[BIG BROTHERS KIM]
:
VOTE+KOMEN
:
Note: "guys, kalo updatenya sekarang 3/4 hari sekali mau gak?🗿 setelah aku baca ulang book ini. Ternyata ada banyak typo dan alur nya jadi agak awur-awuran :)"
(Mulai merasakan sedikit dari malas)
:
:
' BRAK
' BRAK
' BRAK
Jihoon memukul pintu kamar milik [name] dengan brutal nyaris mirip seperti rentenir penagih hutang.
"HEI BOCAH SINTING! AKU BELUM SELESAI DENGAN MU, KELUAR SEKARANG!" teriaknya seperti orang gila.
[Name] yang berada dikamar dan sedang tiduran santai di kasurnya, hanya menatap datar ke arah pintu yang bergetar akibat pukulan brutal milik Jihoon.
"Enyahlah brengsek! kau pengangguran ya sampai tak punya kegiatan selain menguntit seorang wanita!" [Name] menegur Jihoon dengan nada yang tak kalah marahnya karena merasa terganggu dengan kehadiran Jihoon yang tak diundang dan juga tak bisa diusir.
Jihoon yang mendengar itu menjadi kesal.
"Keluar sekarang atau aku akan menghancurkan pintumu" Jihoon mengancam [name] dengan serius.
[Name] berdecih malas.
"Hancurkan saja"
' BRUAK
Tak main-main dengan ucapannya. Jihoon benar-benar menjebol pintu [name] dalam satu tendangan, hingga benda kayu itu mental secara menyedihkan karena engselnya yang patah.
Sama sekali tak terkejut dengan Lee Jihoon yang tempramental dan tak sabaran, [name] hanya menyilangkan kedua tangannya didepan dada dengan ekspresi angkuh yang terpasang, pertanda dia sama sekali tak terpicu dengan hal yang Jihoon lakukan.
[Name] menatap Jihoon dengan jijik.
"Kau seperti banteng..." ejek [name] meremehkan dengan tawa kecil.
Jihoon mengepalkan kedua tangannya hingga urat-urat menonjol ditangannya terlihat tegang karena ia dikuasai oleh kemarahan. Kata-kata yang [name] ucapkan benar-benar menghantarkan perasaan marah yang tak terbendung karena bocah itu terlalu meremehkan nya.
Dengan semua kemarahan yang ia punya, Jihoon mendekat ke arah [name] dengan aura mengintimidasi yang kental sampai dalam sudut pandang [name] saat ini, ia melihat Jihoon sebagai raksasa manusia berbahan besi yang tak bisa dihancurkan.
Tetapi [name] tidak gentar. Ia tau pergerakan apa yang akan dilakukan oleh Jihoon setelah ini karena dia tau orang pemarah seperti Jihoon pasti tidak akan melepaskan korban nya sebelum ia puas menyakiti sang korban.
Sebab itu, meskipun [name] tidak tau apakah ini akan bekerja atau tidak, salah satu tangan nya yang tersembunyi diantara lipatan ketiak sedang menyimpan sebuah suntikan berisi obat bius sapi, untuk menenangkan Jihoon jika sewaktu-waktu kepala merah itu menjadi marah dan mencoba untuk menyakiti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕭𝖎𝖌 𝖇𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗𝖘 𝖐𝖎𝖒 [𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]
Fanfiction"𝐊𝐚𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐮𝐭𝐫𝐢𝐤𝐮" 𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐦𝐚𝐭 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐚𝐲𝐚𝐡𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚�...