34

961 166 65
                                    

[BIG BROTHERS KIM]

:

VOTE+KOMEN

:

Note: "aku melakukan riset sedikit tentang chapter ini dan kalo ada yang salah maafin aku ya :)"

Jangan lupa ramein ^^

-+Happy reading+-

:

:

2 minggu setelah operasi besar selesai dilakukan.

Kim [name] sadar dari masa kritisnya.

Bocah itu terbangun dengan tatapan yang kosong, begitu bingung dengan kondisi dan suasana sekitarnya yang begitu asing karena tak dikenali oleh nya dari segi manapun.

Seorang pria dewasa yang menggenggam tangan nya bahkan langsung memanggil dokter dan perawat dengan penuh kehebohan hingga orang-orang tenaga medis itu berbondong-bondong masuk kedalam ruang rawat yang hanya ia tempati sendiri dengan tergopoh-gopoh.

[Name] terlihat kebingungan ketika dua dokter dan empat perawat itu memeriksa kondisi nya dengan teliti dengan perasaan penuh kelegaan ketika ia tidak menunjukan tanda-tanda kegagalan dalam operasi yang dilakukan.

Tak lama, pria dewasa yang menggenggam tangan nya tadi kembali masuk dengan dua orang pria muda dengan wajah yang hampir mirip bersama dengan satu orang wanita dewasa berpakaian hanbok formal--- menatap dirinya begitu khawatir?

[Name] kebingungan.

Mereka siapa?

Bahkan ketika dokter menjelaskan kondisinya pada mereka, [name] tak bisa untuk terus tak menatap orang-orang itu dengan tatapan penasaran yang pekat karena mereka terlihat serius mendengarkan penjelasan dari dokter yang tak ia mengerti sama sekali.

[Name] membuka mulutnya. Saat sadar jika tak ada sedikitpun suara yang keluar dari pita suaranya, gadis itu terlihat panik. Tetapi cepat-cepat menenangkan dirinya untuk meyakinkan jika ia hanya butuh air.

Tanpa ia ketahui, salah satu dari orang-orang yang datang bersama pria dewasa yang menggenggam tangan nya tadi, mengambilkan nya air yang terletak di atas nakas samping ranjang pesakitan [name]. Karena laki-laki berwajah sangar itu sudah memperhatikan nya sejak tadi.

[Name] kira ia hanya akan diberikan air untuk diminum, tetapi secara tak terduga, laki-laki berwajah sangar itu menyangga punggung nya dan membantunya untuk minum secara perlahan-lahan agar tidak tersedak.

Helaan nafas lega terdengar dari [name], karena rasa haus nya akan tenggorokan nya yang begitu kering akhirnya hilang. Bocah itu menatap ke arah si laki-laki sangar dengan tatapan senyuman, karena matanya yang menyipit.

"Terima kasih..." ucap [name] tulus akan bantuan laki-laki sangar itu pada dirinya.

"Sudah baikan?"

Laki-laki dengan wajah sangar itu bertanya pada [name]. Tetapi anehnya, setelah orang-orang medis itu keluar dari ruangan nya, dan meninggalkan [name] bersama empat orang ini. Atmosfer di kamar rawat inapnya berubah menjadi tegang, mengiringi pertanyaan ringan yang laki-laki sangar itu berikan padanya.

𝕭𝖎𝖌 𝖇𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗𝖘 𝖐𝖎𝖒 [𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang