PART 24

470 10 0
                                    

Sesuai janji yang kemarin,kali ini Mas Ilham menemaniku untuk bertemu dengan mamanya.

"Assalamu'alaikum."ucapku dibalik pintu. Sedang Mas Ilham memarkir mobilnya di garasi rumah.

Terdengar suara derap langka kaki dengan sedikit berlari. Dan pintu itu pun terbuka. Wanita paruh baya yang bernama Bi Ijah lah yang membukakan pintu.

"Wa'alaikumsalam. Maaf,non cari siapa?" tanyanya bingung.

"Saya ca--" ucapku menggantung.

"Ini Via,calon istri saya. Mama ada bi?" tanya Mas Ilham.

"Ada Mas. Lagi di ruang tengah."

Aku pun tersenyum kearah Bi Ijah. "Terimakasih Bi." ucapku kalem.

"Iya mbak. Sama-sama. Mimpi apa ya,liat Mas Ilham bawa cewek kerumah. Calon istri pula." ucapnya dengan senyuman.

***

"WOW,si cantik dan si buluk nih!" ucap Zia menyambut kedatangan kami.

Disana sudah terlihat mama Mas Ilham dan Zia. Aku pun langsung mencium punggung tangan mama Mas Ilham. Ada rasa haru disana. Karena aku merindukan bundaku.

Aku pun memilih duduk diseberang Mas Ilham.

"Loe iri kan sama Via? Dia emang cantik." jujur Mas Ilham.

"Gue gag cantik,tapi imut!" tandas Zia.

"Iya,kamu imut kok Zia. Aku aja kalah imut sama kamu." ucapku dan langsung dihadiahi dua jempol oleh Zia.

"Tuh kan,udah terbukti. So,mas diem deh." tegasnya

"Mama seneng lihat semua ini. Tengkar aja terus. Gag dapat jatah semua!" tegas mama.

"Mama kok jahat sih? Zia minta sama siapa Ma?" rajuknya dengan memajukan bibir,ya semacam donal duck lah.

"Klo aku sih,tinggal minta jatah sama Via. Iya gag sayang?" tanyanya dengan kerlingan mata jahil dan ku hadiahi pelototan yang tajam.

"Enak aja,nikah dulu. Baru dapat jatah." ucap mama.

"Secepatnya." tegas Mas Ilham. Tuh kan jantungnya mulai joged-joged lagi nih. Ini orang bisa gag siiih,diem dikit.

"Ilham,Via ikut mama keruang kerja papa sekarang. Ada yang harus kita diskusikan." nah lho....apa lagi ini. Aku pun mengangguk dengan rasa takut.

"Mampus loe mas!" ucap Zia yang langsung dihadiahi jitakan cantik oleh Mas Ilham.

"Sakit tau!"

"Bodo'" jawab Mas Ilham sembari menggenggam tanganku menuju ruang kerja papanya. Mama sendiri telah meninggalkan kami terlebih dahulu.



Halluuuuuw readers cantik dan tampan...*lambaitanganalamissuniverse*
ceileeeh,yang malming...yang malming...jiaaah...maaph baru updet...hihihi...author lagi sibuk di dunia nyata,hehehe...

Tetep ditunggu vote dan komennya yach...thank you :-)

Here,I'm Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang