THE LAST BLACK- DRACO MALFOY x OC

57. Sacrificing alone.

Sally kembali ke Manornya. Rumah tua itu nampak sepi, sepertinya ayahnya pergi ke suatu tempat. Sally sedikit lega, ia tak tau bagaimana ekspresinya sekarang. Ia tak mau ditemui siapapun. Kekosongan seakan menyelimuti dirinya, Sally mulai berfikir. Draco yang tak pernah membentaknya selama ini tiba tiba memarahinya. Apakah ini gara gara dirinya yang meminta menjauh duluan? Sally tak tau pasti.  Tanpa sadar Sally berdiri di depan cermin, penampilannya berantakan. Darah di lengannya hampir mengering, meninggalkan bercak di lengan kemeja putihnya.

Sally menatap dirinya sendiri kosong, matanya menangkap di jari kelingkingnya. Cincin itu—cincin pemberian Voldemort terasa lebih berat akhir akhir ini. Pikirannya juga kacau, Sally tak pernah berada di titik serendah ini. Sally merasa terjatuh di sebuah jurang yang dalam, dimana tak ada seorangpun yang mengulurkan tali. Terlalu banyak "mengapa" di pikirannya. Sally terduduk lemas, mulai terisak pelan. Dirinya terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Semua kejadian nampak seperti salahnya, bahkan pemikiran itu sudah terlalu jauh. Sally mengasihani ayahnya, jika Sally tak lahir maka sang ayah masih bisa bersama dengan Pandora. Pikirannya kacau, badannya gemetar, air mata menetes membasahi karpet tua.

Ketukan di pintu membuat Sally mendongak, Kreacher dengan wajah khawatir—yang tak seperti biasanya bertanya, "Nona? Apa terjadi sesuatu?"

Sally mengusap air matanya, ia berdiri dengan kaki gemetar. Alih alih menjawab, ia malah balik bertanya. "Kemana ayah?"

"Pergi, Nona. Master pergi ke pertemuan Pangeran Kegelapan."

Sally mengangguk pelan. Pikiran tentang Voldemort, Draco, dan segala kekacauan yang terjadi belakangan ini membebaninya semakin berat. Pertemuan Pangeran Kegelapan—hanya mendengar itu saja sudah cukup membuat dadanya sesak.

"Baiklah, Kreacher. Kau boleh pergi," ujar Sally dengan suara yang nyaris berbisik.

Namun Kreacher tetap berdiri di tempatnya, menatap Sally seakan tahu ada sesuatu yang lebih dalam terjadi. "Master selalu bilang, jika ada yang ingin Nona bicarakan, Kreacher akan mendengar. Bahkan jika itu bukan perintah," gumamnya sebelum membungkuk rendah dan meninggalkan Sally sendirian.

Sally berdiri di depan cermin untuk beberapa saat, menatap pantulan dirinya yang penuh luka dan berantakan. Kau harus melakukan sesuatu. Ini tak bisa terus begini. Namun tak lama kemudian, suara familiar membuatnya menoleh ke jendela kamar.

"Menangis di sini, Sally?" Suara itu milik Draco.

Sally terkejut, mendapati Draco yang berdiri di luar jendela. Wajahnya nampak sedikit merah karena dingin, tetapi ekspresinya tajam. Sally membuka jendela dengan ragu, mengira bahwa ia mungkin sedang berhalusinasi.

"Apa yang kau lakukan di sini? Bukankah kau bilang tidak mau bertemu lagi?" Sally bertanya, mencoba terdengar dingin meski suara dan matanya jelas-jelas menunjukkan emosi.

Draco melompat masuk tanpa izin, melangkah mendekatinya. "Aku yang seharusnya bertanya. Kau pergi begitu saja ke Manor tadi tanpa memberitahuku apa pun. Kau tahu itu berbahaya, Sally. Dan kau bahkan terluka!"

"Kau bilang ingin istirahat dari hubungan kita, bukan?" Sally memotongnya. Suaranya bergetar, antara kemarahan dan kesedihan. "Jadi mengapa kau peduli? Mengapa kau datang?"

Draco mendesah panjang, mengusap wajahnya dengan frustrasi. "Aku tidak tahu, Sally! Aku bahkan tak tahu mengapa aku mengatakan itu tadi! Semua ini terlalu berat—ayahku, ibuku, Voldemort, kau..."

"Jadi sekarang aku juga bebanmu, begitu?" Sally menatapnya dengan mata memerah. "Draco, aku tak pernah memintamu melakukan apa pun untukku! Aku bisa mengurus diriku sendiri."

"Benarkah?" Draco mendekat, suaranya meninggi. "Lalu mengapa aku selalu harus datang dan mengawasimu? Mengapa aku harus khawatir setiap kali kau pergi tanpa memberitahu? Dan cincin itu..." Matanya jatuh ke tangan Sally, ke cincin yang kini tampak lebih gelap dan menyeramkan. "Kau bahkan membiarkan dirimu terikat dengan benda itu, Sally!"