In The Eyes, I'm Looking You

632 13 2
                                    

"Tunggu aku, ku akan datang." ucapku dengan sebuah lengkungan di bibir. Perlahan namun pasti, aku pun mulai menutup mata dan bermimpi tentang keindahan. Hari ini adalah hari terakhirku di negara ini, yaitu negara dimana aku menimba ilmu. Dan esok, aku akan terbang ke Indonesia.

***

14.00 WIB. Aku berhasil mendarat dengan selamat di Kota Pahlawan. Tepatnya di Bandara Udara Internasional Juanda - Surabaya. Huft, 1 jam lagi. Mojokerto, I'm coming, batinku. Benda pipih di saku jaket ku pun bergetar dan tertera nama bunda di sana.

"Assalamu'alaikum, bunda?" jawabku saat mendengar ponselku berbunyi.

. . . .

"Iya bunda. Ini sudah sampai."

. . .

"Iya bun, neng langsung ke sana."

. . .

"Iya bunda. Wa'alaikumsalam." ku letakkan kembali benda pipih tersebut ke dalam saku jaket.

Bagaikan seekor burung yang lepas dari sangkarnya. Ya, ini lah kebebasanku. Akhirnya, aku kembali ke Kota Pahlawan ini.

Langkahku pun terhenti sejenak saat aku melihat sebuah lengkungan di bibir dan lesung pipi itu hadir menyambutku. Alhamdulillah Ya Rabb, batinku dengan membalas senyum itu. Aku pun berlari ke arah mereka semua di sana.

"Assalamu'alaikum." ucapku dengan mencium punggung tangan ayah - bunda.

"Wa'alaikumsalam." ucap ayah dengan mencium keningku. Aku pun langsung memeluk bunda, "bundaaaaaaaaaaaaaa, I miss you."

"Oh gitu, sekarang adek di buang? Gak di miss - miss in juga?" ucapnya dari belakangku. Aku pun langsung menoleh ke sumber suara tersebut.

"Woaaaaaa, my brotha. Long time no see. Miss you so much honey." ucapku dengan menoel pipinya.

"Yailaaaaaaaaah, pake noel pula. Isssh, minggir ah. Apa kata dunia ntar?" Dia pun langsung memelukku erat, "haish, engaaaaap tau dek!"

"Hahaha, sorry sist."

"Ya udah, kangen - kangenannya di lanjut di rumah aja ya." ucap ayah.

"Di mobil aja ya yah." pinta Rafi.

"Kan kamu yang jadi sopir le?"

( Le = tole = panggilan untuk anak laki - laki dalam Bahasa Jawa.)

"Lhaaaaa.... Kan adek masih kangen neng."

( Neng = panggilan untuk kakak perempuan dalam Bahasa Jawa.)

"Nanti di rumah kan masih ada waktu tho le. Neng juga masih jet lag lho." ucap ayah.

"Hmmm. Iya deh." jawabnya dengan memajukan bibirnya.

"Yang ikhlas pak dokter." godaku.

"Hehehe. Ayo kita pulang." ajaknya.

Bahagia. Itu lah kata yang mampu kugambarkan saat ini. Aku telah kembali dari study ku di German. Saat nya merasakan kehangatan kembali di tengah keluarga. Aku merasa bahagia. Tapi, bagaiman dengan kekosongan hatiku? Adakah yang dapat menggantikan setelah kepergiannya? I miss you Mas Ilham, batinku dengan menutup mata dan bersandar pada bahu bunda.

"Sudah, tidur dulu ndhuk. Nanti bunda bangunin." ucapnya dengan membelai pipiku. Aku pun menganggukkan kepalaku sebagai jawabannya.

( Ndhuk = Gendhuk = panggilan untuk anak perempuan dalam Bahasa Jawa.)





Ini cuplikan In The Eyes, I'm Looking You. Yuuuuuk pindah lapak kesono. Cith tunggu vote and commentnya yaaak. Oh iya,ceritanya di private. Jadi,follow Cith dulu yaak...terimakasih.

Here,I'm Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang