54

511 93 110
                                    

[BIG BROTHERS KIM]

:

VOTE+KOMEN

:

' BUGH

' BUGH

' BUGH

[Name] memukul dada Gabryong hingga berbunyi seperti intro netplik. Gadis itu terlihat seperti anak kucing yang marah karena mainannya direbut, ketika sedang memukul-mukuli dada keras milik ayahnya yang saat ini terlihat heran dengan kelakuannya.

Gabryong tak menghentikan tindakan [name], tetapi pria dewasa itu terlihat bingung ketika menatap ke arah Minseon dan Gimyung yang menggeleng tidak tau atas kelakuan aneh [name].

"Nak.... kenapa ayah dipukul?" tanya Gabryong bingung disertai kerutan di dahinya karena tak mengerti dengan tindakan yang dilakukan oleh putrinya. Pukulan [name] tidak sakit, tetapi Gabryong lebih khawatir dan salah fokus dengan selang infus milik [name] yang darahnya naik karena terus bergerak seperti reog Ponorogo.

"Aku kesal dengan ayah!" jawab [name] judes sembari terus memukul-mukul dada Gabryong untuk melampiaskan kekesalannya.

"Kesal kenapa?" tanya Gabryong bingung sembari menahan pergelangan tangan [name] yang di infus ketika mata tajamnya yang awas mulai melihat cairan merah itu naik dan segera meluruskan tangan [name] agar darah itu kembali turun.

[Name] tak menjawab. Tidak mungkin kan? ia mengucapkan alasan kesalnya pada Gabryong, akibat cerita yang ia terima dari Minseon tadi?

Selain marah karena hal itu, [name] juga kesal karena Gabryong tak mengijinkan Jonggun untuk menjenguknya dengan dalih Jonggun nya sedang sibuk ngepet untuk mencarikan [name] uang setelah Jonggun benar-benar lepas dari jangkauan Yamazaki Shingen.

Nah :v just joking :v

Gabryong yang merasa emosi putrinya sedang tidak baik karena terlalu lama di dalam kamar rumah sakit, langsung menggendong tubuh [name] ala koala dan mengajaknya keluar setelah berpamitan pada Minseon dan Gimyung.

"Kim Minseon, aku perlu membawa [name] keluar. Kau tak apa-apa menunggu?''

Minseon hanya menganggukkan kepalanya kecil dan memberikan jempol. Lagipula ada Gimyung disini, jadi Minseon tak sendirian, sebab itu ia membiarkan saja [name] dibawa keluar oleh Gabryong.

Kemudian pada akhirnya, [name] jadi tau kalau suasana rumah sakit di Gimpo tidak se-mengerikan yang ia bayangkan. Ternyata faktor letak ruang rawat inap [name] yang berada paling pojok membuat suasana kamarnya lebih redup dan terlihat agak kurang hidup.

[Name] celingak-celinguk melihat ke arah sekitanya sembari memeluk leher Gabryong. Beberapa orang yang berpapasan dengan Gabryong dan [name] mungkin akan melihat mereka dengan pandangan aneh karena anak seumuran [name] masih di gendong oleh ayahnya. Tetapi untuk beberapa perawat yang memang sudah tau identitas dari dua orang tersebut hanya tersenyum maklum dan menyapa mereka dengan senyum kecil.

Gabryong berjalan santai sembari menggendong putrinya. Pria itu terlihat sama sekali tak keberatan ketika harus menuruni banyak anak tangga sembari menggendong [name] yang anteng bersandar pada bahunya. Tangan kirinya menahan tubuh [name] agar tetap seimbang dalam gendongannya, dan tangan kanan nya sibuk membawa tiang kecil infus milik [name] dengan ekspresi santai.

𝕭𝖎𝖌 𝖇𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗𝖘 𝖐𝖎𝖒 [𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang