(the-R) 34.

670 92 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Setelah perawatan selama tiga puluh  hari pasca operasi, Shannon akhirnya dinyatakan sembuh dan tidak terjadi komplikasi di jantung serta organ lain seperti yang dikhawatirkan oleh dokter Park.


Sebelumnya dokter Park mengajak Xander berbicara mengenai beberapa hal dan memintanya untuk benar-benar menjaga Shannon.

"Aku harap kamu bisa menahan diri untuk tidak mengatakan yang sebenarnya sebelum waktu yang tepat Xand, aku tidak ingin Shannon terluka dan menyebabkan sakitnya kambuh kembali.
Aku harap kamu bisa memahami maksudku"

"Iya hyung,, aku akan tetap mengatakannya namun tidak dalam waktu dekat ini hyung" jawab Xander menerima laporan kesehatan sang istri dan bersiap untuk pulang setelah hampir enam bulan berada di Rumah Sakit.


Sementara itu di ruang perawatan, Max terlihat sangat bahagia ketika dokter mengijinkan sang mommy pulang.

Shannon tersenyum melihat bagaimana bahagianya sang putra saat ini, wajahnya yang ceria telah kembali binar matanya begitu memancarkan kebahagiaan yang membuat hatinya menghangat.

"Max mau jalan-jalan lagi di taman bersama mommy, kejar-kejar balon busa lagi ditemani mommy.
Max happy aunty,, " ucap Max pada Irene yang sejak pagi sudah berada di Rumah Sakit untuk membantu Shannon yang akan pulang.

"Aunty juga happy sayang,,, setelah ini Max jangan sedih-sedih lagi nee. Aunty ikut sedih melihat Max menangis" ucap Irene dengan mempoutkan bibirnya di hadapan anak laki-laki kecil itu.

"Hihi,,, aunty lucu. Bibirnya kayak bebek,,,, hihi" jawab Max sambil tertawa dan menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya yang kecil itu.

"Aunty dikatain bebek???
Iiiiisshhhh,,,, awas yaaa,,,," ucap Irene lalu menggelitik perut Max dan membuat anak laki-laki itu tertawa lebar dan berusaha kabur namun ditahan  oleh Irene dan kembali tertawa karena geli di perutnya.

Ceklek,,,,


Pintu kamar terbuka dan Xander pun masuk bersama dokter Park tanpa Fred yang entah pergi kemana.

"Shan,, sekali lagi selamat dan terima kasih karena sudah berjuang sampai sejauh ini.
Teruslah bahagia agar sakit tidak lagi mendekatimu.
Ingatlah bagaimana terlukanya putramu ketika dirimu sakit"

"Aku masih ingat bagaimana Max memintaku untuk menyembuhkanmu dan membuatmu bangun dari tidur panjang beberapa bulan yang lalu.
Tangis putramu berhasil menyentuh hatiku dan membuatku berjanji bahwa akan membantu Xander mencarikan kesembuhan untukmu"

"Jadi teruslah sehat, apapun yang akan terjadi nanti ingatlah perjuangan kalian berdua yang memaksa merubah takdir menjadi hari ini.
Aku percaya kalian bertiga pasti akan  memilih untuk hidup bahagia pada akhirnya nanti"

Xander menyadari setiap kata yang diucapkan dokter Park penuh makna atas semua keputusannya mengenai organ yang kini ada ditubuh sang istri.

"Terima kasih dok, saya rasa tidak ada kata lain yang bisa saya sampaikan selain kata terima kasih untuk anda dok" ucap Shannon sambil menunduk dengan posisi duduk diatas tempat tidurnya.

"Paman dokter,,,,"

Xander segera menggendong sang putra yang menarik celana dokter Park seolah ingin menyampaikan sesuatu.

"Terima kasih sudah menyembuhkan mommyku, Max punya hadiah untuk paman dokter"

Max pun meminta turun dan berlari ke sofa dimana dia menaruh tas kecilnya disana.
Anak laki-laki itu mengambil sesuatu yang akan diberikan untuk sang dokter.

Sebuah mobil  Hotwheels  kesayangannya diberikan  pada sang dokter sebagai hadiah karena sudah menyembuhkan sang mommy.

"Ini Hotwheels kesayangan Max paman, tapi Max berikan untuk paman dokter karena sudah menyembuhkan mommy kesayangan Max. Dan mommy tidak sakit sakit lagi sekarang" ucapnya polos yang justru membuat orang dewasa disekitarnya merasa terharu dengan apa yang dia lakukan dan ucapkan.

Dokter Park berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Max.

"Keren sekali Max mobilnya, apa ini tidak terlalu istimewa untuk paman??"

"Tidak paman, ini untuk paman sebagai hadiah.
Apakah paman menyukainya??" tanya Max dengan  tawa kecilnya dan menaruh Hotwheelsnya itu di telapak tangan sang dokter.

"Paman sangat menyukainya, paman akan menyimpannya di lemari kaca karena ini sangat istimewa.
Terima kasih anak tampan, jadilah kebanggaan untuk daddy dan mommy.
Paman dokter ingin Max selalu bahagia bersama daddy dan mommy"

Max mengangguk dan memeluk sang dokter dengan erat lalu kembali mengucapkan terima kasih berulang kali.

Suasana di ruang perawatan Shannon menjadi haru biru karena ucapan polos dari seorang anak kecil yang begitu dewasa dalam setiap hal yang dikatakannya.

"Bukankah itu menunjukkan bagaimana hebatnya dirimu sayang" bisik Xander di telinga sang istri saat melihat adegan antara sang putra dan dokter Park.

Shannon pun tersenyum dan menerima ciuman dari bibir manis sang suami yang sudah ada dihadapannya itu.

***



Sementara itu setelah mengantar Irene ke kamar Shannon, Fred menerima telepon dari Hoba dan dirinya memilih pergi ke taman belakang Rumah Sakit karena Hoba meminta agar Xander tidak mengetahui mengenai hal yang sedang ingin dia sampaikan pada sang sahabat Fred.

📞 "tapi tenang saja Fred, karena semua bisa kita buktikan tanpa ada yang bisa mengelaknya lagi.
Jadi biarkan Xander berbahagia tanpa ada gangguan dari kasus ini"

📞 "tolong berikan aku kabar selanjutnya mengenai hal ini, karena aku tidak ingin  Xander kembali bermasalah"

Hoba telah menerima semua rekaman yang berhasil dipulihkan kembali oleh Mingyu dan teman-temannya itu.
Rekaman yang menjawab semua pertanyaan serta rasa penasarannya selama ini.

Setelah menutup panggilan telepon dari sang sahabat, Fred segera kembali ke ruang perawatan Shannon karena Irene terus mengiriminya pesan dan mengatakan bahwa Shannon akan segera pulang.







┈┈┈┈․° Next °․┈┈┈┈

The Regret (VK - GS) (Taekook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang