42

753 116 37
                                    

[BIG BROTHERS KIM]

:

VOTE+KOMEN

:

[Name] terbangun di jam 3 dini hari karena merasakan tenggorokan nya begitu kering akibat rasa haus.

Perlahan-lahan gadis itu bangkit dari posisi tidurnya yang agak sulit, karena merasakan nyeri di area pinggang dan selangkangan nya karena kegiatan panas yang ia lakukan bersama Jonggun tadi, baru selesai ketika langit mulai terlihat agak menggelap, pertanda matahari mulai akan terbenam.

[Name] ingat betul, jika kemarin ia pulang ke hanok pada jam 10 pagi dan aktivitas intim yang ia lakukan bersama Jonggun dimulai kira-kira pada jam 11 siang sampai jam 6 sore.

Bayangkan saja, seberapa remuk redam tubuh [name] saat ini karena [name] bahkan hampir tidak bisa merasakan kakinya sendiri akibat terlalu lemas seperti jelly yang dicampur air. Delapan jam terjebak bersama seorang pria seperti Jonggun yang memiliki stamina kuat layaknya monster tentu saja membuat [name] pingsan dua kali karena tak bisa sepenuhnya menyeimbangkan tenaga Jonggun yang tak ada habisnya.

[Name] menyadari jika Jonggun sudah tidak ada disini. Kamarnya bahkan begitu bersih dari sudut manapun hingga orang yang tak tau apapun akan mengira jika kemarin tak ada hal yang terjadi di ruangan ini karena terlalu bersih dan tak ada yang meninggalkan jejak.

Tubuh [name] bersih, menandakan selain membersihkan kekacauan yang mereka lakukan, Jonggun juga membersihkan seluruh tubuh [name] dengan telaten hingga [name] tidak merasakan sisa-sisa jejak lengket hasil dari kegiatan intim yang mereka lakukan kemarin, kecuali bercak-bercak merah di leher dan bahunya serta rasa pegal sekaligus nyeri yang ada disekujur tubuhnya.

Meskipun harus meringis kecil hanya untuk turun dari ranjangnya, [name] tetap mengumpulkan sedikit tenaganya untuk melangkahkan kakinya ke arah dapur.

Rasa nyeri teramat yang ada di selangkangan nya tak bisa untuk membuat [name] diam ketika melangkahkan kaki ke arah dapur di hanok, meskipun harus dengan kedua tangan nya yang menempel pada dinding, berjaga-jaga agar tubuhnya tidak limbung kapan saja, karena kakinya yang terlalu lemas dan hampir tak bertenaga.

Bilik-bilik ruangan yang lain begitu gelap dan sunyi, menandakan penghuni di dalamnya sedang dalam kondisi tidur, tidak seperti [name] yang terbangun untuk mencari air, karena menyadari ia tak menyiapkan air minum di kamarnya untuk ia tenggak ketika haus nanti.

Setelah melakukan perjuangan yang sulit untuk sampai ke area dapur. [Name] harus mengurungkan niatnya sejenak, karena melihat lampu dapur yang menyala, sebagai tanda jika ada orang lain yang membutuhkan dapur di waktu seperti ini selain dirinya.


Sedikit mengintip, [name] memastikan jika orang yang ada di dapur benar-benar manusia. Tetapi setelah tau jika itu Gabryong, [name] tak lagi ragu-ragu dan akhirnya ia memasuki dapur untuk langsung disuguhi oleh pemandangan dimana Gabryong tengah meminum whisky nya dengan ekspresi tenang dan mendung.

"Ayah...." [Name] memanggil Gabryong dengan suara pelan.

Sang empu yang dipanggil langsung menoleh pada [name] dengan tatapan bingung, karena putrinya belum tidur pada dini hari seperti ini.

"Kim [name]? mengapa belum tidur nak?" tanya Gabryong bingung sembari meraih tubuh [name] untuk naik dalam pangkuan nya, agar bisa dipeluk.

"Aku haus ayah..." bisik [name] lirih untuk menjawab pertanyaan Gabryong.

𝕭𝖎𝖌 𝖇𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗𝖘 𝖐𝖎𝖒 [𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang