.
.
.
Banyak hal yang belum Shannon ungkap pada siapapun, dia menyimpannya sangat rapi mengenai sebuah fakta yang menurutnya akan dia buka saat waktunya tiba kelak.
Namun apakah takdir mengijinkannya untuk menyimpan semuanya dalam waktu yang lama? Atau justru dia yang akan dikejutkan oleh takdir itu sendiri.
Semua telah dipersiapkan dengan sangat rapi oleh wanita cantik itu, karena dia menyadari satu dimensi yang sempat menyanderanya seolah ingin segera memintanya kembali.
Tapi ketakutan dan keraguan kini muncul dalam celah di hatinya yang selama ini sudah dia persiapkan dengan matang, keyakinan akan satu takdir yang sudah bisa dia pahami sebelumnya akan kemana arah yang harus dia tuju. Tiba-tiba menjadi buram karena rasa takut yang semakin tebal menyelimutinya.
"Kenapa kamu membuatku ragu dan membuatku ingin melawan ini semua??"
Shannon sulit memejamkan matanya, setelah dia terbangun saat mimpi tentang kegelapan itu kembali hadir dan membuatnya ketakutan.
"Kenapa???" suara berat itu mengagetkannya.
Shannon hanya menggelengkan kepalanya dan mencoba kembali memejamkan matanya sambil memeluk sang putra.
Dia ingin menghindari tatapan dari Xander yang selalu membuatnya luluh dengan semua sikap lembut pria tersebut.Tanpa kembali bertanya Xander naik keatas tempat tidur, dia memeluk tubuh Shannon dari belakang saat Shannon memiringkan tubuhnya dan memeluk sang putra.
"Jangan memikirkan apapun, mulai hari ini bayangkan kebahagian yang akan aku berikan padamu saat kesembuhan itu datang" ucap Xander sambil mengeratkan pelukannya
Shannon terdiam dia tidak menjawab ucapan Xander yang selalu mengatakan tentang kesembuhannya.
"I love you mommynya Max.
Aku tidak akan berhenti mengatakannya meskipun kamu tetap diam dan tidak membalasnya""Kenapa kamu terus mempermainkan perasaanku" ucap Shannon dalam hati dengan mata terpejam menikmati hangatnya dekapan pria yang dulu pernah mengambil satu hal berharga dalam hidupnya itu.
Beberapa menit kemudian terdengar suara isakan dari Shannon yang masih belum merubah posisinya.
"Hikss,,,, hiksss,,,, "
Shannon sangat kesulitan mengendalikan dirinya, dia pun membalikkan tubuhnya dan menghadap kearah pria yang tidak pernah lelah memperlakukannya dengan sangat manis.
"Jangan menangis,,," ucap Xander mengusap pipi Shannon.
"Kita kalahkan sakit yang ada ditubuhmu.
Aku akan mencari kesembuhan hingga keujung dunia sekalipun, tapi berjanjilah untuk tidak menyerah.
Ijinkan aku berjuang hingga takdir menyerah pada kita dan merubah semuanya menjadi takdir yang indah""Tapi aku takut,,,, aku takut jika aku benar-benar pergi dalam keadaan perasaan seperti sekarang ini.
Aku ingin bersamamu,,, tapi ini sulit.
Waktuku akan segera habis, tubuhku tidak akan bisa menahannya lagi" ucap Shannon dengan terisak."Menikahlah denganku Shan,,, aku ingin menjadikanmu istriku.
Aku mencintaimu,,, jangan pergi dariku tetaplah bersamaku.
Aku akan menemanimu berjuang,,, aku mohon""Aku tidak akan bisa menjadi istri yang baik,,, lihatlah tubuhku penuh dengan penyakit.
Biarkan seperti ini saja,,,, aku akan menerima cintamu hingga waktu memintaku kembali""Aku mohon menikahlah denganku Shannon,,,"
"kenapa kamu sangat keras kepala??
Dapatkan wanita lain yang jauh lebih baik dariku.
Jangan mengorbankan dirimu sendiri untuk wanita sepertiku"Xander meraih bibir Shannon dan menciumnya dengan lembut, dia menolak semua bantahan Shannon tentang pernyataan cintanya.
"Kamu wanita yang aku inginkan Shan bukan yang lain"
Shannon terus menangis karena Xander tidak pernah lelah mengatakan hal yang sama padanya terus menerus.
"Kapan kamu berhenti mempermainkan perasaanku ini??"
"Jangan menghanyutkanku dengan cinta yang selalu kau berikan padaku setiap saat seperti ini. Aku tersiksa,,," wajah wanita itu semakin memerah dia tidak bisa mengendalikan diri dan perasaannya saat berhadapan dengan Xander.
Xander membelai wajah Shannon menggunakan tangan besarnya dan menghapus jejak airmata yang selalu turun setiap kali dia mengutarakan perasaannya.
"Katakan bagaimana caranya agar kamu tidak berfikir aku sedang mempermainkan perasaanmu???"
Shannon tidak bisa menjawabnya dia justru menaruh kepalanya di dada lebar Xander untuk menghentikan semua perkataan dari pria yang tidak pernah lelah menyatakan cinta untuknya itu.
"Aku takut" jawab Shannon dengan suara pelan.
Xander tidak lagi mengatakan apapun, dia memeluk tubuh kecil Shannon.
"Maafkan aku karena sudah membuatmu takut" jawab Xander menenangkan Shannon, dia takut sesak Shannon kembali kambuh karena menahan rasa di dalam dadanya.
"Kembalilah tidur,,,, tolong maafkan aku"
***
Perasaan benci dan penuh amarah itu kini telah berbalik menjadi sebuah rasa yang menghangatkan hati.
Sebuah kenyamanan yang selalu diberikan membuat wanita cantik itu menjadi ragu atas keputusannya untuk menyerah pada takdir,"Seharusnya aku tetap menyimpan kebencian itu dan melarangmu mendekat serta menyentuhku seperti ini,,, aku rapuh akan semua sikap manismu.
Bagaimana aku bisa menolak rasa yang sudah menyentuh hati ini? Tolong kembalikan amarahku seperti sebelumnya,,,,"┈┈┈┈․° Next °․┈┈┈┈
KAMU SEDANG MEMBACA
The Regret (VK - GS) (Taekook)
Фанфик"Tolong maafkan aku,,," 🔞🔞🔞 #taekook #gs #dewasa