"Aku mencintaimu, Laurels Greisy. Hanya itu yang ingin ku katakan setelah sekian lama memendam segala sesuatu ini dengan rasa takut."
- BE MY MISTAKE (The Story of CEGIL)
[Author's POV]
Flashback
'BUGH!' Sudah ke Sembilan kali Laurels kecil mendengar suara itu dari kamar ibunya. Ia yang merasa sangat penasaran melangkahkan kakinya pelan-pelan, mencari sumber suara itu, dengan hati-hati dan nyaris tak bersuara, Laurels mengintip dari celah pintu kamar ibunya.
Ia terkejut, mendapati ibunya dengan banyak memar di wajahnya, pria asing itu berkali-kali memukul ibunya. Laurels berlari meraih telepon rumah, namun ia menemukan seorang lelaki kecil seusianya kini tengah berdiri menatapnya ketakutan.
"Siapa kamu?" Tanya Laurels dengan suara pelan.
Anak laki-laki itu tak menjawab pertanyaannya, "Jangan telepon polisi! Maafin Papah aku..." Laurels terkejut bukan main mendengar perkataan itu keluar dengan mudahnya dari bibir laki-laki kecil itu, namun Laurels memutuskan untuk mengurungkan niatnya menelepon polisi. Ia memilih untuk bersembunyi di bawah meja ruang tamu bersama anak laki-laki itu.
Flashback end
Flashback
"Kak Ra, lo liat Casvy, nggak?" Laurels terlihat sangat panik, sebentar lagi namanya akan dipanggil, dan Casvy belum juga datang.
"Nggak tau, deh. Mungkin dia masih dalam perjalanan ke sini." Kata Laura menimpali.
"Ayo, Rels. Lo harus siap-siap. Habis ini nama lo dipanggil." Laura segera menyiapkan alat musik cello milik Laurels dan menggandengnya menuju ke samping panggung.
"Oke, peserta selanjutnya adalah Laurels Greisy dari Pinecrest Elementary School!" Mendengar panggilan dari host Laurels berjalan pelan-pelan menuju ke atas pentas. Laurels memperhatikan para penonton.
"Nggak ada Casvy di sana. Sepertinya ia benar-benar tidak akan datang." Gumam Laurels dalam hatinya.
Ting Tong
"Ehm.. Maaf, untuk peserta Laurels Greisy bisa dimulai." Kaki Laurels gemetaran. Ia mulai menduduki kursinya. Matanya tak lepas dari para penonton yang sedang memberi kode agar Laurels memulai memainkan cellonya.
"Ia tak datang. Ia benar-benar tidak datang. Ia mengingkari janjinya. Aku membencimu, Nathaniel Casvy!" Laurels mengangkat cellonya sambil berdiri. Betapa terkejutnya ia melihat laki-laki berkulit susu hadir di antara para penonton. Anak laki-laki itu melambaikan tangan ke arahnya, Laurels merasa sangat tidak mengerti dengan semua ini.
"Kalo dia emang anak laki-laki yang aku temui di Amerika dulu, bukankah aku berhak membencinya karna Papahnya sudah melukai Mamaku? Mengapa waktu itu aku sangat bodoh sekali, menurut padanya dan ikut sembunyi di bawah meja. Aku sangat tidak mengerti dengan semua ini." Rutuk Laurels pada dirinya sendiri.
Dibantingnya cello tersebut dengan sekuat tenaga sehingga menghasilkan suara menggema dalam ruangan tersebut.
"AKU BENCI BERMAIN CELLO!" Teriaknya berlari meninggalkan panggung, ia terus melangkahkan kakinya menuju pintu keluar diiikuti oleh Laura dan juga Rosalia yang ikut mengejarnya.
"Rels!" Laurels tak memperdulikan panggilan Mamanya. Ia terus berlari, air mata mulai mengalir membasahi kelopak matanya.
"Aku juga benci sama kamu, Nathaniel Casvy."
Dan sejak saat itu Casvy dan Laurels sering bertengkar.
Flashback end
"Terus kenapa lo ngajakin gue buat sembunyi waktu itu? Kalo aja gue nelpon polisi saat itu, bokap lo nggak akan bertindak sampe sejauh ini ke kita semua." Air mata Laurels kini berhasil keluar, ia menangis. Menangis sejadi-jadinya, menunggu jawaban yang pasti dari Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Mistake (The Story of CEGIL) [COMPLETED]
Teen Fiction"Mencintai seorang pria adalah suatu kesalahan." Itu adalah kalimat yang diajarkan pada Laurels sejak kecil. Laurels Greisy, siswi yang akrab dengan julukan cegil (cewek gila) selalu terlibat dalam pertikaian dengan Nathaniel Casvy -tetangga rumahny...