PART 19

1.3K 14 0
                                    

Aish's POV

Silvia Dwi Ananda. Sahabatku telah mencintai Mas Ilham. Begitu pun sebaliknya. Alhamdulillah. Aku bisa melihat senyumnya kembali mengembang. Semoga ini yang terakhir. Dan untuk Mas Ifan,aku harap dia tidak akan mengusik kehidupan Via lagi.

*flashback ON*

"Bakpia,sepupu loe itu gila ya?"

"Udah,jangan dibahas. Males gue!" ketusnya.

"Dari SMA ampek sekarang,emang kgak ada yang nyantol ama dia?"

"Auk ah. Gue gag peduli!" ketusnya.

"Gue udah nolak berkali-kali. Tapi dianya aja yang maksa. Ntar kalo udah ada cowok yang serius ama gue,biar diurus sama cowok gue." sungutnya

"Emang loe udah punya cowok?"

"Kgak. Hahaha."

"Ah,sarap loe. Cantik gini sendiri,gag mungkin."

"Ato loe suka sama sepupu gue?"

"Kalo iya kenapa?"

"Alhamdulillah. Waras juga loe akhirnya. Hahaha."

"Loe kate gue sedeng,hah?

"Tuch nyadar. Hahaha." dan dia pun menatap tajam kearah ku.

"Kaboooooor."

"Sini loe Ish,gue cincang loe!" teriaknya.

*flashback OFF*

"Mas Ilham gila ya?" ucapku.

"Please Aish. Help me."

"Kalo ketahuan Bakpia gimana? Gue ngomong apa?"

"Bilang aja loe jemput papa." tegasnya.

Malam ini aku mengantar Mas Ilham ke kampus. Dia akan melamar Via malam ini. Setelah mengantar Mas Ilham ke ruangan Om Surya,aku pun bergegas menuju mobil Om Surya untuk menunggunya. Tapi Via telah melihatku dari jarak jauh. Mati deh gue,gumamku.

*flashback ON*

"Aish." teriaknya.

"Bakpia. Gila loe cantik banget." ucapku terkejut. Karena dia begitu berbeda.

"Loe ngapain disini?" tanyanya.

"Eh itu---anu----" ucapku terbata-bata.

"Apa sih?"

Waduuuh,gue musti ngomong apa ini. Hmmm,Om Surya.

"Itu jemput Om Surya."

"Oh."

"Eh,om udah keluar tuh. Gue balik dulu Bakpia."

Untunglah Om Surya segera datang. Alhamdulillah,gumamku.

*flashback OFF*

Semoga semua berjalan lancar dan Bakpia menerima lamaran Mas Ilham. Benda pipih di nakas pun berbunyi dengan alunan lagu price tag. Ternyata calon suamiku menelpon. Hehehe.

"Assalamu'alaikum sayang"

"Wa'alaikumsalam sayang.."

"Tadi Ilham minta ijin. Katanya mo pergi sama kamu. Emang kalian kemana?"

"Tadi tha? Nganter Mas Ilham beli cincin. Dia mo ngelamar Via malam ini."

"Oh gitu sayang."

"He em."

"Wah,seneng ya. Pasti malem ini mereka lewati berdua."

"Iya sayang. Bahkan malem ini mereka pinjem ruangan Om Surya."

"Wah,kapan ya kita bisa gitu?"

"Apa an sayang?"

"Itu tuh,grepe-grepe. Hahaha" kudengar tawanya pecah diseberang.

"Grepe-grepe ma guling aja kak. Halal."

"Itu mah gag enak. Enakan sama kamu. Bisa denger suara kamu."

"Ih,dasar mesum."

"Hahaha. Tapi kamu mau kan aku mesumin?"

"Ntar ah,kalo udah halal. Baru mesum-mesuman. Hahaha." ucapku.

"Siap sayang. Hahaha. Jadi gag sabar nie nunggu halalnya."

"Idiiiih,dasar mesum. Sabar aja ya sayang."

"Iya sayang."

"Lagi apa nih sayangku?"

"Ini ngecek laporan. Tanggung sayang. Dikit lagi selesai semua."

"Oh."

"Sayang,ntar kalo udah nikah,pengen punya anak berapa?"

Tuk kan,belum juga apa-apa udah nanya anak. Dasar bapak-bapak.

"2 anak lebih baik. Hahaha."

"Emang kamu lagi iklan KB ya sayang. Hahaha."

"Lha,situ pengennya berapa?"

"Gimana kalo 10?"

"What? Iiih,kakak mah pengennya gitu. Gak tahu yang nahan sakitnya kek apa!" ketusku.

"Lha,kamu tadi kan tanya. Ya udah aku jawab segitu sayang."

"Kenapa gag 11 aja sekalian. Ntar buat tim kesebelasan sepak bola aja sekalian!" ketusku.

"Hahaha. Udah ah,ayo tidur. Udah malem ini. Besok kita musti fitting baju kan?" ucaonya mengingatkanku.

"Iya sayang."

"Good night my princess. Love you."

"Love you too. Kakak juga tidur ya. Assalamu'alaikum."

"Iya sayang. Ini udah peluk guling.Wa'alaikumsalam."

Telpon pun terputus dan saatnya aku menggapai mimpi.


Wah,Aish sama kak Anton juga mesrah. Huaaaaa...authornya jadi bingung. Mana yang mau ditulis. Gimana kalo tentang authornya sendiri,hahaha....
#uupz,kabooooor.....

Jangan lupa vomennya ya readers. Thank you :-)

Here,I'm Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang