𝕭𝖎𝖌 𝖇𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗𝖘 𝖐𝖎𝖒 [𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]

15

[BIG BROTHERS KIM]

:

VOTE+KOMEN

:

Keresahan Kim Gabryong

Aku menyakitinya...

Aku menyakitinya...

Aku mengakuinya.

Dia terluka parah karena aku...

Kenapa aku bertindak seperti itu...

Dia tak bersalah...

Mengapa aku semarah itu...

Dia terluka...

Karena aku...

Kenapa aku melakukan itu...

Dia tak bisa melawanku dengan tangan nya kecilnya...

Kenapa aku melakukan itu...

"Ketua..."

Aku menyakitinya...

Kenapa aku melakukan itu...

"Ketua..."

Kenapa aku bisa sekejam itu pada anak perempuan yang tak berdosa...

Kenapa aku melakukan itu...

Aku ayahnya bukan?

Kenapa aku bisa sekejam itu...

"Ketua Kim Gabryong..."

' CRACK

Gelas yang berisi air putih itu jatuh kelantai setelah Gabryong melonggarkan pegangan nya karena tepukan bahu yang ia dapatkan dari anak buahnya, hingga bisikan-bisikan yang sejak tadi memenuhi pikirannya harus pupus karena lamunan nya terganggu.

Salah satu anak buah itu tertegun melihat Gabryong yang terlihat kacau dengan pandangan mata yang kosong setelah kembali meninggalkan hanok tempat tinggal nya sendiri sesudah menyakiti putri kandung nya.

Mok Danhyun, tak banyak bereaksi. Ia sudah lama bekerja di kediaman Kim Gabryong dengan mengetahui semua seluk-beluk tempat tersebut beserta hubungan dingin apa yang dijalani oleh anggota keluarga Tuan besar Kim Gabryong dengan anak-anak dan istrinya.

Biasanya setelah salah satu anak haram milik Tuan Kim Gabryong mati di karenakan ulah orang misterius setiap hari ke-7 setelah anak itu dibawa ke Hanok, Tuan Gabryong terlihat tak peduli pada nasib anak yang ia bawa dan memberikan uang kompensasi kepada ibu dari si anak untuk menunjukan rasa bersalah atas kematian anaknya meskipun aslinya Kim Gabryong sama sekali tak peduli.

Tetapi kali ini berbeda...

Tuan Kim Gabryong terlihat kacau setelah melakukan perbuatan kejam pada anak perempuan nya sendiri tanpa alasan yang jelas.

Dalam sudut pandang Mon Danhyun saat ini, Tuan nya sudah bukan orang yang bisa ia hormati lagi setelah pria itu tanpa segan-segan mengangkat tangan nya sendiri untuk menyakiti anak tak bersalah yang pernah Mok Danhyun selidiki.

Sebagai seorang ayah, Mok Danhyun bersumpah tidak akan mengangkat tangan untuk menyakiti putri yang selalu menunggu kepulangan nya dirumah dengan riang seberapa fatal kesalahan yang dilakukan anak perempuan nya. Sebaliknya ia hanya akan memberikan teguran yang bisa membuat anaknya sadar tentang kesalahan nya.