Part 43

449 12 4
                                    


Happy reading


Everytime you touch me
I become a hero
I'll make you safe
No matter where you are
And bring you
Everything you ask for
Nothing is above me
I'm shining like a candle in the dark
When you tell me that you love me


When You Tell Me That You Love Me - by Westlife



Disinilah aku sekarang. Berdiri seorang diri memeluk tubuhku dengan berbalut rasa ketakutan yang tak kunjung pergi. Jiwa ini tertinggal. Separuh hati pun telah terbawa olehnya. Saat ini, yang aku inginkan adalah bersamanya. Melihatnya tersenyum. Mendengar suaranya.

Beberapa hari yang lalu, Zia sempat menghubungiku dan mengatakan bahwa Mas Ilham selalu memanggil namaku dalam tidurnya. Aku pun semakin takut. Tapi saat aku menghubunginya, kata-kata itu lagi yang terlontar di bibir manisnya, serasa ingin menghipnotisku dan berhasil. Aku pun percaya bahwa semua akan baik-baik saja dan rasa takutku hanyalah momok.

Tapi sekarang? Apa yang aku lihat? Aku tak kuasa menahan kesedihanku. Air mata ini mengalir deras disaat sosok laki-laki berjas putih menghampiriku. Dokter Fajar, beliau adalah adik dari bunda yang saat ini menangani Mas Ilham. Beliau datang menghampiriku dan aku hanya bisa membenamkan wajahku di dadanya.

"Sssst, udah. Semua akan baik-baik saja. Do'akan dia." Ucapnya dengan mengelus rambutku.

Tak lama kemudian, terdengar langkah tergopoh-gopoh menuju kearahku. Aku pun menoleh kearahnya. Ya, orang tua Mas Ilham. Beliau tetap tersenyum walau ketakutan itu menyelimutinya. Bahkan, berusaha menghiburku.

"Sudah, dia pasti baik-baik saja. Calon pengantin dilarang menangis." Ucap mama dengan menghapus air mataku.

"Ve, om ke ruangan dulu." Ucap Dokter Fajar. Aku pun hanya bisa mengangguk.

"Setelah ini dia akan dipindahkan ke ruang Melati 04." Tambahnya.

"Apa sudah bisa ditengok dok?" tanya mama.

"Sudah ibu. Untung tadi tidak terlambat dibawa kesini." Jawabnya.

"Terimakasih dok."tambah papa.


***


"Ve, makan dulu ya. Dari tadi kamu belum makan."

"Engga ma. Ve engga lapar. Ve disini aja. Nunggu mas bangun. Karena Ve pengen jadi orang pertama yang dilihatnya setelah dia tertidur selama 2 hari." Ucapku.

"Yasudah, mama sama papa pulang dulu ya." pamitnya. Aku hanya bisa menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Aku pun mulai meneliti wajahnya. Wajah yang tengah lelap tertidur selama dua hari. Ku perhatikan rambutnya yang tampak tak terurus, wajahnya yang semakin sayu, hidungnya yang mancung selalu menggesek hidungku, rahangnya yang kokoh tak terurus, bibir yang menjadi canduku. Aku merindukannya.

"Mas, bangun. Engga capek ya bobok terus?" Parauku

"Mas harus bangun. Kita akan menikah. Kita akan hidup bersama. Aku akan menjadi istri dan ibu untuk anak-anak kita. Aku akan menjadi wanita paling bahagia." Ucapku dengan linangan air mata.

"Mas bangun mas. Aku engga bisa hidup sendiri. Aku butuh kamu. Jangan tinggalkan aku mas." Ucapku dengan memegang telapak tangannya.

"Mas dengar aku kan? Aku mohon mas, bangun. Temani aku melihat indahnya dunia."ucapku dengan tangis. (author mulai menangis)

"Ve?"

Aku pun menoleh kebelakang mencari suara itu. Ya, Aish tengah memanggilku. Dia datang bersama suaminya yang tak lain adalah sepupu Mas Ilham.

"Aish?" dia pun langsung memelukku dan tangisku pun pecah.

"Sssst, semua akan baik-baik saja. Ingat itu." Ucapnya dengan mengelus puncak rambutku.

"Tapi dia engga bangun-bangun." Jawabku

"Sabar ah. Yakin, dia bakalan bangun buat loe." Ucapnya menghiburku.

"Iya Ve, udah do'a kan aja yang terbaik buat dia." Aku pun hanya mengangguk kembali. Ya, semoga dia cepat bangun dari tidur panjangnya, batinku dengan melihat kearahnya yang tengah tertidur pulas tanpa beban.


***


Di luar kamar, terdapat sepasang mata yang tengah mengamatinya. Mata itu pun tak bisa menahan rasa sakit atas apa yang dilihatnya. Mata itu tak pernah lepas dari kamar dimana Ilham dirawat. Secara tidak langsung, mata itu menjaga Via.

"Aku berjanji akan menjaganya untukmu. Ini sumpahku dan ini janjiku terhadapmu." Ucapnya dengan mengepalkan tangan.





Woaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa... Siapa sepasang mata itu?

Updet cepet ya....pengen liburan, hihihi...

Vote dan comment nya tetap ditunggu. Thank you :-)


Here,I'm Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang