58, Vidio Call, diam-diam

44 7 2
                                    

Dokter Sindy menghampiri Aqilla yang sedang bermain dengan anaknya "Permisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dokter Sindy menghampiri Aqilla yang sedang bermain dengan anaknya "Permisi."

Aqilla menoleh, lalu tersenyum "ada apa dok? Apa saya harus di priksa?" tanyanya, dokter Sindy menggeleng. Ia duduk di samping brankar Aqilla

"Bagaimana kondisi mu sekarang? Apa sudah lebih baik?"

"Alhamdulillah dok, saya lebih baik dari kemarin, Cuma kadang rada sulit aja kalo mau kemana-mana" jawab Aqilla sambil tersenyum ke arah Anaknya.

"Rajin-rajinterapi aja, insyaAllah kamu bakal sembuh kembali," sahut dokter Sindy yang di iyakan olèh Aqilla

Dokter Sindy yang terseyum menara punika Aqilla, dan anaknya, "saya kesini ingin menanyakan sesuatu, apa boleh?"

"Ya, tanyakan saja dok. Ada apa?"tanya Aqilla heran

"Apa kamu ingin melihat seperti dulu?"

Aqilla terdiam, ia menundukkan kepalanya sedih. Jujur melihat pakai sebalah mata itu tidak mudah. Ia juga ingin melihat seperti dulu, tapi apa daya? Kakeknya sampai sekarang belum menemukan pendonor mata yang cocok

Dokter Sindy memegang pundak Aqilla, ia tersenyum lembut "kamu beruntung, saya punya seseorang yang rela mendonorkan sebelah matanya untuk, mu."

"Siapa dok?" tanya Aqilla sembari mengerutkan kening

"Ada, suatu saat kamu bakal tau, jadi apa kamu mau? Jika kamu mau kita bisa melakukan operasi mendonorkan matanya minggu depan," tawar Dokter Sindy

Aqilla mengangguk "boleh dok, nanti saya bilang kakek saya" dokter Sindy bangun dari duduknya ia memberikan obat yang tadi ia bawa "jangan lupa di minum obatnya setelah makan" katanya sambil memberikan obat itu pada Aqilla

"Ehh dokter" Ujar Nenek Adora yang masuk dengan membawa 4 kotak martabak manis, dan asin.

Dokter Sindy menoleh ke arah Nenek adora, dan tersenyum ramah "Ya sudah, saya pamit mengecek pasien lain, Semoga cepat sembuh ya" sebelum pergi dari sana, dokter Sindy menyempatkan melihat ke dalam Box bayi, dan tersenyum.

Setelah melihat dokter Sindy keluar, nenek Adora menghampiri Aqilla "tadi dokter kesini ngapain Qil? Dan operasi apa?" tanyanya sambil membuka satu kotak martabak manis, ia memberikannya pada Aqilla, yang di Terima dengan senang hati oleh Aqilla

Aqilla menyuapkan martabak itu kedalam mulutnya "minggu depan aku mau menjalankan operasi mata."

"Emang sudah ada pendonor nya?" Aqilla mengangguk, ia melihat ke arah 4 kotak martabak itu dengan heran "nenek ngapain beli martabak sebanyak itu? Siapa yang mau menghabiskan?"

Nenek Adora melihat ke arah pandangan Aqilla, Sembari tersenyum "nanti teman-teman mu datang, mungkin mereka yang akan memakannya"

"Haloo!" ujar Nitta yang datang dengan di ikuti oleh Keanu, Amora, Varo, Azka, dan Nathan.

GarQil {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang