25. Take Me Away

329 22 0
                                    

[Author POV]

"Apa mau lo?" Tanya Daniel dengan nada angkuh.

"Mau gue? Lo nanya mau gue apa?" Laurels tampak memainkan jemari tangannya.

"Gue mau lo lenyap dari kehidupan gue." Laurels menatap Daniel Tajam. Sorot matanya terlihat seperti gadis licik sekarang, namun bagaimanapun Laurels memang sangat cerdik dalam menjebak pria jahat di depannya ini.

"Apa maksud lo?" Daniel marah, hendak melemparkan tinjuan ke arah Laurels, namun Laurels hanya tertawa cekikikan.

"Bocah tolol!" Ejeknya tertawa kecil.

"Yaudah deh kalo gitu, siniin rekaman itu!" Laurels akhirnya menyerah untuk mengungkapkan keinginannya.

Daniel pun melemparkan flashdisk itu ke arah Laurels yang berakhir sempurna mendarat di tangan Laurels.

"Lo pikir gue bego? Hapus semua folder salinannya!" Daniel tersenyum kecil, bagaimana bisa ia melawan gadis secerdik ini.

"Nggak ada." Sela Ethan menjawab.

Laurels tersenyum simpul, "Lo bilang apa tadi? Nggak ada? Woi, monyet Ragunan! terus menurut lo apa yang lo sambungin ke speaker sekolah kalo flashdisk ini ada di tangan starboy kampungan kayak dia?" Laurels menunjuk wajah Daniel, ia muak terhadap wajah itu. Sangat muak memang. dan sekalipun pria ini meminta maaf ribuan kali padanya, Laurels tak akan pernah sudi untuk memaafkannya.

"Arrrggghhh!" Ethan pun mengambil ponselnya menyerahkannya pada Laurels untuk menghapus rekamannya. Ia juga mengambil hardisk yang menyambung pada colokan USB speaker kemudian menyerahkannya ke Laurels.

"Gue udah nggak punya salinannya lagi. Sebenernya masih ada satu salinan lagi. Itu ada di hape Daniel. Udahlah, gue udah ngggak mau berurusan lagi sama lo!" Ethan akhirnya melangkahkan kakinya keluar ruangan.

Kini hanya tinggal Daniel seorang diri, bersama dengan Laurels, Lucas, dan Rachelle yang tampak seperti mengintimidasinya. Rasanya sangat memalukan memang jika berada diposisi Daniel saat ini, berniat hendak menjalankan rencana licik namun terhalang oleh otak cemerlang seorang Laurels Greisy.

'BRAAKK'

Mereka tersentak melihat seseorang mendobrak pintu ruangan itu, sosok pria tinggi memasuki ruangan itu dengan napas tergopoh-gopoh. Dialah Nathaniel Casvy, disusul dengan Jocelyn, Suzy, Cloudy, Ferrel, Jovan, Michael, dan Erico yang ikut berjalan di belakangnya.

"Rels, lo nggak papa?" Tanya Casvy mendekati Laurels dengan raut wajah yang terlihat mengkhawatirkan.

'Giliran begini sok-sok an peduli nyamperin gue. Dia nggak inget apa ya kalo dia tuh udah nyakitin gue dengan perkataannya terakhir kali?' Batin Laurels dalam hatinya.

Ia mundur beberapa langkah dari Casvy.

"Puas lo denger semuanya?" Suara Laurels terdengar membentak, ia terlihat sangat marah sekarang. Ia marah dan muak melihat pria di depannya ini bersikap seperti ini. Laurels tidak suka situasi sepeerti ini. Mulai detik ini, Laurels harus lebih berhati-hati terhadap laki-laki. Ia tak mau dipermainkan lagi seperti Daniel yang mempermainkan perasaanya seperti manusia tak berperasaan.

"Seneng ya lo dengerin tadi? Puas lo nginjek-nginjek harga diri gue? Lagian lo ngapain sih, Vy harus pura-pura sok peduli ke gue kayak gini? Biar apa?" Sambung Laurels kesal.

Casvy terdiam, ia merasa bersalah dengan situasi ini. Namun, jauh dari dalam lubuk hatinya, pria itu bertanya-tanya 'salahkah jika ia ingin mengetahui keadaan gadis di depannya ini?'

"Apaan sih, Rels? Siapa yang pura-pura? Orang gue beneran pengen tau keadan lo. Apa salahnya kalo gue peduli?" Ujar Casvy ikut kesal.

"Salah! Salah banget! Kalo lo emang nggak suka sama gue, berhenti bersikap baik ke gue. Lo mau apalagi sih dari gue, Vy? Jujur, sikap lo sekarang ini justru malah bikin gue makin bingung mau lo apa?!"

Be My Mistake (The Story of CEGIL) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang