Beberapa hari telah berlalu sejak kesepakatan yang tak terduga terjadi di Grimmauld Place. Sally duduk di kamarnya, pandangannya melayang ke arah jendela yang menghadap taman liar rumah tua itu. Selama ini, ketegangan di rumah terasa lebih kental daripada udara malam yang dingin. Keputusan ayahnya untuk membiarkan Sirius menggunakan rumah mereka sebagai markas Orde Phoenix terus mengusik pikirannya. Regulus Black, yang selama ini setia pada keluarganya dan Pangeran Kegelapan, mengizinkan musuh terbesar mereka untuk berlindung di tempat yang sama. Mengapa?
Sally menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan kekesalan yang perlahan-lahan muncul kembali. Ia tidak tahan lagi. Setiap kali ia melihat Sirius di sekitar rumah itu, hatinya memanas. Sirius, dengan segala arogansi dan keyakinannya, berkeliaran di rumah yang seharusnya menjadi milik mereka, keluarga Black. Dan ayahnya? Ayahnya justru membiarkan semua itu terjadi.
Tidak ada pilihan lain. Dia harus mendapatkan jawaban.
Sally melangkah keluar dari kamarnya, mencari keberadaan Regulus. Rumah itu, yang dulunya terasa besar dan sepi, kini semakin ramai dengan kehadiran anggota Orde yang sering datang dan pergi, meskipun mereka selalu menjaga jarak dari Sally dan ayahnya. Di lantai bawah, Regulus sedang duduk di ruang tamu, matanya menatap kosong pada api yang berkobar di perapian. Dia terlihat tenang, terlalu tenang untuk seseorang yang baru saja membuat kesepakatan dengan musuh.
"Ayah?" Sally memanggil pelan, suaranya sedikit bergetar.
Regulus mengangkat pandangannya, matanya yang kelam menatap putrinya dengan lembut. "Ada apa, nak?"
Sally mendekat, duduk di sofa di sebelah ayahnya. "Aku perlu tahu... kenapa kau setuju dengan Sirius? Kenapa kau izinkan dia menggunakan rumah kita untuk Orde Phoenix? Bukankah kita di pihak Pangeran Kegelapan? Bukankah ini bertentangan dengan semua yang pernah kau ajarkan padaku?"
Regulus terdiam sejenak, seolah-olah sedang mempertimbangkan kata-katanya dengan hati-hati. Api di perapian bergoyang-goyang, memancarkan cahaya oranye lembut yang menari-nari di wajahnya. "Sally," katanya pelan, "tidak semuanya hitam dan putih, bahkan dalam perang ini."
Sally mengerutkan kening. "Apa maksudmu?"
Regulus menarik napas dalam, seolah menimbang beban yang ia bawa selama bertahun-tahun. "Aku telah membuat banyak keputusan dalam hidupku, Sally. Beberapa di antaranya salah. Kesetiaanku pada Pangeran Kegelapan... dulunya, aku pikir itu adalah jalan yang benar, jalan untuk melindungi keluarga kita. Tapi aku telah melihat hal-hal yang membuatku meragukan banyak hal. Bahkan jika aku tetap setia pada nama keluarga Black, aku tak bisa menutup mata terhadap apa yang dilakukan Pangeran Kegelapan dan para pengikutnya."
"Tapi kau masih setia padanya, kan? Aku pikir... aku pikir kita ada di pihak yang sama." Suara Sally mulai gemetar, dia merasa bingung dan kecewa.
Regulus menatap Sally dengan pandangan yang lebih dalam, seperti melihat jauh ke dalam jiwanya. "Aku ingin melindungimu, Sally. Itu satu-satunya hal yang penting bagiku sekarang. Aku tahu dengan membiarkan Sirius dan Orde Phoenix di sini, aku bisa memantau mereka. Dan pada saat yang sama, aku bisa memastikan kau tetap aman dari pihak manapun, baik dari Pangeran Kegelapan atau dari mereka."
"Jadi kau tidak benar-benar berpihak kepada mereka?" tanya Sally, merasa semakin bingung.
Regulus menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak, aku berpihak padamu, putriku. Aku akan melakukan apa pun untuk memastikan kau tidak terjebak di tengah-tengah perang ini. Jika itu berarti bekerja sama dengan Sirius untuk sementara, maka itu yang akan aku lakukan."
Sally diam, mencoba mencerna semuanya. Ia tahu bahwa ayahnya adalah orang yang cerdas dan penuh perhitungan, tapi tetap saja, keputusan ini mengejutkannya. "Tapi kenapa sekarang? Kenapa saat Pangeran Kegelapan bangkit kembali?"
"Karena aku tahu apa yang terjadi setelah itu. Aku pernah berada di tengah-tengah lingkaran itu, Sally. Aku tahu bagaimana cara mereka bekerja. Dan aku tahu bahwa ketika semuanya meledak, tidak akan ada tempat yang aman untuk siapapun." Regulus berhenti sejenak, menatap Sally dengan serius. "Aku tidak akan membiarkan kau terjebak dalam kegelapan yang sama seperti yang pernah kulalui."
Sally merasakan sesuatu yang berat di dalam hatinya. Semua yang ia pelajari tentang Pangeran Kegelapan, tentang kesetiaan keluarganya, kini terasa berubah. Namun, di balik semua kebingungan itu, ia tahu satu hal: Ayahnya mencintainya, dan akan melakukan apapun untuk melindunginya.
"Ayah," Sally berkata pelan, suaranya lebih lembut sekarang, "apakah kita akan bertahan? Maksudku, dengan semua ini..."
Regulus tersenyum tipis, meskipun ada kesedihan yang tergambar di matanya. "Kita akan bertahan, Sally. Selama kita tetap bersama, kita akan bertahan."
Di luar, angin malam berhembus kencang, menggoyangkan pepohonan di taman. Dan di dalam rumah Grimmauld Place, meski penuh dengan rahasia dan ketegangan, Sally merasa ada satu hal yang ia bisa andalkan—ayahnya ada di sisinya, apa pun yang terjadi di luar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST BLACK- DRACO MALFOY x OC
FanficSally Black adalah pewaris terakhir keluarga Black, terlahir dari darah murni dengan garis keturunan yang kuat. Ayahnya, Regulus Black, yang dikabarkan meninggal saat mencoba menghancurkan horcrux Pangeran Kegelapan, meninggalkan Sally saat baru saj...