16. He's Back to School

322 33 1
                                    

"Lo udah sembuh, Niel? Cepet banget, dah. Padahal katanya luka lo perah banget."

- BE MY MISTAKE (The Story of CEGIL)

[Author POV]

"Laurels!" Panggil lelaki tinggi berkewarganegaraan Amerika itu saat melihat anak perempuan yang begitu dirindukannya itu berlari memasuki rumah Casvy.

"Let her, Dad. I think she needs time." Ujar Laura pada ayahnya.

"Yes, Laura is right. You should rest at home first." Rosalia akhirnya mengajak suaminya menuju rumah mereka.

Di sisi lain, Laurels tampak mengurung diri dalam kamar dengan nuansa serba pink itu. Air matanya tak berhenti membasahi wajah cantiknya. Ia sungguh tidak bisa menelan kenyataan bahwa ibunya sendiri telah membohonginya selama 11 tahun ini.

'Mengapa hanya aku? Mengapa hanya aku satu-satunya yang tidak boleh tau tentang semua ini? Apa salahku sehingga mereka membohongiku seperti ini?' Isak Laurels dalam hati.

"Akhirnya setelah sekian lama gue liat lo nangis lagi." Seseorang mengelus rambut Laurels lembut kemudian duduk di sampingnya.

"Gue nggak ada tenaga buat berantem, Vy. Please, untuk kali ini tinggalin gue sendiri." Ujar Laurels sambil menangis sesenggukan.

"Siapa juga yang mau ngajakin berantem?" Casvy mendekatkan dirinya pada Laurels.

"Gue liat semuanya tadi. I think it's normal for you to cry, Rels."

"Bokap gue masih hidup, Vy. Sebelas tahun Laura sama nyokap gue boongin gue." Tangis Laurels lemah.

"It's good for you, then. Bukannya lo harusnya bersyukur bokap lo nggak jadi meninggal. Lo masih bisa ngelihat bokap lo lagi, Rels." Ucapan Casvy benar juga, tapi tetap saja Laurels tidak bisa menerima ini.

"Gue tau, Vy. Tapi, nggak tahu kenapa rasanya sakit banget. Rasanya nggak nyaman banget di sini." Laurels menekan dadanya sambil terus menangis tersedu-sedu.

Melihat musuh yang biasanya selalu terlihat kuat dan tegar tiba-tiba berubah menjadi selemah ini membuat Casvy merasa iba pada Laurels. Ia menarik tubuh Laurels dan memeluknya, sambil menepuk punggungnya pelan-pelan.

"It's okay, Rels. It's okay." Ujar Casvy dengan nada lembut, sambil berusaha untuk terus menenangkan Laurels.

______________________________________

Rosalia menekan bel pintu rumah Casvy. Beberapa menit kemudian Casvy membukakan pintu. Tampak semburat kekhawatiran terpancar dalam raut wajah Rosalia, ia begitu khawatir akan keadaan anak bungsu yang amat disayanginya itu.

"Vy, Laurels di dalam?" Tanya Rosalia cemas.

"Iya, Tan. Tapi, dia baru aja tidur. Badannya demam karena nggak berhenti nangis dari tadi." Ujar Casvy menjelaskan.

"Ah, begitu ya. Udah minum obat, Vy?" Tanya Rosalia lagi.

"Udah, Tan. Tadi habis Casvy kompres juga."

"Ya udah kalo gitu. Tante nitip Laurels dulu ya, Vy. Mamah kamu belum pulang?"

"Belum, Tan. Barusan sih ngabarin Casvy, beliau extend lagi sehari."

"Oh, yasudah kalo gitu. Biar Laurels di sini dulu aja sekalian nemenin Casvy."

Casvy mengangguk menyetujui perkataan Rosalia.

"Oh iya, Tan." Perkataan Casvy menahan kepergian Rosalia. Ia membalikkan badannya,

"Kenapa, Vy?" Tanya Rosalia.

Be My Mistake (The Story of CEGIL) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang