34. Don't Show Your Face in Front of Me!

3 1 0
                                    


"Lo nggak bisa ya Rels sehari aja gak ganggu gue? Sehari aja lo nggak muncul depan mata gue bisa, nggak? Gue muak banget anjir sama lo! Sumpah?!"

- BE MY MISTAKE (The Story of CEGIL)

[Author POV]

Sebuah dinding putih. Aroma steril. Lampu yang terang. Laurels mengerjapkan kedua matanya, memandangi sekelilingnya dengan heran. "Ah, rupanya aku sedang di UKS. Tapi siapa yang membawaku kemari?" Pikir Laurels menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. Ia pun berjalan keluar UKS, tapi tetap saja tidak ada siapa-siapa di sana. Guru penjaga UKS pun tak terlihat di sana. Laurels pun memutuskan untuk kembali ke kelas.

Baru saja aku keluar dari UKS, seorang siswi berlari menghampiri Laurels dan merengkuh tubuhnya dekan erat. Sembari berkata,"Rels, lo nggak papa, kan? Maafin aku, ya! Tadi, aku nyariin kamu nggak ketemu. Harusnya aku tadi ngikutin kamu pas ke luar kelas. Kamu beneran nggak papa, kan?" Ada apa dengan Cloudy? Mengapa ia jadi meminta maaf seperti ini? Tidak biasanya ia sebersalah ini terhadapku. Cloudy menangis di bahu Laurels, air yang mengalir membasahi seragam Laurels. Laurels bisa merasakannya, ia pikir Cloudy memang benar-benar sangat khawatir padanya.

"Gue nggak papa, Clod. Lo nggak perlu minta maaf sampe sebegininya? Lo kan nggak salah. Kenapa lo sepanik ini, deh? Nggak biasanya lo kayak gini." Tanya Laurels. Datar. Tak ada sedikitpun raut kebahagiaan terukir di wajahnya. Dengan sigap Cloudy melepas pelukannya dari Laurels, ia menatap Laurels ketakutan.

"E-enggak, kok. Gue nggak papa. Gue cuma ngerasa bersalah aja karena nggak bisa selalu ada sebagai bestie lo. Gue juga khawatir banget pas denger lo tiba-tiba masuk UKS." Jawaban Cloudy terdengar sangat kaku. Membuat Laurels semakin penasaran terhadapnya.

"Ah, udahlah. Lupain aja. Yuk, kita balik ke kelas!" Ditariknya tangan Cloudy menuju ke kelas mereka. Laurels tidak mau menayakannya lagi, itu sudah cukup. Ia tidak mau membuat sahabatnya terlihat canggung dan ketakutan seperti ini. Apapun itu, Laurels tak akan menanyakan apa-apa lagi pada Cloudy.

________________________

Tok! Tok! Tok!

Laura mengetuk pintu kamar Laurels berkali-kali.

"Rels, lo nggak makan? Ayo makan dulu. Lo belom makan dari tadi, nanti lo bisa-bisa sakit kalo nggak-" Perkataan Laura terhenti.

Pintu terbuka, Laurels keluar dari kamarnya. Berlalu begitu saja di depan Laura yang sudah membawa nampan berisi sepiring spaghetti dan segelas susu putih.

"Gue mau keluar sebentar, jangan cari gue!"

Laurels menatap bintang-bintang kecil itu dengan wajah datar. Kemudian ia terkejut, saat merasa ada seorang lelaki yang duduk di sampingnya.

"Lo nggak papa?" Tanya lelaki tinggi itu denga suara khas beratnya.

"Gue? Nggak apa-apa, kok." Jawab Laurels pelan.

Sesekali ia menoleh, memperhatikan wajah itu. Wajah seorang Nathaniel Casvy yang tidak pernah bisa ia lupakan sampai saat ini.

"Rels,"

"Hm?"

"Gue boleh ngomong sesuatu, nggak?" Tanya Casvy meminta izin. Laurels hanya mengangguk, tanpa berkata apa-apa.

"Rels, coba lo liat deh bintang yang itu? Yang paling terang itu? Bagus ya kalo diliat di malam hari. Gue baru tahu, bintang dapat bersinar seindah ini di malam hari. Setahu gue, bintang itu nggak ada kalo pagi, ya karna nggak keliatan, kan? Tapi, gue sadar kalo malem dia ada, sebagus ini lagi. Lama-lama bikin gue semakin sadar, malam itu gue nyesel banget. Gue udah ngucapin kata-kata yang nyakitin banget buat lo. Gue yakin sampe sekarang pun bekasnya masih ada. Maafin gue ya, Rels. Gue bodoh banget sampe-sampe gue nggak sadar kalo sebenernya gue juga say-" Laurels memotong perkataan Casvy.

Be My Mistake (The Story of CEGIL) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang