Mulut Anka memang masih suka asal berbicara. Dua hari yang lalu ia menolak ajakan Gladys, namun sekarang tubuhnya terbaring nyaman di kasur kamar kost Gladys dengan mata terpejam dan dengkuran yang sedikit terdengar.
Gladys menggelengkan kepalanya dengan heran. "Kebo-nya nggak berubah."
Ia kemudian beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Semalam ia pulang larut setelah diajak Karin berkeliling mencoba berbagai jajanan yang bisa mereka dapatkan lewat drive thru, dan harusnya kini ia balas dendam dengan bangun siang karena hari ini adalah hari liburnya.
Namun apa daya matanya malah mengajak melek pagi-pagi pukul 5 seperti biasanya. Alhasil sekarang ia sedang nongkrong di toilet duduknya dengan mata terpejam dan dagu yang ditumpu menggunakan kedua tangannya.
Tok! Tok! Tok!
"Dys! Aku mau berak!" Teriak Anka di depan pintu kamar mandi, membuat Gladys terkaget seperti orang linglung.
"Aku juga lagi berak, lho!" Balas Gladys dengan volume suara yang sama agar Anka mendengarnya.
"Aduh, cepirit aku ini. Tadi malam makan Seblak kebanyakan cabe." Kata Anka, Gladys memutar bola matanya malas.
Alhasil ia yang mengalah, ia segera membereskan perihal perutnya dan membuka pintu kamar mandi dengan raut wajah konyol serta sedikit jengkel. Namun yang didapatinya adalah Anka yang sedang nyengir tanpa dosa memandangnya.
"Pagi, Cantik." Sapa Anka yang mendapatkan cubitan di pinggangnya akibat ulah tangan Gladys. "Sakit, aduh!"
Gladys lalu melangkah keluar dari kamar mandi, Anka segera masuk untuk melepaskan beban di perutnya. Gadis berusia 25 tahun tersebut lalu memutuskan untuk membuat sarapan untuknya dan untuk Anka.
"Dys, HP kamu ketinggalan!" Teriak Anka dari dalam kamar mandi. "Ada telpon dari Karin!"
Gladys sedikit terkejut, deg-degan. Seperti.. takut jika Anka marah kepadanya karena ia masih merespon orang lain di waktu 'trial' mereka. Namun tidak, wanita itu terlihat santai-santai saja saat keluar dari kamar mandi memegang ponsel Gladys dan menyerahkannya.
"Aku ketiduran di toilet, udah 3 kali telpon dia." Kata Anka lalu menguap lebar, melirik ke arah masakan Gladys yang sudah hampir selesai semuanya. "Wih, Tumis Sawi Putih dan Telur Dadar kesukaan aku. Tengkyu, Gladys."
Wajah Anka hendak mendekat untuk mencium pipi Gladys seperti yang dulu biasa ia lakukan, namun di tengah perjalanan ia langsung menghentikan tindakannya, mengumpat pelan dan lalu kembali ke kasur dan kembali tidur.
Ni Luh Putu Karina 05.34am
urgent
charger aku ketinggalan di tas km
aku udh di depan kostGladystia Suryaningsih 05.42am
ok, bntrGladys kemudian mengecek tasnya dan menemukan charger bertuliskan huruf K di kepala chargernya dan mengambilnya, lalu ia segera turun dan menemui Karin di depan pintu pagar kost-nya.
"Hai, maaf ganggu pagi-pagi." Ujar Karin tak enak hati karena sudah membuat Gladys menemuinya di pagi buta seperti ini.
"Nggak apa-apa. Aku udah bangun, kok." Sahut Gladys seraya tersenyum, lalu ia menyerahkan charger milik Karin.
Karin menerima charger itu dengan sedikit menyentuh jemari Gladys. "Did you have fun last night?"
"I did." Jawab Gladys. I had fun last night karena Anka akhirnya mau nginep di kost aku. Batinnya yang tidak mungkin ia sampaikan kepada Karin.
"Maaf ya, harus pulang dadakan karena hujan." Kata Karin lagi.
"Enggak apa-apa." Kata Gladys sembari meyakinkan Karin agar tidak berkecil hati. "Bisa disambung lagi kapan-kapan."
![](https://img.wattpad.com/cover/366984016-288-k991092.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Adventures of Anka and Gladys (gxg) (completed)
RomanceTentang kehidupan Anka dan Gladys sehari-hari ketika kehidupan baru mulai menyapa. Baca dulu "Standing With You" biar paham sama jalan ceritanya 😬 Warning: • 18+ • Lesbian (Yg homophobic silakan minggir) Inspired by: The Everyday Adventures of Sam...