(the-R) 11.

712 108 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


.


.



Shannon sudah dibawa masuk ke ruangan Instalasi Darurat di Seoul Hospital, untuk dilakukan penanganan pertama.

Sementara itu diluar ruangan nyonya Park dan sang putra Mingyu terlihat gelisah karena Shannon tidak juga bangun hingga saat dimasukkan kedalam ruangan.

"Paman,,, dimana mommy??"

Mingyu menghampiri Max dan berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan anak kecil yang terus menangis sejak tadi.

"Mommy sedang diobati oleh dokter sayang.
Mommy Max sangat kuat dan hebat, sebentar lagi pasti mommy bangun" jawab Mingyu mencoba menenangkan Max agar tidak lagi menangis histeris seperti tadi saat dalam perjalanan ke Rumah Sakit.

Sejak awal Shannon menempati flat miliknya, nyonya Park sangatlah peduli dengan wanita cantik serta putranya tersebut.
Selain karena sikapnya yang sopan, nyonya Park merasa Shannon memiliki nasib seperti dirinya yaitu menjadi single mommy diusianya yang masih muda.

"Anggaplah aku eommamu Shan,,, dan Max adalah cucuku sekarang. Jangan sungkan, ceritakan apapun yang sedang mengganggu pikiranmu" ucapan nyonya Park setiap kali berbincang berdua dengan Shannon, namun Shannon bukanlah wanita yang memanfaatkan apapun yang dimilikinya.
Dia tetap diam dan tertutup dengan siapapun termasuk nyonya Park yang selalu bersikap baik padanya.




Sementara itu,

Irene telah tiba di Rumah Sakit, dia segera menuju lobby untuk menanyakan keberadaan pasien bernama Shannon. Namun sang karyawan yang berada di lobby tersebut belum bisa menemukan data pasien yang dimaksud.

"Tolong cari sekali lagi, adikku baru saja dibawa kesini sekitar satu jam yang lalu" ucap Irene memaksa karyawan tersebut untuk kembali memeriksa data Shannon

"Maaf nona tapi data pasien atas nama Shannon tidak ada,,," jawab karyawan tersebut mencoba menjelaskan pada Irene, namun wanita cantik tersebut tetap memaksa sang karyawan untuk memeriksanya kembali.

"Sayang"

Irene seketika menengok saat mendengar suara sang kekasih yang memanggilnya.

"Hiks,,,," Irene langsung menghampiri Fred dan menangis didalam pelukannya.

"Sayang,,,, Shannon,,,,"

Fred menenangkan sang kekasih dan membantu berbicara dengan karyawan yang bertugas di lobby Rumah Sakit tersebut.

"Tolong periksa sekali lagi nona,,," pinta Fred pelan

***



Pintu ruangan dimana Shannon tengah ditangani oleh dokter sejak kedatangannya di Instalasi Darurat baru saja dibuka oleh salah satu perawat dan diikuti oleh dokter Park Seo Joon yang menangani Shannon.

Mingyu segera menghampiri sang dokter dan menanyakan kondisi Shannon.

"Apa anda keluarga pasien??" tanya dokter Park

"Iya dok,, saya keluarganya.
Bagaimana dengan keadaan Shannon dok???"

Saat dokter akan menjelaskan mengenai kondisi Shannon, seseorang memanggilnya dengan suara sedikit nyaring dan membuat sang dokter berhenti berbicara lalu menoleh kearah sumber suara.

"Hyung,,," Fred memanggil dokter Park

"Fred" jawab sang dokter

"Bagaimana keadaan Shannon???" tanya Fred pada dokter Park

"Kalian mengenal pasien bernama Shannon??" tanya dokter Park pada Fred dan Irene.

Orang tua dokter Park adalah salah satu kolega perusahaan keluarga besar Kim, sehingga sejak kecil mereka sering bertemu tiap kali orang tua mereka melakukan perjalanan bisnis. Dan kedekatan itulah yang akhirnya membuat mereka seperti satu keluarga.

Setelah mengetahui siapa Mingyu dan Irene bagi Shannon, akhirnya dokter Park menjelaskan keadaan Shannon pada ketiga orang tersebut.

***




"Aku berusaha agar tidak ada tuntutan padamu Xand" Hoba kembali menjelaskan mengenai kasus yang sedang dia tangani tersebut.

"Aku akan bertanggungjawab hyung, jika saat aku temui dan dia menuntutku semua akan aku tanggung" jawab Xander menanggapi penjelasan Hoba

"Apa kau ingat apa yang kau alami sebelum kejadian itu??
Karena aku merasa ada pihak lain yang ingin memanfaatkan kondisimu saat itu Xand"

Xander pun mengernyitkan dahinya dan berusaha mengingat kembali kejadian malam itu.

"Aku baru saja tiba malam itu hyung, dan aku bergabung dengan beberapa orang yang duduk melingkar di meja utama karena aku diminta seperti itu oleh pemilik acara tersebut"

"Beberapa saat kemudian aku pindah ke meja yang berada di sudut ruangan karena aku tidak nyaman dengan beberapa orang yang tidak aku kenal"

"Aku hanya menghabiskan satu gelas minuman sebelum aku merasakan pusing di kepalaku, dan tidak lama tubuhku terasa panas.
Namun aku berhasil menahannya tanpa ada orang yang mengetahui keadaanku"

"Awalnya aku dibantu oleh dua orang pria yang tidak aku kenal namun aku menolaknya dan mendorong kedua orang itu lalu aku pergi ke toilet untuk mencuci mukaku"

"Namun setelah dari toilet aku lupa dimana seharusnya aku kembali, dan aku pergi ke tempat di sisi kiri gedung yang sepi.
Badanku semakin panas, dan aku hanya mendengar seseorang berteriak memanggil namaku saat itu"

"Hingga seorang gadis menabrakku dan meminta tolong karena dirinya tengah dikejar oleh seseorang"

Xander menghentikan ceritanya dan mengatur nafasnya.

"Aku menarik gadis itu dan membawanya keluar dari gedung ke tempat sepi, tubuhku semakin panas dan aku tidak bisa mengendalikan diriku saat gadis itu memegang lenganku"

Xander tidak lagi melanjutkan  ceritanya, dia kembali memegang kepalanya dan menahan sesak didadanya.

"Dia meminta tolong padaku hyung tapi justru aku melukainya"

Hoba terdiam, dia ingin mencari keterlibatan pihak lain di balik kejadian malam itu namun Xander justru kembali bercerita mengenai kesalahan yang dia lakukan.

"Aku jahat hyung,,,, cepat temukan dia hyung.
Aku ingin meminta maaf padanya,,, aku bersalah besar padanya"

"Gadis itu terus menangis saat aku melukainya, tangannya mencakarku, bibirnya terus memohon padaku. Tapi aku tetap melakukannya,,,, "

"Xand,,,, aku akan menemukannya.
Dan saat hari itu tiba aku ingin kau membuktikan semua yang kamu ucapkan padaku bahwa kau akan bertanggungjawab sepenuhnya pada gadis malang itu Xand"

Xander mengangguk dengan wajah memerah dan mata kembali berair.

"Aku janji hyung,,, tolong temukan dia secepatnya"




"Tuan lepaskan saya,,, hiksss,,, tolong,,,, ini sakit,,,"

Suara yang selalu terngiang di telinga Xander selama ini dan begitu menyiksanya.





"Maafkan aku,,,,"

ucapnya saat itu namun dia tidak menghentikan perbuatannya diatas tubuh kecil yang dia tindih beralas jas kerja berwarna hitam yang dia pakai malam itu.













┈┈┈┈․° Next °․┈┈┈┈

The Regret (VK - GS) (Taekook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang