Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Pagi ini di sebuah pemakaman dimana raga sang belahan hati beristirahat dalam damai, seorang wanita cantik tengah menangis di hadapan batu nisan bertuliskan nama seseorang yang sudah memilih untuk mengorbankan hidupnya dan memberikannya pada satu jiwa yang memiliki raga serta wajah yang sama dengan dirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sharren,,,,"
Shannon meletakkan bouquet mawar putih di depan batu nisan yang begitu bersih dimana foto cantik sang adik terpasang disana.
Wanita cantik itu terus menangis sambil menggenggam tangan sang suami yang menenangkannya sejak memasuki kawasan pemakaman dimana sang adik telah beristirahat untuk selamanya.
"Hikss,,,, eonni rindu Sharren"
"Maafkan eonni karena membiarkanmu berkorban seperti ini, eonni janji akan terus hidup dan menjagamu seperti dulu"
"Beristirahatlah dalam damai, dan berbahagialah bersama eomma dan appa disana"
"Hiksss,,,,," Shannon kembali menangis dan sang suami segera memeluknya.
"Sharren,,, seperti janjiku bahwa aku akan menjaga Shannon dan Max dengan seluruh hidupku. Terima kasih atas semua pengorbananmu ini" ucap Xander untuk pertama kalinya didepan makam Sharren.
Setelah hampir dua jam Xander mengajak sang istri untuk pulang dan berjanji akan mengunjungi makam Sharren kapanpun Shannon inginkan.
"Dad,,,, hikssss" Shannon berusaha menolak permintaan sang suami.
"Sayang, daddy akan mengantarmu mengunjungi Sharren kembali. Tapi sekarang kita pulang, wajahmu sangat pucat sayang"
"Sharren dad,,,, dia pergi dan aku tidak bisa melihatnya lagi sekarang"
"Sayang,,," Xander segera memeluk sang istri, dia tidak bisa mengatakan apapun lagi karena sang istri sedang terluka saat ini.
Setelah berhasil meyakinkan Shannon, akhirnya Xander segera mengajak sang istri untuk pulang ke Mansion. Karena dia berharap dengan bertemu sang putra Max, Shannon akan menjadi lebih baik dan bisa menerima semua keputusan sang adik atas organ yang ada didalam tubuhnya kini.
