[BIG BROTHERS KIM]
:
VOTE+KOMEN
:
+-happy reading+-
:
Seperti biasa pada malam harinya. Kim Gitae selalu datang ke kamar adik perempuan nya untuk menemani [name] tidur sekaligus menjenguk kondisinya, setelah mendapat beberapa laporan penting mengenai kegiatan [name] seharian ini pada salah satu anak buah yang ia masukan diam-diam tanpa pengetahuan sang pemilik hanok, Gitae selalu akan menanyakan kondisi emosi [name] yang terkadang tak stabil.Pintu kamar [name] di geser.
Seperti sudah tau kebiasaan kakaknya yang selalu masuk tanpa mengetuk pintu, [name] terlihat biasa saja dan tetap menyisiri rambutnya dengan tenang tanpa berniat untuk menoleh ke arah kakaknya yang masih terpaku di depan pintu entah melakukan apa.
Tetapi karena Gitae yang terlalu lama berdiam diri, [name] menyadari ada yang aneh, sehingga ia tak bisa untuk tidak memilih untuk menoleh, dan melihat Kim Gitae yang masih diam di ambang pintu sambil menatap dirinya tanpa suara.
Karena biasanya Gitae selalu datang nyelonong tanpa salam dan pergi tanpa berpamitan seperti bang toyib. Sebab itu [name] merasa aneh.
Dahinya berkerut heran.
"Tidak langsung masuk?" tanya nya dengan nada suara yang bingung. [Name] bahkan langsung mengabaikan acara merapikan rambutnya dan berjalan pelan untuk menghampiri Gitae dan langsung berjinjit untuk meraih leher kakaknya untuk dipeluk.
"Selamat datang..." sambutnya untuk pertama kali.
Gitae terkekeh kecil dan langsung menyambut pinggang [name] untuk ia genggam dan dalam satu sentakan, [name] sekarang berada di dalam gendongan tangan nya yang kokoh.
"Aku kira aku akan di diamkan begitu saja dengan berdiam diri seperti itu..." ucapnya dengan kekehan geli mengingat tindakan konyolnya tadi.
[Name] merapatkan kedua pahanya untuk melingkar pada pinggang kuat milik Gitae. Tawa kecilnya terdengar setelah Gitae mengatakan itu.
"Tentu saja tidak. Aku malah lebih takut jika kakak berdiam diri seperti tadi karena aku akan mengira itu adalah skin walker" ujar [name] sambil bergidik ngeri.
Jangan mengira dengan kediaman hanok yang begitu tenang dan asri. Tidak akan ada hantu atau makhluk-makhluk aneh yang menjadi penunggu abadi, karena itu benar-benar tak mungkin, mengingat hanok ini dibangun di tengah hutan yang hampir tak pernah dijamah oleh banyak manusia.
[Name] bahkan pernah mendengar hantu anak kecil yang sering berlari-larian dengan tawa menggelegar pada larut tengah malam yang begitu dingin. Tetapi untungnya saat itu, pintu kamarnya nya terkunci, jadi kemungkinan hantu itu akan masuk kedalam kamarnya adalah sebuah kemustahilan. Sesederhana itu pikiran [name] terhadap hantu.
Meskipun hantu itu seram, tetapi manusia bahkan lebih menyeramkan dan kejam karena bisa menyetarai iblis.
Mari lupakan topik tentang hantu yang tadi dibahas. Saat ini [name] sedang di gendong ala koala oleh Gitae untuk di dudukan pada kasur tempat tidurnya.
Pria itu berjongkok untuk mensejajarkan posisinya dengan [name] agar tidak menjulang tinggi dan bisa mengobrol dengan nyaman dengan adiknya tanpa perasaan risih.
Lalu matanya yang tajam menatap [name] dengan tatapan penuh kasih sayang.
Seperti sudah mengerti tentang hal yang terjadi pada [name] di siang hari ini. Dengan lembut, tangannya mengusap bawah mata milik [name] dengan tatapan sendu yang begitu tersembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕭𝖎𝖌 𝖇𝖗𝖔𝖙𝖍𝖊𝖗𝖘 𝖐𝖎𝖒 [𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]
Fanfiction"𝐊𝐚𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐮𝐭𝐫𝐢𝐤𝐮" 𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐦𝐚𝐭 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐚𝐲𝐚𝐡𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚�...