10. Heart-Wrenching Arguments

400 35 1
                                    

"Sedih banget sih hidup lo, Rels. Mending lo cabut deh dari sekolah ini. Sekolah ini ga nerima cewek gak normal kayak, lo!"

- BE MY MISTAKE (The Story of CEGIL]

[Nathaniel Casvy POV]

"Sumpah lo udah kayak tunawisma kelaperan aja makan es krim sampe belepotan gitu. Jijik banget, dah." Ujarku bergidik ngeri melihat sisa es krim menempel di bibirnya.

"Mana?" Tanyanya meraba-raba bibirnya. Karena tidak tahan aku langsung menjulurkan tanganku dan membersihkan es krim dibibirnya.

Mata kita bertemu.

Ia menatapku, tatapan yang begitu indah. Jantungku seperti berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Begitu pun perutku rasanya seperti di gelitiki ribuan kupu-kupu.

Kenapa aku seperti ini, mungkinkah... aku menyukainya?

TENTU SAJA ITU TIDAK MUNGKIN!

Ia mengerjapkan matanya, aku langsung menjauhkan tanganku dari bibirnya.

"Lo gausah kegeeran, gue begini cuma karna nggak tahan ngeliatnya." Kataku segera memberi klarifikasi sambil meneruskan memakan es krimku.

"Siapa juga yang kegeeran?" Ujarnya tanpa rasa bersalah.

"Yaudah cepetan makan eskrimnya, habis ini kita jalan-jalan." Balasku mengalihkan pembicaraan.

"Jalan-jalan?" Kedua matanya berbinar menatapku senang.

"Iya, udah ah bawel banget sih lo. Habisin dulu itu cepetan!"

Setelah makan es krim, aku mengajaknya ke sebuah sungai yang kebetulan tidak jauh dari rumah kami untuk melihat-lihat dan menikmati suasana yang sejuk di sana.

"Eh, lo!" Panggilku.

Laurels berbalik, "kenapa?"

"Lo jangan mikir aneh-aneh tentang gue, ya. Anggap aja hari ini gue lagi berbaik hati." Ucapku memulai pembicaraan.

Ia masih melihat-lihat sungai di tepi pagar.

"Siapa juga yang mikir aneh tentang lo." Jawabnya santai tanpa mengalihkan pandangannya melihat langit.

Aku mengikutinya menatap langit.

"Sampe segitunya lo ngelihat sungai doang." Tanyaku tiba-tiba.

Ia tersenyum tanpa melihatku, "Tau nggak, sih? Sungai bakal keliatan bagus pas udah malem, loh. Lo bisa liat bintang dari sini. Liat! Bagus banget, kan?"

Perkataan sok puitisnya membuatku terkekeh kecil, "Lo kan juga bisa liat bintang dari rooftops rumah lo, bodoh. Makanya kalo punya rooftops tuh dimanfaatin, bukan malah dipake nari-nari ga jelas." Ejekku tertawa.

"Emang gue pernah nari-nari di atas atap? Sumpah, lo ngintipin gue ya? Dasar cabul! Sini lo!" Belum sempat ia mengejarku aku langsung berlari duluan.

"Emang bener gue pernah ngeliat lo nari-nari ga jelas di atas atap, mana aneh banget lagi narinya." Ledekku menjulurkan lidah sambil terus berlari.

"WOI DIEM LO!! KASPI SINTING!!!" Teriak Laurels dengan kencang menggetarkan seisi bumi.

[Laurels Greisy POV]

"Rels, sori yaa kemaren gue ninggalin lo gitu aja. Lo nggak marah, kan?" Tanya Zach menghampiriku yang sedang asyik membaca buku. Aku menutup bukuku dan menoleh kearahnya sambil tersenyum simpul.

"Menurut lo?" Jawabku kesal.

"Yaudah si, Rels. Kan gue udah minta maaf."Zach tak berhenti menarik-narik bajuku dari belakang dengan nada memohon.

Be My Mistake (The Story of CEGIL) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang