PART 2

1.6K 41 6
                                    

Aish's POV

"Kiri Pak...kiri...kiri" ucapku pada bapak sopir angkot yang telah membawaku 30 menit dari rumah nenek menuju kampus.

Aku pun melangkahkan kaki menuju gerbang kampus setelah mengeluarkan uang 3000 rupiah dan memberikannya kepada Bapak Sopir.

"Icha!!!" rasa kaget pun tak bisa kusembunyikan,ketika seseorang memanggil nama kecilku. Tanpa berfikir panjang,aku pun langsung menoleh kebelakang dan tersenyum.

Dihadapanku telah berdiri seorang pemuda tampan who almost perfect. Yach,dialah Mas Ilham. Muhammad Ilham Prayoga,salah satu mahasiswa berprestasi yang juga tetangga nenekku.
"Mas Ilham???" sapaku dengan sedikit terkejut.
"Mas ngapain disini?" tanyaku dengan sedikit bingung.
"Hmmm,ya kuliah lah." ucapnya dengan jengkel.
"Hehehe. Oh yach mas,papan pengumuman dimana?" tanyaku padanya.
"Kamu tuh yach,nanya mulu dech. Itu disamping kamu kan papan pengumuman neng. Makanya,kalo jalan liat kanan-kiri. Jangan nunduk mulu. Emang ada uang jatoh dari langit?" tanyanya dengan sedikit kesal.
"Idiiih,mas bisa ngelawak juga yach. Hahaha. Lagi liatin hati mas,siapa tau ada hati-hati yang berserakan. Hahaha." jawabku dan berhasil membuatnya meluncurkan tatapan tajam kearahku.
"Buat apa seeh nyari papan pengumuman?" tanyanya.
"Mau lihat teman-teman baruku mas. Kali aja ada yang aku kenal." jawabku tanpa memperhatikannya dan kini mataku terhenti tepat di satu nama. Dialah Silvia Dwi Ananda. Yess,Via loe jadi temen sekelas gue lagi,batinku.
"Kamu kenal dengan nama itu?" tanyanya lagi padaku.
"Iyap,she is my bestfriend mas." jawabku meyakinkannya.

Dari kejauhan, ku melihat sosok gadis seusiaku menuju Lantai 2 Gedung Andalusia. Paras cantiknya mengingatkanku pada sahabat SMA,Via. Gadis itu juga perfect,yach 11-12 lah sama Angelina Joulie. Yach,itu pasti Via,batinku.

"Mas aku duluan yach." aku pun bergegas meninggalkan Mas Ilham sebelum dia menjawabnya.

"Piaaaa,wait me please!" dengan kaget aku langsung menoleh.
"Lhooo,Aish??" dia pun langsung memelukku.
"Silvia Dwi Ananda,kan??" tanyanya kepadaku.
"Iah,nie gue Via. Stop!!! Jangan panggil gue Pia" ujarku dengan tegas.
"Lha,mang napa neng??? Itukan panggilan sayang gue ama loe. Pipi loe itu ngingetin gue ama Bakpia. Hahaha."
"Idiiiih,nie kunyuk satu tetep gag berubah dari SMA." kataku sambil menggelengkan kepala.
"Wait dech,loe jurusan apa Pia?" tanyanya kepadaku.
"Loe tuh ya,pura-pura gag tau ato sengaja amnesia sih?" jawabku dengan kesal.
"Hahaha,kita sekelas lagi Pia.Bahagianya hatiku.Hahaha." jawabnya dengan tawa.
"What???loe bahagia,gue menderita.hahaha." sahutku.
"Ayo ke kelas. Jangan bengong mulu." bisikku pada Aish.

Hai readers...salam kenal yach...semoga suka sama cerita ini...this is the second part of this story...uuupz,tolong kasih comment and vote juga ya....thank you :-)

Here,I'm Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang