Hari pertama sekolah telah tiba, mata pelajaran pertama diisi oleh Pertahanan terhadap Ilmu hitam. Sally berfikir seperti apa Remus Lupin sang professor baru. Ia berjalan sambil sesekali hapir menabrak karena terlalu mengantuk, semalam ia sama sekali tidak bisa tidur. Pikirannya penasaran akan apa yang ia lihat malam itu.Draco memegangi dahi Sally saat ia hampir menabrak, "Mau bolos saja? Kulihat kau mengantuk sekali." Draco memegangi Sally untuk menuntunnya.
"Tidak, nanti point asrama akan dikurangi. Berharap saja Professor baru tidak menambah kantukku."
Draco dan Sally tiba di ruang kelas, hari ini tidak ada kursi dan meja seperti biasanya. Hanya ada lemari lusuh dengan isi yang–meronta keluar? Entahlah, itu terlihat menarik sekaligus menyeramkan. Kantuk Sally sedikit berkurang, kedatangan mereka di hampiri oleh teman teman Slytherin lainnya.
"Jangan bilang kalau kau membaca buku lagi semalaman?" Pansy memukul Sally pelan.
"Aku tidak bisa tidur." Balas Sally sambil tersenyum kecil.
"Buku pelajaran? Rajin sekali Sally kita." Mattheo tampak terkagum saat Daphne dan Pansy tertawa.
"Tidak tidak, mana mungkin Sally membaca buku pelajaran? Aku bertaruh dia membaca buku cerita semalam! Yang ada gambarnya pula!" Daphne tertawa.
Sally tertawa kikuk, "Imajinasi itu penting!" Belanya.
Professor Lupin memasuki ruangan.
"Anak anak, sekarang kita akan mempelajari Boggart. Adakah yang tau apa itu boggart?"
Seperti biasa, si gadis Granger mengangkat tangannya. Draco mendengus kecil, muak dengan apa yang ia lihat.
"Boggart adalah makhluk yang bisa berubah bentuk dan akan mengambil bentuk apa pun yang paling menakutkan bagi orang yang bertemu dengannya." Hermione menjawab dengan penuh percaya diri.
Professor Lupin tersenyum, "Benar sekali Miss Granger, 10 Point untuk Gryffindor. Jadi Boggart yang duduk dalam kegelapan di dalam dirinya belum mengambil bentuk. Dia belum tahu apa yang akan membuat takut orang di balik pintu itu. Tidak ada yang tahu seperti apa Boggart saat dia sendirian, tapi saat aku membiarkannya keluar, dia akan langsung menjadi apa pun yang paling kita takuti."
Lemari kembali bergerak heboh, isinya meronta ronta seakan ingin keluar.
"Jadi, saat aku membuka pintu ini. Boggar akan berubah menjadi apa yang paling kita takuti. Lawan rasa takut itu dengan pikiran yang menyenangkan, lalu ucapkan Riddikulus!"
"Ada yang ingin mencoba lebih dulu? Mari berbaris anak anak." Lanjut Professor Lupin.
Para murid bergantian maju, hingga giliran Harry pun tiba. Semua diam sedikit takut, takut bila Boggart Harry berubah menjadi Voldemort. Alih alih Voldemort, Dementor muncul di depan Harry. Professor lupin langsung mengambil alih. Menghilangkan Dementor itu dari kelas. Ketegangan berlanjut saat Sally maju kedepan, ini gilirannya. Sally selalu menunggu moment ini, dia tidak tau apa yang ia takuti selama ini.
Semua orang menahan nafas, Boggart itu berubah menjadi sesuatu yang tak pernah Sally duga. Sosok ibunya muncul, wajahnya pucat seperti baru bangun dari kematian. Pakaiannya lusuh penuh tanah, ekspresinya terlihat marah. Boggart itu terus maju sementara Sally memundurkan langkahnya.
Badan Sally gemetaran, nafasnya tercekat. Mendadak ia tidak bisa berbicara dengan lancar. Boggart ibunya terus maju, beberapa langkah kebelakang sebelum akhirnya Sally terjatuh. Seluruh pendengarannya tampak hilang, pandangannya kabur, ibunya terus mendekatinya. Hingga di detik sebelum Sally pingsan, Boggart ibunya berteriak, "ANAK YANG TIDAK BERGUNA!" Hitam, Sally pingsan.
———
Setelah sadar, Sally sudah berada di Hospital Wings. Berbaring lemah seakan baru bangun dari mimpi buruk. Sally terpaksa melewati pelajaran kedua, dimana Hagrid mulai mengajar untuk pertama kali. Draco jelas tidak senang akan hal itu, berkali kali Draco bilang ingin menemani Sally. Tetapi Sally menolak, dia ingin memikirkan hal yang baru ia hadapi. Sekaligus ingin menyegarkan diri di keheningan.
Sally pikir dia tidak pernah takut akan ibunya, dimana kenangan ia dan ibunya begitu sedikit. Bahkan Sally hampir lupa akan kenangan itu. Dia kebingungan, bagaimana dia bisa sangat takut akan kenyataan dia dibuang oleh ibunya—setidaknya itu yang dikatakan Narcissa. Sally menghela nafasnya berat, dia merasa sangat kelelahan hari ini. Di nakas samping tempat tidur, ada begitu banyak hadiah. Mungkin dikirimkan dari teman temannya. Ada hadiah berupa bunga di ujung meja. Sally mengambilnya dan membaca surat yang tertulis di dalamnya.
"Maaf atas apa yang kamu alami selama ini, satu hal yang perlu kamu tau, ibu juga sangat menyayangimu." —Salam sayang, saudaramu.
"Omong kosong, jika menyayangiku kenapa tidak pernah berkunjung." Sally menggenggam erat surat itu sampai kusut. Lalu melemparnya ke tempat sampah.
Terdengar suara keramaian di balik pintu Hospital Wings, ada suara anak lelaki yang menangis. Pintu besar itu dibuka, memperlihatkan Hagrid yang membawa Draco di gendongannya.
"Draco?! Ada apa?!" Sally beranjak menuju Draco yang dibaringkan di salah satu tempat tidur.
"Ayam sialanmu itu! Kupastikan ayah mendengar hal ini!" Draco mengumpat sambil menangis. Lengannya jelas berdarah, darahnya mengalir begitu deras menandakan sedalam apa dia terluka.
"Madam, tolong bantu aku." Kata Sally kepada Madam Pomfrey.
Draco cepat diberikan pertolongan pertama, tangan kanannya akan diistirahatkan total. Kain membungkus lengannya begitu tebal, takut jika nanti darah akan merembes keluar lagi.
Draco lebih tenang sekarang, Sally ikut duduk di sebelah ranjang. Hagrid terlihat sangat merasa bersalah.
"Hagrid, kau bisa pergi. Terimakasih atas bantuannya, akan kuurus dari sini."
"Baiklah Black, sampaikan maafku kepada Malfoy." Hagrid pergi dengan punggung yang turun, masih merasa bersalah.
"Nah, sekarang beri tahu aku. Kehebatan apa yang kamu lakukan sampai mendapat luka keren ini?" Sally mulai bersikap sarkas, ia tau ini bukanlah salah Hagrid. Sedekat apapun hubungan Sally dan Draco, dia lebih percaya orang lain ketimbang Draco sendiri. Kita semua tau, Draco adalah pembohong dan pencerita yang handal.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST BLACK- DRACO MALFOY x OC
FanficSally Black adalah pewaris terakhir keluarga Black, terlahir dari darah murni dengan garis keturunan yang kuat. Ayahnya, Regulus Black, yang dikabarkan meninggal saat mencoba menghancurkan horcrux Pangeran Kegelapan, meninggalkan Sally saat baru saj...