[BIG BROTHERS KIM]
:
VOTE+KOMEN
:
Note: "Kemaren banyak yang bilang ya kalo pada bingung sama Timeline ceritanya. Setelah aku tanya seseorang aku mulai agak paham dikit yang kalian maksud itu apa.
Jadi gini, kalo misalnya satu chapter ini kelihatan gak bersambung sama chapter sebelumnya atau sesudahnya, berarti itu udah beda rentang waktu yang bisa kalian anggap aja beberapa hari kemudian, satu atau lebih minggu kemudian atau beberapa bulan kemudian.
Selain itu, biasanya kalo buat jarak waktu, aku pake kalimat "beberapa waktu kemudian" yang menunjukan kalo chapter ini waktunya udah jauh dari chapter sebelumnya.
Intinya kalo ada chapter tunggal yang berhubungan sama chapter sesudahnya. Itu berarti mereka masih satu waktu ya. Tetapi kalo benar-benar ada satu chapter doang yang gak berhubungan sama chapter sebelumnya ataupun sesudahnya itu berarti udah beda waktu ya guys.
Semoga kalian paham ^^
Oh iya untuk perubahan jadwal random masih berlaku ya ^^ jadi kalo gak up tiba-tiba berarti emang lagi libur aja :)
:
+- Happy reading +-
:
' Chu
Kecupan kecil nan ringan yang mendarat pada permukaan kulit kening milik [name], membuat kedua mata gadis itu terbuka, untuk langsung bertatapan dengan manik coklat gelap milik sang ibu, yang kini tengah menatapnya dengan tatapan teduh.
"Selamat pagi putri kecil ibu..."
Sapaan hangat dari Minseon yang begitu halus dan mendayu-dayu pada telinga [name], membuat gadis itu terkekeh kecil dan mendaratkan kecupan kecil di pipi ibunya dengan senyum riang.
"Pagi ibu! apakah ibu tidak mual pagi ini?" [Name] bertanya sembari memiringkan posisinya pada Minseon dan membelakangi Gabryong yang masih tertidur pulas.
Ia tidak tau kapan Minseon datang ke kamarnya, tetapi satu hal yang [name] sukai saat ini, ibunya pagi ini terlihat begitu cantik dan berseri-seri ketika berbaur langsung dengan pantulan cahaya matahari yang menembus kaca jendela kamar miliknya.
Minseon menggeleng dan mengusap-usap lembut rambut panjang bergelombang milik [name] yang agak kusut karena belum di rapihkan.
"Untung nya pagi ini ibu tidak mual dan bisa datang ke kamar ini untuk melihatmu Kim [name]..."
Jawaban itu membuat [name] semakin girang, hingga nyaris membuatnya terlihat seperti seekor anjing yang suka mengibas-ngibaskan ekornya ketika senang. Hanya saja, gimana ya untuk menjelaskan ini--- [name] itu pokoknya terlalu menyukai Minseon.
"Kau kemarin tidur dengan ayahmu nak?"
[Name] mengangguk kecil ketika Minseon bertanya.
"Uhmmm... apa tidur ibu nyenyak kemarin?" [Name] bertanya dengan tatapan penasaran. Salah satu tangan nya, mendarat pada perut rata milik Minseon dengan tatapan khawatir. "Calon bayinya tidak mengganggu tidur ibu kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕭𝖎𝖌 𝖇𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗𝖘 𝖐𝖎𝖒 [𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]
Fanfiction"𝐊𝐚𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐮𝐭𝐫𝐢𝐤𝐮" 𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐦𝐚𝐭 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐚𝐲𝐚𝐡𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚�...