Angin malam menyelimuti tubuh Sally yang hanya mengenakan kemeja tipis, dirinya berjalan menyusuri lorong lorong. Para murid masih memandangnya aneh, namun beberapa dari mereka membahas topik lain. Tentang professor baru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Kementrian ikut campur dalam hal ini. Tahun ini jelas tahun yang menarik bagi media, Harry Potter yang dianggap berbohong, kembalinya sang keturunan terakhir Black, dan kementrian yang ikut campur dalam urusan Hogwarts.
Kakinya melangkah lunglai, dirinya berjalan lagi ke rak piala Quidditch. Disana ada foto ayahnya yang berdiri gagahnya dengan memegang sapu kebanggaannya. Sally tersenyum, dia selalu melihat potret ini dengan tatapan sendu. Tapi sekarang ia melihatnya sambil berangan angan betapa hebat ayahnya bercerita saat ia membahas foto ini.
Mata Sally terfokus pada potret ayahnya sampai ia tak sadar ada orang lain yang ikut melihat potret itu bersamanya. Dari pantulan kaca, ia melihat Professor Snape memandangi foto lain. Entah siapa yang dilihatnya tapi Snape berdiri dibelakang Sally.
"Selamat malam Professor." Pandangan Snape beralih kepada Sally.
"Ah, ya. Malam Miss. Black." Sapanya singkat.
Sally merasakan canggung yang sangat amat luar biasa, pasalnya Professor didepannya ini selalu murung setiap saat. Tak ingin merasa canggung lagi, Sally pergi dari sana—
"Kudengar ayahmu kembali," ah, topik ini dibahas lagi. Rasanya lebih aneh karena yang membahasnya adalah seorang Professor yang tak pernah berbicara mengenai rumor.
"Bagaimana kabarnya?" Sally menelan ludahnya kasar, ia tak pernah menyangka Snape akan menanyai kabar ayahnya seakan menanyai kabar sahabat baiknya.
"Baik, tentu saja, terimakasih atas perhatianmu Professor," Sally menjawab sopan.
"Bagaimana dengan lukanya, apakah membaik?" Mata Snape memandang mata Sally dalam. Tatapannya tajam seolah menguji sesuatu. Sally sedikit merinding melihatnya.
"Ayahku tidak terluka, dia baik baik saja seperti yang kukatakan,"
Snape diam beberapa menit, masih memandangi Sally dengan tatapan anehnya. Hidungnya yang besar membuat Sally semakin merinding, tiba tiba ia takut jikalau ia melakukan kesalahan.
"Tentu, kalau begitu aku permisi, jangan lupa bahwa jam malam tetap berlaku Miss. Black."
Snape pergi begitu saja, meninggalkan Sally sendirian dengan rasa aneh. Sally merasa bingung dengan apa yang dibicarakan Snape. Matanya memandangi punggung Snape yang berjalan cepat hingga ia hilang dibalik tembok kastil.
"Apakah ayah terluka?" Sally berguman sendirian, merasa aneh dengan pertanyaan Snape.
Masih dalam kebingungan itu, Sally kembali ke asramanya. Sudah sangat larut, Sally harus beristirahat. Besok mungkin akan jadi petualangan yang tak terduga.
———
Sally Black melangkah dengan enggan menuju kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Ruangan itu sudah penuh oleh bisikan para siswa, sebagian besar berasal dari mereka yang penasaran dan sedikit cemas tentang guru baru mereka. Dari sudut pandang Sally, rumor tentang Dolores Umbridge sudah lebih dari cukup untuk membuatnya menilai sosok wanita itu, tapi ini adalah Hogwarts. Setiap orang diberi kesempatan, setidaknya itulah yang selalu dikatakan oleh Hermione Granger.
Ketika Sally memasuki ruangan, matanya langsung tertuju pada sosok mungil di depan kelas. Wanita itu duduk dengan tangan yang tertaut di atas meja, mengenakan gaun merah muda mencolok yang tampak tidak sesuai dengan suasana kelam kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Professor Umbridge memancarkan kesan yang... tidak nyaman. Sally merasakan ada sesuatu yang salah sejak awal, tapi dia tak bisa mengartikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST BLACK- DRACO MALFOY x OC
FanfictionSally Black adalah pewaris terakhir keluarga Black, terlahir dari darah murni dengan garis keturunan yang kuat. Ayahnya, Regulus Black, yang dikabarkan meninggal saat mencoba menghancurkan horcrux Pangeran Kegelapan, meninggalkan Sally saat baru saj...