Sally tengah dilanda badai kencang yang membingungkan, terlebih surat surat yang ia kirimkan ke ayahnya tak kunjung menerima jawaban. Sudah dua minggu lamanya Sally seperti ini, setiap ia berpapasan dengan Golden Trio, mereka yang lebih sering mengabaikan Sally seperti yang Sally kerap lakukan dulu.
Disaat seperti ini, Sally selalu pergi ke area terlarang perpustakaan. Ini bukan hal yang ilegal karena Professor Snape mengizinkannya sejak tahun ketiganya, mengetahui bahwa Sally punya potensi untuk menjadi penyihir hebat. Matanya memandang satu persatu buku di rak. Ia mengambil buku bergambar berlian emas diatasnya. Bukunya berjudul "Rahasia Sihir Tergelap." Didalamnya berisi salah satu sihir hitam yang menarik baginya, bab itu berjudul Horcrux. Salah satu cara untuk hidup abadi.
Saat Sally sedang asyik membaca, salah satu buku terjatuh dari raknya. Ia menaruh buku yang sedang ia baca untuk melihat bagaimana buku itu bisa terjatuh.
Sally mengangkat buku yang jatuh itu dengan hati-hati. Sampulnya tebal, usang, dan ditutupi debu tebal, menandakan sudah lama tidak tersentuh. Tulisan emas samar-samar di permukaan sampulnya membuatnya tertegun. Judulnya tertulis dalam bahasa kuno, namun di bawahnya terukir jelas, "Penglihatan dan Kekuatan yang Menurun."
Rasa ingin tahunya segera terpicu. Penglihatan? Apakah ini terkait dengan penglihatannya sendiri yang sering kali muncul tanpa kendali?
Sally membuka halaman pertama, menemukan catatan-catatan tentang garis keturunan penyihir yang diberkahi kemampuan untuk melihat masa depan. Semakin ia membacanya, semakin jelas kaitannya dengan dirinya. Ada bab khusus yang membahas berbagai keluarga kuno yang memiliki kemampuan ini, dan salah satu yang disebutkan adalah Rosier. Jantung Sally berdegup kencang saat ia membaca nama itu—nama keluarga ibunya.
"... Kekuatan penglihatan sering kali diwariskan dalam darah keluarga Rosier. Penglihatan-penglihatan mereka tak terbatas pada intuisi biasa, melainkan mampu menembus waktu, memprediksi peristiwa masa depan dengan akurasi tinggi."
Sally terdiam. Selama ini, dia mengira penglihatannya berasal dari api hitam, kekuatan keluarga Black yang diwarisi dari ayahnya. Tapi tidak—penglihatannya datang dari darah ibunya, dari Rosier, keluarga yang telah meninggalkannya.
Tangannya gemetar saat ia membalik halaman-halaman berikutnya, menemukan detail lebih lanjut tentang kemampuan ini. Semakin dalam ia membaca, semakin kuat perasaan asing yang berkecamuk di dadanya. Rasa kebingungan yang selama ini membebani pikirannya mulai menemukan jawabannya. Penglihatannya bukanlah produk dari api hitam atau sihir gelap, melainkan dari sesuatu yang lebih tua dan lebih dalam—warisan darah Rosier yang tersembunyi.
"Jadi... itu dia," gumam Sally perlahan, "ibuku yang sebenarnya."
Ia mendadak merasa seolah dunia yang selama ini ia ketahui berputar terbalik. Kebenaran tentang ibunya, yang selama ini ia anggap sebagai sosok yang meninggalkannya begitu saja, kini tampak memiliki alasan yang lebih kompleks. Bagaimana jika ada sesuatu yang lebih dalam dari apa yang selama ini ia kira?
Di tengah kebingungan itu, suara langkah terdengar mendekat. Sally menoleh, matanya bertemu dengan sosok Hermione Granger yang berdiri beberapa meter darinya, tampak ragu sejenak.
"Kau... tidak apa-apa?" tanya Hermione dengan nada hati-hati. Ia tampaknya melihat buku yang sedang dipegang Sally.
Sally menghela napas dalam, perasaan marah dan kecewa masih bergejolak dalam dadanya, tapi kali ini lebih tertuju pada kebenaran yang baru saja ia temukan. "Aku baik-baik saja," jawabnya datar, meski jauh dari kata baik.
"Kenapa kau di sini?" Tanya Hermione. Rupanya ia tak semarah kemarin.
Hermione tampak ingin mengatakan sesuatu, namun terhenti. Seperti ada sesuatu yang ingin ia sampaikan, namun diurungkan. Sally menutup buku tentang keluarga Rosier itu dengan bunyi gemuruh halus dan menaruhnya kembali ke rak.
"Jangan terlalu penasaran, Granger," Sally menambahkan dingin, sebelum berbalik dan meninggalkan Hermione di sana, hatinya kini diliputi oleh badai yang jauh lebih besar—rahasia tentang dirinya sendiri.
Sally berjalan cepat melewati rak-rak tinggi, deretan buku-buku tua yang biasanya menjadi tempatnya berlindung kini terasa menyesakkan. Nafasnya berat, pikirannya berputar-putar tanpa henti. Rosier. Nama itu terus terngiang di kepalanya. Ibu yang selama ini ia pikir hanya meninggalkannya begitu saja ternyata menyimpan rahasia yang lebih dalam. Penglihatannya, kekuatan yang sering kali membuatnya takut, ternyata bukan berasal dari sisi keluarganya yang ia banggakan, keluarga Black, tetapi dari keluarga ibunya yang asing baginya.
Saat mencapai ujung ruangan, Sally berhenti dan bersandar pada rak terdekat. Perpustakaan yang sepi semakin membuat pikirannya berputar. Matanya tertutup, mencoba memproses semua yang baru saja ia baca.
"Kenapa hal ini terjadi kepadaku?" bisiknya pada dirinya sendiri, suara seraknya memantul di ruangan sunyi.
Pikirannya kembali pada setiap penglihatan yang pernah ia alami—penglihatan tentang Cedric, tentang kematian yang mendekat, tentang api hitam yang membakar segalanya. Selama ini ia percaya bahwa itu semua berkaitan dengan api hitam yang diwarisi dari ayahnya. Namun sekarang, kebenaran menghantamnya seperti tamparan. Kekuatan penglihatan ini tidak berasal dari Regulus atau api hitam yang mengalir dalam darah keluarga Black, melainkan dari Pandora Rosier, ibunya yang meninggalkannya.
Pikirannya beralih pada ayahnya. Apakah Regulus tahu tentang hal ini? Apakah dia menyembunyikannya? Atau mungkin ini adalah alasan mengapa Pandora meninggalkan mereka?
Sally menggelengkan kepalanya. Terlalu banyak pertanyaan tanpa jawaban. Ia harus menemukan lebih banyak informasi. Dia tahu perpustakaan ini menyimpan lebih banyak rahasia daripada yang terlihat di permukaan.
Dengan cepat, ia kembali ke tempat ia mengambil buku tentang keluarga Rosier. Matanya mencari, memindai setiap judul buku di rak yang sama. Setelah beberapa saat, ia menemukan buku lain, lebih kecil, tetapi sampulnya dihiasi ukiran kuno yang serupa dengan buku sebelumnya. Sally menarik buku itu keluar dan membukanya.
Halaman demi halaman berbicara tentang penglihatan, bagaimana kemampuan itu berkembang seiring waktu, dan bagaimana garis keturunan tertentu memiliki akses khusus pada bentuk sihir ini. Ada banyak referensi tentang keluarga Rosier, dengan cerita yang semakin menegaskan bahwa penglihatan masa depan adalah bagian dari warisan mereka. Namun, ada satu bagian yang membuat Sally terdiam lebih lama dari sebelumnya.
"Penglihatan tidak hanya memberikan gambaran masa depan, tetapi juga memungkinkan si pemilik kekuatan untuk mengubah jalannya peristiwa tertentu, asalkan sihir itu dipahami dengan benar."
Kata-kata itu berdering di benaknya. Mengubah jalannya peristiwa? Apakah mungkin penglihatan-penglihatannya lebih dari sekadar peringatan? Apakah mungkin ia bisa melakukan sesuatu untuk mencegah hal-hal buruk terjadi? Tiba-tiba penglihatan tentang Cedric muncul lagi di kepalanya. Rasa bersalah yang selama ini menghantuinya seolah berlipat ganda.
Sally menutup buku itu dengan tergesa, mencoba menenangkan dirinya. Ini terlalu banyak. Ia perlu waktu untuk berpikir, untuk memahami semuanya. Tapi satu hal kini jelas: kekuatan penglihatannya adalah bagian dari darah Rosier, sesuatu yang tidak pernah ia pelajari atau sadari sebelumnya. Dan ibunya, Pandora, mungkin memiliki jawaban atas semua ini. Jawaban yang selama ini ia cari tanpa menyadarinya.
Dengan napas yang masih terasa berat, Sally meninggalkan perpustakaan, langkahnya cepat namun penuh beban. Di kepalanya hanya ada satu pikiran: menemukan lebih banyak tentang keluarganya, tentang ibunya, dan tentang kekuatan yang kini ia sadari telah diwariskan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST BLACK- DRACO MALFOY x OC
FanficSally Black adalah pewaris terakhir keluarga Black, terlahir dari darah murni dengan garis keturunan yang kuat. Ayahnya, Regulus Black, yang dikabarkan meninggal saat mencoba menghancurkan horcrux Pangeran Kegelapan, meninggalkan Sally saat baru saj...