"Kan, udah Papah bilang. Papah bakal berhenti ganggu mereka semua kalo kamu berhasil ngebunuh cewek itu!"
- BE MY MISTAKE (The Story of CEGIL)
[Daniel Hudson POV]
Sampai kapan lo mau terus-terusan hidup kayak gini? Lo pikir lo keren kayak gini, hah? Lo tuh cuma pengecut yang lari dari kenyataan!
Perkataan itu terus terngiang di kedua telingaku, perkataan yang baru saja dilontarkan oleh Laurels Greisy. Aku tak mengerti mengapa tiba-tiba aku hanya terus berlari, rasanya hanya ada satu tujuan dalam hidupku saat ini, yaitu melindungi keluargaku.
Aku berlari hingga menjumpai taksi berwarna kuning di pertigaan jalan. Dengan cepat aku melambai lalu memasuki taksi tersebut. Beberapa saat kemudian aku sudah berdiri di depan sebuah rumah yang entah sudah berapa minggu kutinggalkan. Aku begitu merindukannya. Aku membuka kenop pintu dengan pelan-pelan. Terdengar suara nyaring melengking menyambut kedatanganku.
"Kak Daniel?!" Aku mendapati Damian tengah sedang menyendiri di ruang tamu dengan memasang wajah sumringah setelah melihatku. Ia berlari memelukku, membuatku tak berdaya.
"Mama! Kak Daniel udah pulang! Kak Daniel udah balik ke rumah!" Mataku kali ini lebih terkejut mendapati Mamaku dengan mata sembab dan lingkaran hitam di bawah matanya terlihat menyedihkan. Aku tahu, ia pasti menghabiskan waktunya untuk menangis setiap hari.
Wanita paruh baya itu berlari ikut memelukku. Mereka berdua menangis, membuatku ikut meneteskan bulir air dari mataku juga.
"Maafin, Daniel. Daniel bener-bener minta maaf, Mah."
Hanya itu kalimat yang mampu keluar dari bibirku. Melihat mereka berdua menangis cukup menyayat hatiku. Aku tak berani mengatakan apapun lagi.
"Enggak apa-apa. Temen-temen kamu kemarin bilang kamu pergi untuk berlibur, bener kan? Tapi, kok lama banget liburannya, Anakku. Mama sampai rindu sama kamu." Mereka? Siapa? Siapa yang Mama maksud?
"Emangnya ada yang datang ke sini, Ma?"
"Ya, ada seorang gadis cantik berambut pirang. dan juga seorang lelaki muda tinggi yang baik hati. Mereka bilang, mereka teman sekelas kamu di sekolah."
"Laurels Greisy dan Nathaniel Casvy, maksud Mama?"
"Ah, Bener-bener. Mama sampai lupa namanya,"
Apa yang mereka berdua lakukan di sini? Mengapa ia berkunjung ke rumahku? Sungguh aku tidak mengerti dengan mereka berdua. Pandanganku beralih menatap adikku yang menatapku sendu.
"Damian, kamu nggak berangkat ke sekolah?" Tanyaku.
"Dia nggak mau sekolah sebelum kamu pulang. Dia bilang dia kangen banget sama kamu," kali ini Mama yang membantu menjawab. Aku mengangguk paham.
"Gimana latihan musik kamu? Lancar, kah?" Aku mengusap rambutnya pelan.
"Enggak, ini semua karena Kakak nggak pulang-pulang, sih." Aku terkekeh mendengar perkataannya. Lalu, kembali merengkuh tubuh mungilnya.
"Kamu harus cepat tumbuh dewasa ya, Yan. Kau harus jadi penyanyi yang terkenal dan jagain Mama." Damian tersenyum membalas memelukku.
"Asal Kak Daniel nggak ke mana-mana, Damian akan melakukan apa aja yang Kakak perintahkan." Lagi-lagi aku terkekeh mendengar jawabannya.
__________________________________
[Author's POV]
"Lo baik-baik aja, Rels?" tanya Casvy melihat Laurels meneguk minuman kalengnya. Mereka berada di supermarket sekarang. Laurels memutuskan untuk bolos sekolah. Pikirannya seperti berantakan setelah melihat perlakuan Laurels padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Mistake (The Story of CEGIL) [COMPLETED]
Teen Fiction"Mencintai seorang pria adalah suatu kesalahan." Itu adalah kalimat yang diajarkan pada Laurels sejak kecil. Laurels Greisy, siswi yang akrab dengan julukan cegil (cewek gila) selalu terlibat dalam pertikaian dengan Nathaniel Casvy -tetangga rumahny...