(the-R) 19.

1K 126 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


.


.

Pagi ini Xander dibuat terkejut saat kembali dari ruangan dokter Park, dan dia tidak menemukan Shannon diatas tempat tidurnya.

"Shan,,,," Xander mengetuk pintu kamar mandi dan terus memanggil Shannon.

Beberapa menit kemudian.

"Aku ingin mandi dan mencuci rambutku,,, tapi sulit sekali memutar air hangatnya" ucap Shannon setelah keluar dari kamar mandi.

"Tunggu aku,,, jangan melakukannya sendiri. Bagaimana jika kamu jatuh??" Xander menggandeng tangan Shannon dan mengajaknya masuk kembali ke kamar mandi.

"Aku bisa melakukannya sendiri,,, jangan terlalu khawatir seperti itu"

Namun Xander tidak mempedulikan ucapan Shannon, pria itu membersihkan bathtub dan meminta Shannon masuk karena dia akan mencuci rambut Shannon dengan cara yang biasa dia pakai sebelumnya.

Dengan sangat hati-hati Xander menyandarkan kepala Shannon sedikit mendongak agar badannya tidak basah saat dia mulai membasahi rambut panjang Shannon.

Shannon menangis melihat perlakuan lembut yang dia dapatkan dari Xander, pria yang harusnya dia benci namun kenapa justru memperlakukannya dengan baik seperti sekarang.

"Kenapa??" tanya Xander setelah selesai mencuci rambut Shannon.

"Jangan menangis" Xander menghapus jejak airmata di wajah wanita cantik itu.

"Terima kasih,,, kamu terlalu baik padaku.
Aku sudah memaafkanmu, jangan menghabiskan waktumu untukku seperti ini"

"Bahkan jika aku harus menukar tubuhku ini agar kamu kembali sehat akan aku lakukan Shan,, semua ini tidak sebanding dengan luka yang sudah aku berikan padamu"

Shannon membelai wajah tampan yang selalu menangis itu.

"Jangan menangisi wanita sepertiku,,,"

"Shan,,, aku mencintaimu sekarang.
Aku takut kehilanganmu,,, aku tidak pernah bisa tidur aku takut saat aku tertidur kamu pergi meninggalkanku"

Airmata Shannon kembali keluar dari dua sudut matanya.

"Itu bukan cinta,,, kamu hanya kasihan padaku bukan??"

"Apakah salah jika aku mencintai mommy dari putraku???"

Xander mendekati wajah Shannon dan mencium singkat bibir mungil itu.

"Hiksssss,,,,"

"Jangan menangis,,, maafkan aku.
Aku tidak akan memaksamu,,, tolong maafkan aku" Xander memeluk Shannon yang masih duduk didalam bathtub tersebut.



Selama hampir satu bulan ini Xander merawat Shannon dengan sangat baik, bahkan keperluan mandi dan semua kebutuhan Shannon dia persiapkan dengan baik.

"Jika kau mencintaiku,, apa kau akan melakukan apapun yang aku minta suatu hari nanti???" tanya Shannon meminta Xander melepas pelukannya.

"Aku akan melakukan apapun yang kamu minta Shan,,, aku janji Shan"

"Baiklah,,, aku akan memintanya suatu saat nanti. Tapi tepati janjimu itu" ucap Shannon membalas ciuman singkat di bibir Xander.

"Iya aku janji,,,,"

***




"Beri aku kekuatan sekali lagi,,,
aku mohon.
Aku akan menyelesaikan tugasku yang sebentar lagi akan selesai"

Sudah beberapa hari ini Max menginap di Mansion bersama eomma dan appa Kim, sang putra terlihat sangat bahagia saat mendapatkan kakek dan nenek yang begitu baik padanya.

Namun malam ini tiba-tiba eomma dan appa Kim datang ke Rumah Sakit karena Max terus menangis mengigau memanggil mommynya hingga akhirnya Max diantar untuk menemui sang mommy.

"Sayang kenapa menangis??" tanya Shannon menyambut pelukan sang putra

"Max bermimpi mommy pergi dan Max terus berteriak tapi mommy tidak mau kembali.
Max takut mommy" ucap sang putra dengan suara terbata-bata karena terus menangis.

"Mommy disini sayang, mommy tidak akan pergi kemana-mana percayalah sayang" ucap Shannon meyakinkan Max yang terus menangis.


Xander mengantar eomma dan appa Kim kembali pulang setelah memastikan Max sudah didalam pelukan mommynya.

"Nak,,, jagalah Shannon dengan baik" pesan eomma Kim

"Eomma,,, Xander takut eomma.
Bagaimana jika Shannon tidak bisa bertahan??" Xander menangis didalam pelukan sang eomma

"Percayalah pada takdir baik nak,,, semua akan ada ujung bahagia di akhirnya.
Shannon tidak akan membiarkan putranya bersedih dia pasti sedang memohon pada pemilik semesta untuk memberinya mujizat melalui apapun"

"Eomma selalu berdoa yang terbaik untukmu sayang,,, Shannon wanita yang baik dia pasti akan mendapatkan jalan terbaik untuk hidupnya.
Percayalah"

Setelah eomma dan appa Kim pulang, Xander kembali masuk kedalam ruang perawatan Shannon dimana sang putra masih menangis sejak tadi.

"Putra daddy jangan menangis sayang,,, ada daddy dan mommy disini" ucap Xander membelai surai hitam sang putra.

"Daddy,,,, Max mau peluk daddy" rengek Max dengan wajah memerah.

Xander pun naik ke atas tempat tidur yang sudah dia tukar beberapa hari yang lalu, karena Shannon kesulitan saat mengambil sebagian barangnya yang ada di nakas. Hingga akhirnya dia menukarnya dengan ranjang ukuran besar agar semua barang Shannon berada dekat dengan pemiliknya.

Dan malam ini ranjang besar itu berfungsi dengan semestinya, Xander berbaring di samping Max yang tengah memeluk sang mommy dengan terus menangis

"Sudah,,,, jangan menangis" Xander memeluk putranya.

"Maaf,,," ucap Xander pelan saat melihat tatapan Shannon ketika tangannya menyentuh bagian tubuhnya.

Shannon tersenyum dan seketika hati Xander pun menghangat, lalu dia eratkan pelukannya di tubuh sang putra dengan tangan menyentuh pinggang ramping Shannon.

"Hiks,,,, Max mau mommy dan daddy.
Mommy tidak boleh pergi,,, daddy juga tidak boleh pergi" Max masih tetap terisak.

"Mommy dan daddy tidak akan ke mana-mana sayang,,,, mommy Shannon dan daddy Xander akan selalu bersama Max" suara Shannon begitu lembut saat berbicara pada sang putra yang tengah menangis sambil terus menatap Xander.

Kedua mata itu kini saling bertemu, Xander memberanikan diri menyentuh tangan Shannon dan menggenggamnya dengan erat.

"Iya sayang,,,, mommy Shannon dan daddy Xander akan selalu ada untuk Max" ucap Xander mengulang ucapan Shannon untuk sang putra.












┈┈┈┈․° Next °․┈┈┈┈

The Regret (VK - GS) (Taekook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang