jadi sebodoh ini? Bagaimana bisa aku mencampakkan gadis sebaik Laurels? Bagaimana bisa aku menyakiti perasaanya? Langkah kakiku terhenti di sebuah bangunan kokoh nan megah itu, aku tak sengaja melihat sosok Laurels bersama Gerry di depan pintu toko buku itu. Laurels tak henti-hentinya tertawa, sepertinya mereka sedang membicarakan hal yang lucu. Aku berlari menghampirinya dengan napas terengah-engah.
"Rels, gue mau ngobrol sama lo." Aku menarik tangannya hendak membawanya pergi, namun Gerry menahannya.
"Lo apa-apaan, hah? Nggak sopan banget narik-narik tangan orang. Lo masih belum puas nyakitin Laurels? Mau apa lagi lo?!" Pria brengsek ini menarik kerah bajuku kasar.
"Shit?!" Umpatku marah.
"Gue cuma mau ngobrol sama Laurels. Lo pikir lo siapa berani ngehalangin gue kayak gini." Gerry tersenyum licik, aku dapat melihat sorot mata tajam itu, sejak awal dia bukanlah pria baik-baik.
"Udah! Udah! Jangan berantem depan umum kayak gini, dong! dan lo Casvy, lo jangan seenaknya kayak gini dong. Lo bilang gue cuma tetangga lo, jadi please banget bersikaplah seolah-olah kita cuma tetangga yang nggak akrab. Gue mau pulang. Nyokap sama bokap gue pulang hari ini. Yuk, Ger!" Laurels menarik tangan pria itu dan berlalu melewatiku. Aku terdiam, mencerna perkataan Laurels satu-persatu.
Andai aku dapat memutar waktu, Aku tidak akan pernah mengucapkan perkataan terkutuk itu. Maafkan aku, Rels. Jika boleh, aku sangat ingin menarik semua perkataanku malam itu. Aku menyesal.
______________________
[Author POV]
"Vy, ayo makan!" Teriak Valleria dari dapur.
Tak ada sahutan. Hening. Sesaat kemudian Valleria memutuskan untuk menghampiri Casvy menuju kamarnya.
'Tok Tok Tok'
Valleria mengetuk pintu kamar anak semata wayangnya, "Casvy, buka pintunya, sayang."
Lagi-lagi tak ada sahutan.
'Klik'
Pintunya pun tak dikunci. Valleria menyelundup masuk ke dalam, tak ada siapa-siapa.
"Mungkin dia lagi main ke rumah temen-temennya," Pikir Valleria.
Ia pun memutuskan untuk keluar, namun langkahnya terhenti ketika ia tak sengaja melihat pintu menuju ke balkon kamar Casvy terbuka, ia pun berbalik menghampiri balkon kecil itu.
"Ah, di sini kamu rupanya." Ungkap Valleria melihat Casvy tengah terduduk di atas kursi menghadap ke jendela kamar Laurels. Wajahnya tampak lesu, tak biasanya Casvy jadi pendiam seperti ini.
"Kamu kenapa, Sayang? Ada masalah apa, hm?" Valleria memutuskan untuk duduk sejenak di sampingnya. Casvy menundukkan kepalanya,
"Mah, Casvy baru sadar kalo Casvy sayang banget sama Laurels sejak pertama kali ngeliat dia. Mama inget nggak waktu itu? Pas Casvy nolak ajakan Mama buat nyambut kedatangan keluarga Greisy? Sebenernya waktu itu Casvy nggak lagi main game. Casvy ngeliat Mama sama mereka diem-diem dari sini, di atas balkon ini." Ujar Casvy mencurahkan isi hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Mistake (The Story of CEGIL) [COMPLETED]
Teen Fiction"Mencintai seorang pria adalah suatu kesalahan." Itu adalah kalimat yang diajarkan pada Laurels sejak kecil. Laurels Greisy, siswi yang akrab dengan julukan cegil (cewek gila) selalu terlibat dalam pertikaian dengan Nathaniel Casvy -tetangga rumahny...