[Laurels Greisy POV]
Pagi yang cerah tapi tidak dengan suasana hatiku yang lebih mirip seperti mati lampu. Tidak bernyawa sama sekali. Perkataan Rachelle kemarin benar-benar membuatku tidak minat untuk datang ke sekolah.
Aku berjalan lesu menuju ke sekolah. Kulihat seseorang mengikutiku dari belakang. Siapa lagi kalau bukan cowok pembawa sial, Nathaniel Casvy.
"Berhenti ngikutin gue! Gue mau berangkat sendiri." Seruku dengan nada tinggi berharap ia berhenti berjalan di belakangku dan mengambil jalur lain.
Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan dikatakan teman-temanku nanti kalau mereka tau aku dan cowok aneh yang selalu bertengkar ini tiba-tiba baikan? Ah tidak-tidak. Aku tidak mau baikan dengannya.
"Lo lupa? Satu sekolah tau kita jadian! Lo mau Daniel tau kalo ternyata semua omongan lo kemaren cuma boong doang?" Elaknya mengingatkanku.
Benar, kemarin kan Casvy mengatakan ke semua orang kalau aku pacarnya. Ah, tapi bodoh amat. Bukan aku yang bilang juga. Aku bisa menjalankan rencanaku sendiri, tanpa harus mengambil cara menjijikkan dengan berpura-pura menjadi pacar Casvy.
Lagipula semalam aku sudah meminta bantuan pada Kak Grey, dengan begitu sebentar lagi aku bisa menindas Daniel Hudson dengan cepat.
"Bodoh amat! Jadi pacar lo? Pura-pura juga gue ogah."
"Kalo gitu lo nggak lupa kan sama janji lo hari minggu kemarin? Lo bilang bakal nurutin semua permintaan gue dalam seminggu ini."
Aduh, aku lupa dengan janjiku kemarin lusa lagi. Hari ini benar-benar sangat mengerikkan. Aku membalikkan badanku dan memeluk bahu Casvy. Mau bagaimana lagi? Ini juga ku lakukan karena terpaksa.
"Puas!" Ucapku dengan nada tinggi.
Aku dan Casvy berjalan melewati koridor sekolah, dan benar saja seluruh mata tertuju kepada kami. Arghh!! Nathaniel Casvy, kau benar-benar membuatku ingin menyembunyikan mukaku dalam tong sampah. Ini benar-benar memalukan. Dengan cepat aku langsung melepaskan pelukanku dari bahunya.
"Asoy, ajojing, anjay, gurinjay. Pemandangan tidak biasa apa ini?" Teriak Erico dari balik jendela kelasnya.
"Anjir, mimpi apa lo berdua baikan?" Sahut Ferrel dan Jovan bersamaan.
"Deminya lo berdua beneran baikan?" Teriak Cloudy histeris sambil membulatkan bibirnya membentuk huruf O.
"Apaan sih? Orang gue gak-" Belum juga menuntaskan perkataanku cowok aneh ini langsung membungkam mulutku.
"Kita jadian." Ungkapnya dengan nada dingin.
Bodoh! Dia benar-benar bodoh! Bagaimana bisa dua kata menjijikkan itu keluar dari mulutnya begitu saja?
"Demi apa sih? Lo jadian sama cegil jomblo ini?" Sahut Jovan tidak percaya.
"Kalo mereka jadian ya berarti si cegil udah nggak jomblo lagi, tolol!" Elak Erico memukul kepala Jovan.
Ish, daripada aku terdiam di sini sambil menyaksikan dua pokemon bertengkar, lebih baik aku masuk ke kelasku. Hari ini benar-benar hari paling menjijikkan dalam hidupku. Awas saja kau, Casvy! Akubenar-benar akan membunuhmu pulang sekolah nantii.
__________________________________
"Hei." Sapa Lucas Montgomery padaku.
Aku tersenyum, "Hai." Balasku menyapanya.
"Daniel masuk BK." Katanya tiba-tiba.
"Hah, Kenapa?" Tanyaku penasaran.
"Ada yang ngelaporin dia sama Rachelle clubbing semalam. Fotonya disebar lewat di internet. Bahkan sampe masuk ke situs sekolah." Jawabnya dengan ekspresi yang sedang tidak di buat buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Mistake (The Story of CEGIL) [COMPLETED]
Genç Kurgu"Mencintai seorang pria adalah suatu kesalahan." Itu adalah kalimat yang diajarkan pada Laurels sejak kecil. Laurels Greisy, siswi yang akrab dengan julukan cegil (cewek gila) selalu terlibat dalam pertikaian dengan Nathaniel Casvy -tetangga rumahny...