BAB 44

41 5 0
                                    

Serra segera berangkat ke New York saat itu juga. Dia tahu bahwa suaminya sedang tidak baik-baik saja. Yang harus Serra cari tahu sekarang adalah posisi pria itu. Dimana dia, sedang apa dia, Serra naik penerbangan tercepat yang ada. Karena sialnya, pesawat pribadi mereka tidak mendapatkan jadwal terbang di hari yang sama. Jadi mau tidak mau, Serra akan naik kelas bisnis pada penerbangan tercepat yang ada.

Sampai di Bandar Udara Internasioanl John F. Kennedy, mobil Serra telah disiapkan. Kenny Braunt menemaninya melakukan perjalanan menuju tempat yang sudah diberitahu oleh Arden Christo dimana posisi suaminya berada. Lebih dari 6 jam lamanya mobil pria itu kehujanan disana tanpa ada yang turun dari dalamnya. Demi Tuhan, jantung Serra berdegup kencang, ia takut pria itu akan melakukan hal bodoh dan bunuh diri dengan mudahnya di dalam mobil Audi A6 favoritnya.

Di tengah hujan, Serra turun dari mobilnya dan mengetuk jendela mobil milik pria itu. Masa bodoh dengan tubuhnya yang mulai kebasahan, Serra tidak peduli ketika Kenny Braunt berusaha memayungkannya. Serra tidak menunggu lagi supirnya dan mengetuk jendela mobil Archie dengan brutal.

"Archie! Archie! Buka pintunya."

Serra berusaha membuka pintu, dan untungnya suaminya masih sadar dan membukakan pintu untuk istrinya. Serra masuk ke dalam mobil dan segera memeluk suaminya itu.

"God Sake Archie you make me scared! Kamu mau aku menjadi janda?! Aku akan naik tahta dan aku tidak mau menjanda secepat ini!"

Serra sangat kesal dengan suaminya. Archie terlihat sangat berantakan dan ... menyedihkan. Matanya sembab, hidungnya merah, kemejanya kusut dengan rambut yang sudah tidak rapi.

"Sudah berapa jam kamu disini? Apa kamu merasa sesak, Archie? Apakah kamu sudah keracunan CO2? Archie jawab aku!"

"Cherry,"

"Ya, ya aku disini, Archie."

Tanpa melihat istrinya, pandangan kosong  pria itu membuat Serra menarik wajahnya dan memusatkan pandangan pria itu hanya kepadanya. "Tatap aku, Archie."

"Cherry, ini semua salahku. Aku membunuhnya."

"No, no ,no. Tidak Archie, jangan bicara seperti itu."

"Shes my mom, right?"

"Ssstt, Archie. Ini semua bukan salahmu. Semua yang terjadi jangan kamu jadikan semua itu salahmu. Pikiranmu sudah dicuci oleh saudara-saudaramu sehingga kamu akan menyalahkan diri kamu sendiri. Stop blaming your self! Your not wrong, IT'S not you fault!"

Serra sangat marah dan geram.

"Cherry."

"Berhenti bicara, dan aku tidak ingin mendengar kata-kata dari mulut kamu—yang mengatakan bahwa itu semua salah kamu. Mengerti? Ini perintah, Archie. And im serious about this."

"Okay, okay Maam. Your wish ..."

"My wish, it's your command, noted that." Serra menunjuk Archie dengan geram dan memakaikan pria itu sabuk pengaman. "Sekarang, pasang sabuk pengamanmu karena kita akan pulang.  Kenny akan menarik mobil ini. Kamu telah parkir lebih dari enam jam dan kemungkinan polisi akan menderek kamu. Jadi sebelum itu terjadi, Kenny yang akan menderek duluan. Got it?"

Archie hanya diam. Dia membiarkan mobil favoritnya di leveti oleh pengerek yang telah dipasang oleh Kenny Braunt, dengan payung yang ia pegang susah payah karena hujan disertai angin yang kencang. Kenny berusaha sekuat tenaganya untuk tidak meleceti bagian mengkilat dari mobil majikannya. Tapi usaha Kenny sia-sia.

Sampai di kediaman Mallory, mereka disambut oleh Camilla. Wanita itu sudah diberitahu oleh Cecil bahwa Hera telah meninggal dunia. Camilla sudah menyiapkan rumah dan ruang duka untuk keluarga. Seluruh pelayan sibuk mengatur denah rumah karena pasti akan banyak tamu yang akan melayat. Serra memberitahu Camilla untuk menyiapkan pemandian air panas di kamar mereka dan mengambilkan mantel milik Archie uang tersangkut di coat stand yang ada di dekat pintu masuk. Setelah memastikan suaminya merasa hangat, Serra terkejut dengan sampiran mantel yang tiba-tiba di berikan oleh pelayan lainnya.

"Anda juga harus merasa hangat, Ma'am."

Serra hanya tersenyum tipis.

"Air panasnya sudah siap, Maam."

Serra mengangguk dan membawa suaminya ke kamar mereka. Archie melepas mantelnya dan terlihat tidak bersemangat. "Are you want me to bath you, Archie?" ucap Serra membantu suaminya melepas mantel itu.

"Please, Cherry."

Serra memeriksa air di dalam hot tub yang sudah mengeluarkan gelembung-gelembung. Serra masuk terlebih dahulu dan mengulurkan tangannya untuk membawa suaminya masuk ke dalam bak yang sama. Archie duduk di depan Serra, dan wanita itu mulai memberikan air disekitar pundak suaminya dengan menelungkupkan kedua tangannya. Serra juga memberikan pijatan pijatan tipis untuk memulai relaksasi mereka.

"It this better?" tanya Serra dengan jemari yang mulai memijat ke arah lengan pria itu.

"Ya," jawab Archie pelan.

Hening diantara mereka lama, sampai Serra selesai melakukan pijatannya dan mengambil segelas anggur yang telah disediakan oleh Camilla. Serra mengaduk gelas yang berisi anggur itu dengan menggoyangkannya di atas nampan kayu yang menjadi nakas mereka. Bibir wanita itu mulai mencicipinya dan Serra memejamkan mata ketika merasakan sensasi asam yang didominasi manis dan harum anggur yang sesuai dengan seleranya.

"You want a try, Archie?"

Mata Archie yang awalnya terpejam—ia bersender kepada Serra dan matanya terbuka menatap wajah istrinya dari bawah. Pria itu berbalik dan meletakkan jemarinya diantara pipi dan rahang istrinya. "Yes, Maam." Pria itu mencium istrinya. Ia ingin merasakan anggur langsung dari bibir istrinya. Tidak ada kenikmatan lain, selain mencicipi anggur dari bibir wanita yang kamu cinta.

TBC

SERCHIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang