11

1.6K 311 68
                                    

[BIG BROTHERS KIM]

:

VOTE+KOMEN

:

Note: "hari ini gak ada double up ya ^^ aku besok ujian, dan lagipula chapter kali ini panjang dan lumayan banyak makan waktu selama 4 jam. Jadi satu ini dulu ya ^^

:

-+Happy reading-+

:

"Apakah kau ingin hal ini akan terus menerus terjadi pada anak gundikmu yang lain?"

Minseon bertanya dengan ekspresi dingin. Ia benar-benar tak mengerti dengan jalan pikiran Gabryong yang memiliki banyak anak tetapi tak bertanggung jawab pada kehidupan anak-anak itu dari kecil hingga remaja.

Selain tak bertanggung jawab juga, Gabryong terkesan tak peduli pada apa yang terjadi pada anak-anaknya ketika mereka juga sudah mencapai tahap saling bunuh membunuh dan berebut kekayaan harta milik Gabryong sendiri.

Gabryong tak banyak bereaksi, pria itu hanya menyesap teh yang ada dimeja dengan raut wajah tak peduli.

"Ini yang terakhir..." jawabnya tak merasa bertanggung jawab pada kejadian-kejadian mengenaskan sebelumnya.

Minseon mengerutkan dahi tak mengerti.

"Apa maksudmu yang terakhir?" tanya nya bingung.

"[Name] adalah anak dari gundik yang terakhir" jawabnya memberikan titik terang atas kebingungan Minseon.

"Setelah aku mencari tau, ternyata dia adalah anak terakhir dari wanita yang aku tiduri sebelum kau menyuruhku untuk vasektomi" jawabnya santai tanpa memikirkan perasaan Minseon.

Tak ada reaksi marah atau cemburu yang seperti biasanya Minseon berikan, wanita itu juga terlihat santai seolah-olah pernyataan itu bukanlah hal yang menggangunya lagi.

Hal itu membuat Gabryong merasa sedikit mengganjal dengan ekspresi Minseon.

"Kau tak marah?" tanya nya menganalisis reaksi apa yang diberikan Minseon nanti.

Minseon menggeleng pelan, tanda dia sudah tak marah lagi dengan beberapa kalimat yang sedikit mengganggu nya ketika ia berbicara dengan Kim Gabryong, suaminya.

"Tidak, lagipula memang dari awal kau adalah sampah, jadi aku sudah tak heran lagi jika kau terus menerus mengatakan padaku jika kau memiliki banyak anak yang tersebar dimana-mana" ujarnya acuh tak acuh.

Gabryong menaikan alisnya merasa heran dengan perubahan Minseon.

Wanita itu bahkan terlihat santai menata bunga-bunga harum yang diambil dari lahan bunga yang mereka miliki, dan tidak menaruh semua atensinya pada Gabryong, seolah-olah pembicaraan mereka kali ini tak begitu penting bagi Minseon.

Tanpa sadar, mereka diselimuti keheningan karena Minseon tak tertarik untuk berbicara pada Gabryong lagi. Seakan mengerti, pria yang berstatus suami sah nya itu beranjak dari duduknya dan berniat untuk pergi.

Tetapi kalimat yang di gumamkan Minseon sebelum ia pergi membuat Gabryong membeku.

"Kau dulu berpikir tidak bisa mempunyai anak kan?"

Terdengar kekehan mengejek dari bibir wanita itu.

"Benar-benar omong kosong, lalu Gitae itu apa? Gimyung dengan [name] bahkan juga anakmu, apakah kau akan memuntahkan omong kosong lagi pada wanita-wanita di luaran sana tentang kau yang mandul agar bisa mencoba memiliki anak bersama mereka?"

𝕭𝖎𝖌 𝖇𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗𝖘 𝖐𝖎𝖒 [𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang