42. Our Precious Memories

3 1 0
                                    

"Ini yang aku suka dari kamu, Vy. Kamu tidak pernah berhenti memberiku kenangan-kenangan indah yang membuatku sulit melupakanmu."

- BE MY MISTAKE (The Story of CEGIL)

[Author's POV]

Flashback

"Vy, sini deh, coba liat ini!" Casvy kecil berlari menghampiri Laurels kecil yang rambutnya masih berkucir dua. Valleria sengaja mengajak keluarga Greisy yang saat itu baru dua bulan pindah untuk berjalan-jalan keliling kota. dan salah satu tujuan mereka adalah pantai yang paling fenomenal itu.

"Ada apa, Rels?" Casvy menatap Laurels tak mengerti.

"Kamu tau nggak arti gembok-gembok ini?" Casvy menggeleng.

"Kak Laura pernah bilang kalo ada yang nulis namanya sama orang lain di sini katanya mereka nggaka akan pernah terpisahkan selamanya, dan mereka bakal terus mencintai sampai mati." Ujar Laurels menjelaskan, membuat mata Casvy seketika berbinar.

"Emang iya?" Ulang Casvy memastikan.

Laurels mengangguk pelan, "Tapi, aku sih nggak percaya."

Perkataan Laurels membuat Casvy menoleh tidak mengerti.

"Kenapa kamu nggak percaya?"

Laurels kecil terkekeh, "Buktinya Daddy pergi duluan ninggalin Mama, padahal katanya dulu waktu mereka pacaran, mereka pernah nulis nama mereka di gembok di tempat ini." Wajah Laurels terlihat sedih, ia menundukkan kepalanya.

"Tapi, kalo itu kan udah takdir, Rels." Ucap Casvy meyakinkan.

"Aku ke Mama sama Kak Laura bentar ya, Vy." Laurels berlari menuju Laura dan Rosalia yang masih berselfie ria bersama Valleria.

Sementara Casvy tampak mengeluarkan benda dari dalam sakunya. Sebuah gembok dangan spidol. Ia menuliskan sesuatu di sana, lalu menautkan gemboknya di pagar itu.

"Aku nggak peduli sama apa yang terjadi nanti, yang jelas, aku percaya sama gembok ini." Kemudian Casvy berlari menghampiri Mamanya, Laurels, Laura, dan juga Rosallia Mama Laurels.

Flashback End

"Vy, kok malah bengong, sih? Ini kenapa nama kita ada di sini?" Seru Laurels mencoba menyadarkan Casvy dari lamunannya. Sementara Casvy, lagi-lagi hanya tersenyum kecil.

"Aisshh.. Lo kenapa sih? Malah senyum-senyum nggak jelas gitu? Apa jangan-jangan lo yang masang ini, hah?" Tawa Casvy akhirnya meledak juga.

"Mana kuncinya? Siniin kuncinya. Gue harus buka gembok ini." Laurels menarik-narik kemeja putih Casvy.

"Hahaha, sumpah gue baru nyadar, Rels. Gue baru inget pernah nulis ini pas kecil dulu."

"Pas kita ke pantai sekeluarga waktu itu?"

Casvy mengangguk, "Iya."

"Bodo amat. Pokoknya mana kuncinya? Gue harus buka ini gembok."

"Nggak ada. Waktu itu langsung gue buang kuncinya."

"Sumpah lo demi apa?! Anjir, CASVY LO BISA MERUSAK MASA DEPAN GUE KARNA GEMBOK INI!!"

Casvy tertawa terpingkal-pingkal. "Yaudah sih, bukannya dari dulu lo seneng ya kalo kita ditakdirin sama-sama terus?" Laurels yang merasa kesal berjalan mendahului Casvy.

"Siapa yang bilang gitu?"

"Laurels! Lo ngehindarin gue? Bukannya lo sendiri yang bilang kalo lo nggak percaya sama gembok-gembok ini?"

Laurels berbalik, "Itu kan dulu, Vy. Buktinya sekarang Mama sama Daddy gue balikan lagi? Gimana kalo itu beneran kejadian sama kita?" Laurels merasa sangat kesal. Ia masih saja berjalan mendahului Casvy.

Be My Mistake (The Story of CEGIL) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang