[ THE ONLY ONE ]
Nama panggilan pribadinya diubah menjadi dua kata: Dianqing
Jantung Sheng Wang berdetak sangat cepat hingga akan meledak.
Dia merasa seperti balon udara panas yang secara diam-diam dinyalakan. Segala sesuatu di atas lehernya pusing karena kehangatan — namun anggota tubuhnya terasa seperti melayang di udara tipis. Dengan tabrakan kembali ke tanah membuatnya terbangun dengan kaget, itu sudah pagi.
Dia menatap langit-langit — yang hanya berwarna putih — melamun, dan tiba-tiba sedikit bingung. Dia tidak yakin apakah dia tidur sama sekali, bahkan meragukan apakah konsep "kemarin" benar-benar ada.
Dia meraba-raba bantalnya cukup lama sebelum menemukan telepon dan menyalakan layar. Layar kunci mengatakan bahwa hari ini adalah 4 Desember, hari yang cerah. Setiap kata tidak bisa lebih jelas. Dia kemudian meraba sisi kanan bantal, dan tangannya mendarat pada sampul kulit album foto. Baru kemudian dia menyadari bahwa di benar-benar tidak bermimpi.
Setengah dari sinar matahari terhalang oleh pintu, menyinari tempat tidur atas dari samping. Setelah semua kekacauan itu, Sheng Wang akhirnya menjatuhkan diri kembali ke bantal seperti beban telah diangkat dari punggungnya. Beberapa detik kemudian, dia tiba-tiba menarik selimut menutupi kepalanya.
Dalam kegelapan dan sesak, dia berpikir: Sial, dia mencium ge-nya.
Hanya kata kerja ini saja sudah cukup untuk membuat jantungnya mulai berdetak kencang.
Sheng Wang tidak bisa mengingat sedikit pun bagaimana dia naik kembali atau bagaimana dia mengubur dirinya di bawah selimut tadi malam. Pada saat stres tinggi, ingatan cenderung kacau, seolah-olah mereka tiba-tiba kehilangan konsep waktu. Kapan apa yang datang lebih dulu? Sudah berapa lama hal ini berlangsung?
Apa aku mengatakan sesuatu?
Kupikir tidak. Dalih apa pun benar-benar dilupakan, seperti mulutnya telah digergaji.
Bagaimana dengan Jiang Tian?
Dia juga tidak, kupikir.
Sheng Wang mencoba yang terbaik untuk mengingat, tetapi semua yang muncul adalah bagaimana napas Jiang Tian yang terasa ringan di sudut bibirnya ketika dia membungkuk. Dia juga megingat betapa lembut bibirnya, dan sedikit dingin saat disentuh.
Apa yang......
Persetan.
Tangan Sheng Wang yang terbuka tergantung di samping tempat tidur, seolah dia akan mati. Setelah meredam dirinya untuk sementara waktu, dia berguling-guling di selimutnya lagi, dan membenamkan wajahnya jauh di dalam bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Certain Someone
Teen Fiction[SLOW UPDATE] JIANG TIAN X SHENG WANG Sheng Wang pindah ke rumah leluhurnya di White Horse Alley, bersama wanita yang sedang bersama dengan ayahnya. Ayahnya menunjuk ke arah anak laki-laki perempuan itu dan berkata kepadanya: Panggil dia ge. Gong di...