Kurebahkan diriku diatas peraduanku. Semua kejadian di puncak masih terekam dengan jelas. Aku tahu, ini bukan pertama kalinya Mas Ifan mengungkapkan isi hatinya. Tapi,hati ku tidak bisa menerimanya. Dan semua itu berakhir lagi dengan penolakan dariku. Mengapa dia ingin menjadikanku sebagai ibu dari anak-anaknya? Bukan kah dia tahu,bahwa kita sepupu?pikirku. Getaran pada ponsel ku telah membuyarkan lamunanku.
Drrrt... Drrrt
FROM : RINDA
Mbg,ntr aku bobok kamar kamu ya. Aku kangen dongeng kamu sebelum tidur. Hahaha. See you mbg.
TO :RINDA
Iyah deg. Ntr tag tggu di kamar. :-)
Setelah merapikan mukena,terdengar suara Rinda yang memanggil nama ku.
"Mbg Vee"
"Iyah,masuk aja. Gag dikunci deg."
"Mbg kenapa?"
"Gag apa-apa kok."
"Mbg,malem ini aku bobok kamar mbg ya?"
"Iah. Eiiitz,kamu masih punya hutang ya sama aku."
"Hutang apa mbg? Berapa ribu?"
"Amnesia ya???" aku melempar bantal kearah rinda.
"Oh,iya. Masalah Mas Iwan ya?" pertanyaannya langsung kubalas dengan anggukan.
Mulailah dia berkicau. Dia bercerita semuanya,A-Z. Sebenarnya,aku sudah ingin memejamkan mataku.
"Mbg Vee,dengerin aku kan?"
"Iyah. Lanjut."
"Intinya aku pacaran sama kak Iwan. Love at the first sight gitu mbg."
"Iya,gara-gara kamu disuruh pura-pura nyatain kalo kamu seneng dia,waktu ospek dulu kan?"
"Iya!"
"Ya udah ayo bobok imut. Mbg udah ngantuk. Hoaaaaam."
***
FROM :085967XXXXXX
Morning my sun? Apakah semalam tidurmu nyenyak? Aku harap,aku selalu ada dalam setiap mimpimu. I'll always miss you and waiting you.
Ilham.
Saat itu juga,aku tak kuasa menahan rona bahagiaku. Aku benar-benar bahagia. Kini ku lihat Aish telah berdiri di depan kelas.
"Aiiih,loe napa neng senyum mulu dech dari tadi."
"Helloooooow.....loe udah niat nge-full-in rumah sakit jiwa ya!" aku pun langsung membalasnya dengan tajam.
"Lha? Terus napa? Jangan bilang ini gara-gara sepupu gue."
"Kalo iya,napa? Kalo nggak,napa?" aku pun hanya tersenyum mendengar jawabannya.
"Ya udah,ayo masuk kelas!"
***
Happy reading
Jangan lupa vomentnya,thank you :-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Here,I'm Waiting You
Romantik"Aku tak percaya bahwa aku harus mengalami ini semua" ucapku lirih saat melihat apa yang terjadi dihadapanku. Tangisku pun semakin memuai,bagai besi yang terkena panas. Seketika itu pula Aish,sahabatku memelukku dengan erat.