52, Rumah sakit

106 14 0
                                    

Amora, Nathan, dan Shaka, berlarian di sepanjang koridor rumah sakit, untuk menuju ruang ICU tempat Aqilla berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amora, Nathan, dan Shaka, berlarian di sepanjang koridor rumah sakit, untuk menuju ruang ICU tempat Aqilla berada.

"Gar! gimana teman gue? Temen gue kenapa? Ko bisa kya gini si?" tanya Amora beruntun, saat sudah sampai di depan pintu ICU.

Edgar yang yang sedang terduduk, sambil menutup mukanya. Langsung menoleh ke arah mereka, ia kembali menatap pintu ruang ICU itu dengan perasaan cemas "Gue ga tau" gumam Edgar pelan

Amora menarik kerah baju Edgar lalu menampar nya "MAKSUD LO GA TAU APA SETAN!? SEMUA INI GARA-GARA LO BRENGSEK!!" teriak Amora emosi

"Mor, tenang dulu, jangan kya gini. Kita bicarain pelan-pelan nanti. Sabar dulu ya" ucap Nathan sambil menarik Amora untuk duduk, dan menenangkannya "Jangan tahan gue Nathan! Biarin gue kasih pelajaran bajingan kya dia!!" Amora menunjuk ke arah Edgar dengan emosi yang masi meluap-luap

"Shutt iya gue tau, sabar dulu yaa. Kita lagi di rumah sakit, nanti kalo kita di suruh keluar emang lo mau hmm?" ucap Nathan sambil mengusap rambut Amora. Sedangkan Amora yang mendengar ucapan Nathan langsung diam sambil terus menatap Edgar tajam

Nathan terkekeh kecil, ia mengacak-acak rambut Amora gemas "Lucu banget si calon dokter muda" Nathan terseyum sambil terus menatap Amora, "jangan di acak-acak Nathan!!" Amora menatap Nathan tak suka, sedangkan yang di tatap hanya terseyum sambil terkekeh "iya maap" ucap Nathan sambil kembali menata ulang rambut Amora

Shaka menatap Nathan, dan Amora datar. Bisa-bisanya mereka bn ngebucin di situasi seperti ini! Shaka berjalan ke arah Edgar "Bro lo gapapa?"

Edgar mengangguk pelan "ya.,"

"Kalo boleh tau, kronologinya gimana? Sampe bisa jadi kecelakaan gini, dan sebelumnya lo siapanya Aqilla?" tanya Shaka penasaran. karna ia heran, kenapa Amora bisa Se emosi itu pada orang ini? Sebenarnya siapa dia?

"Semua ini salah gue, gue yang menyebabkan Aqilla jadi kya gini"

Shaka mengerutkan alisnya tak faham "Maksud lo gimana?"

Edgar menarik nafas pelan "Anak yang ada di dalam rahim Aqilla, anak Gue. Tadinya saat di pesta pernikahan Nitta, gue liat Aqilla dateng, di situ gue ambil kesempatan buat menebus kesalahan gue sama Aqilla, gue mau minta maaf. Tapi gue ga nyangka semuanya bakal kya gini." jelas Edgar lirih

Shaka mendengarkan ucapan Edgar dengan muka yang memerah. Ia bangun dari duduknya lalu mengangkat kerahasiaan baju Edgar dan memukul rahang Edgar 3 kali "Jadi lo manusia brengsek itu hah!?" geram Shaka sambil terus berusaha memukul Edgar

Nathan yang sedang tertawa melihat Amora, langsung bangun. Ia kaget karna tiba-tiba Shaka mengamuk dan memukuli Edgar, ia segera berjalan ke arah Mereka lalu memisahkannya "Ehh lo kenapa Shaka?"tanyanya heran

"Jangan tahan gue Nathan! Biar gue kasih pelajaran manusia bajingan ini"

Ceklek (pintu ruang ICU di buka)

Disana keluar dokter perempuan, berusia 47 tahun "Permisi, ini ada apa ribut-ribut?"

Semua yang ada di sana menoleh menatap dokter penasaran. Mereka langsung bergegas menghampiri Dokter "Dokter gimana kondisi teman saya sama Anaknya? Mereka gapapa kan?" cecar Amora

Dokter menatap mata mereka satu persatu. Ia menghela nafas gusar "Ada kah suaminya? Atau perwakilan dari keluarga Pasien?"

Mereka menggeleng, karna Kakek hari belum datang, dan juga Max sedang menuju kesini "Saya aja dok, perwakilannya" ucap Edgar yang langsung di tatap tak suka oleh Shaka, dan Amora.

"Khem, saya aja dok" ujar Nathan.

"Oh baik, kalo begitu kamu boleh ikut ke ruang saya" Dokter itu lalu mengajak Nathan ke ruangannya. Tapi baru 5 langkah ia berjalan, ia membalikan tubuhnya lalu menatap Shaka, dan Edgar. "Kalo mau berantem jangan disini. Malu udah tua, ga tau sopan santun" Setelah mengatakan itu, ia langsung melanjutkan perjalanannya seolah tak terjadi apapun

Nathan, Shaka, dan Edgar, ertegun mendengar ucapan Dokter itu. Mereka tidak menyangka kalo dokter itu akan mengatakan hal seperti itu.

Sedangkan Amora, ia tertawa terbahak-bahak sambil menatap muka cenggo Edgar, dan Shaka "Hahaha mampus lho!!"

"Makanya kalo udah tau ga usah banyak gaya" lanjutnya sambil terus tertawa

"Diam!"

"Berisik Mor!"

*****

"Jadi gimana kondisi teman saya dok?" tanya Nathan saat sudah sampai di ruangan Dokter

"Jadi gini, Aqilla mengalami luka yang sangat serius. Bagian kakinya mengalami lumpuh semantara, dan mata sebelah kanan nya mengalami kebutaan akibat terbentur cukup keras pada bagian mobil yang tajam" ucap Dokter menjelaskan

Degg

"Maksudnya gimana?!" teriak Max dari depan pintu. Ia sudah sampai sejak dokter itu berbicara tapi ia mengurungkan niatnya agar ucapan dokter itu tidak terputus

Dokter sindi banget dari duduknya, ia tersenyum ke arah Max lalu menyuruhnya duduk di samping Nathan "Seperti yang kalian sudah dengar tadi, Aqilla memang mengalami kecelakaan yang cukup fatal yang mengakibatkannya jadi bisa separah ini"

Max tertegun, ia tidak menyangkal semua ini akan terjadi. Padahal Baru tadi pagi Aqilla sampai di Indonesia, kenapa kejadian seperti ini harus terjadi?? "Terus gimana sama kondisi anaknya? Dia baik-baik aja kan dok?" cemas Max

"Untuk bayinya, besok pagi kita harus terpaksa mengeluarkannya dengan Lahiran Caesar"

"Apa ga bisa lahiran dengan normal dok? Dan bukannya kehamilan Aqilla baru 8 bulan?" tanya Nathan

Dokter menggeleng tak yakin "kondisinya sekarang sangat tidak memungkinkan untuk melakukan lahiran normal. Soal kehamilannya, dia sudah masuk 9 bulan" jelas dokter itu

Max mengangguk "lakukan apapun yang terbaik dok, soal uang saya akan bayar berapapun" dokter mengangguk sebagai balasan ucapan Max "Baik, sebelumnya saya mau minta tolong pada kalian apa boleh?"

"Boleh dok, emangnya apa? " jawab Nathan

"Rumah sakit ini lagi kekurangan darah, tadi saya sudah mengimpus satu kantong darah pada Aqilla, tapi saya pikir itu tidak cukup, karna dia mengalami pendarahan saat di bawa ke rumah sakit ini, makanya itu dia kekurangan banyak sekali darah. Dan darah di rumah sakit ini juga sedang habis, apa bisa kalian mencarikan Pendonor darah golongan AB Negatif" tanya dokter sambil menatap Nathan, dan Max

"AB negatif? Bukannya golongan darah itu sangat langka dokter?" tanya Nathan Shyok, dokter sindi tersenyum lalu mengangguk "Ya, AB negatif adalah yang paling langka dari delapan jenis utama golongan darah - hanya 1% donatur kami yang memilikinya. Tapi apakah kalian bisa mencarikan pendonor darah seperti itu?"

Max mengangguk "Oke, saya akan usahakan. Kalo boleh tau darah itu di butuhkan untuk kapan? Tidak mendesak kan?"

"Di butuhkannya untuk malam ini. Apa bisa?"ucap dokter sindi entang

Nathan menoleh ke arah Max " gimana om? Bisa? Golongan darah itu langka banget, gimana caranya kita bisa mendapatkannya?"

"Tak apa, saya akan mencoba mencarikanya dulu, dan kamu juga cobalah untuk mencarinya, soal uang. Jika ada yang berniat mendonorkan darahnya pada Aqilla, bilang ke dia akan saya kasih imbalan sebesar 84jt"

"Oke baik om!"
















📌Typo tandain yaa!

Ada pertanyaan? Comment

Jangan  lupa tinggal jejak kalian di cerita ku ya!👌

Sampai ketemu di capther berikut🤞🏻🤗

Bye byee👋💃

GarQil {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang