Be My Mistake (The Story of CEGIL) [COMPLETED]

13. I Kissed My Biggest Enemy

"Even though dad isn't around you, Dad's sure that one day someone will take you on this capsule with him. If it really exists, Dad must owe him a lot."

- BE MY MISTAKE (The Story of CEGIL)

.

In this part there are several adult scenes.

Readers are expected to be wise.

.

[Author POV]

Laurels tak berhenti menatap mata Nathaniel Daniel dalam kapsul besar itu. Ia seperti tak percaya bahwa ia berada di dalam kapsul ini bukan dengan ayahnya. Melainkan Nathaniel Daniel, musuh terbesarnya.

Perlahan Laurels memutar memori masa kecilnya.

Flashback

"Dad, will I be able to go on the ferris wheel again when I grow up?" Tanya Laurels kecil memasang wajah polos.

Mata beningnya terus memandangi bangunan-bangunan yang tertata rapi dari atas kapsul besar itu. Ayahnya tersenyum sambil mengusap lembut rambut Laurels.

"Of course!" Jawab ayahnya tegas.

"With Dad, right?" Laurels kecil memastikan.

"You can go on with anyone, Sweetie. It doesn't always have to be with dad." Balas ayahnya dengan senyum ramah. Meski diam-diam ia menyimpan rasa sedih tentang kenyataan bahwa ia tak bisa selalu ada untuk anak kesayangannya itu.

"No, Laurels wouldn't want to go on the ferris wheel with anyone other than dad." Balas Laurels kesal.

Ayah Laurels berusaha memberi jawaban yang tak menyakiti hatinya, "But what if dad isn't around you anymore? Would you mind not going on the Ferris wheel again forever?"

"Will dad leave Laurels alone?" Mata Laurels berbinar, Seketika air matanya turun begitu saja dari mata mungilnya.

"Dad said if, Laurels." Ayahnya memegang kedua bahu Laurels sembari menatap matanya lekat-lekat.

"Even though dad isn't around you, Dad's sure that one day someone will take you on this capsule with him. If it really exists, Dad must owe him a lot." Seru Mr. Greisy mengusap air mata anak gadisnya dengan kedua ibu jarinya.

"You understand, Kid?" Tanya ayahnya memastikan.

Laurels mengangguk ringan. Ia memeluk ayahnya dengan sangat erat sambil menangis tersedu-sedu memikirkan bagaimana jadinya ia jika hidup tanpa ayah yang sangat ia sayangi itu.

Flashback end

Entah itu refleks atau gerak sadar, Laurels perlahan-lahan mendekatkan wajahnya pada Casvy. Gadis cantik itu mencium Casvy begitu saja. Casvy yang tadinya hanya terdiam kini seperti tenggelam dalam suasana. Ia menarik tengkuk Laurels dan terus berciuman, tidak ada yang melihat adegan panas mereka, sebab kapsul itu tertutup rapat, hanya ada ruang kecil untuk melihat pemandangan dari luar.

Entah mereka sadar tentang kenyataan bahwa mereka berdua adalah musuh bebuyutan, mereka seperti tidak peduli.

Waktu seolah berhenti, seolah-olah dunia hanya milik mereka berdua, mereka hanyut dalam suasana dan menikmati ciuman itu.

____________________________

Mereka berdua berjalan di atas trotoar, tanpa memandang satu sama lain. Entah mengapa mereka terlihat sangat canggung, mengingat adegan panas yang mereka lakukan di dalam kapsul tadi. Hingga sampailah mereka di halte terdekat dari daerah taman tadi.