60

542 100 110
                                    

[BIG BROTHERS KIM]

:

VOTE+KOMEN

:

Note: "gaje? silahkan tekan tombol keluar 😭 jika anda menyerah"

:

:

Secara tak terduga, Kim Gitae benar-benar tidak mengganggu [name] lagi selama hampir satu minggu. Tepat, seperti yang pria itu janjikan pada adiknya.

Saat ini, Kim [name] terdiam merenung di samping jendela kamarnya, sembari memegang ponsel dengan layar menyala yang menampilkan ruang pesan diantara dirinya dan Kim Gitae, yang sudah berhenti menerima notifikasi pesan baru semenjak hari dimana pria itu mengobati luka itu di lehernya.

Lukanya telah menghilang dan Kim Gitae pun juga ikut menghilang.

Kakak sulungnya itu tak lagi mengirim pesan-pesan random tak berguna pada [name], membuat [name] terdiam dengan wajah murung karena ruang pesan milik Gitae benar-benar kosong melompong. Seperti tak ada kehidupan apapun.

Tak ada foto profil, tidak ada bio, tak ada riwayat kapan terakhir kakaknya membuka ruang pesan. Semua itu membuat [name] merasa semakin sedih, karena merasa Gitae memutus kontak interaksi canggung diantara mereka secara sepihak.

Sepertinya Gitae benar-benar serius dengan keputusan nya...

Tetapi... Apa iya harus dengan cara seperti ini?

"Hah..." [Name] menghela nafas pelan sembari melempar hp nya ke sembarang arah.

Ia menutup matanya sejenak untuk menghilangkan perasaan gundah yang sedaritadi mengganggunya untuk bisa bersikap tenang seperti biasanya.

Tetapi ketenangan yang berusaha ia dapatkan itu harus kandas, ketika merasakan sesuatu menusuk-nusuk lembut pipi nya membuat [name] mau tak mau menolehkan kepalanya ke arah jendela.

"AKKKK-- SIAL AKU TERKEJUT!" jerit [name] kencang seperti orang kesurupan.

"Sejak kapan kau ada disana?" tanya [name] kaget sekaligus bingung, tentang kehadiran Kim Jungoo yang tiba-tiba saja sudah berdiri di samping jendela kamarnya sembari tersenyum lebar seperti iklan pasta gigi.

Saking lebarnya, [name] tak bisa menahan keinginan pikiran nya untuk tidak bergidik aneh ketika melihat hal creepy tersebut.

Jungoo menyerahkan satu buah persik yang sudah matang, pada telapak tangan [name].

"Sejak kau melempar ponsel mu ke arah kasur" jawab Jungoo singkat, sembari mengambil satu gigitan pada buah kesemek yang baru saja ia petik sembarangan dari perkebunan milik keluarga Kim.

Sedikit informasi saja, Jungoo datang ke hanok ini dengan cara merayapi tembok tinggi keamanan tempat ini dengan mudah dan turun melalui pohon-pohon buah yang tumbuh subur di kediaman keluarga Kim ini sembari mencuri buah persik dan kesemek yang sudah matang sebelum mendatangi [name].

Sebab itu Jungoo tidak ketahuan oleh siapapun, karena memang di bagian kamar milik [name] begitu sepi tanpa penjaga. Karena di pagi harinya, para penjaga lebih sibuk di area gerbang depan.

𝕭𝖎𝖌 𝖇𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗𝖘 𝖐𝖎𝖒 [𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang