PART 9

384 13 0
                                        

Ilham's POV

Weekend kali ini,benar-benar menyita waktuku. Pagi-pagi sekali,aku harus meninggalkan rumah dan berkutat dengan dokumen-dokumen yang akan setia menemaniku di meja.

Sebagai salah satu cucu dari pendiri Prayoga Group,tentunya aku memiliki peran besar terhadap perusahaan kakek.

Tuntaslah sudah beberapa tugas ku hari ini. Dan,nama itu mulai muncul kembali. Silvia Dwi Ananda. Entah,mengapa aku berani memikirkannya dan menuliskan namanya dalam hatiku.

Sore itu,setelah aku bertemu Icha di kampus,dia datang kerumahku. Icha adalah cucu dari Bapak Tyo yang kebetulan adalah tetanggaku sekaligus calon istri sepupuku. Kedatangannya sungguh mengejutkanku. Karena tidak biasanya malam-malam dia datang kerumah.

*flashback ON*

"Mas Ilham? Dirumah nggak?" panggilnya setengah berteriak.

"Icha! Gag usah kenceng-kenceng. Kalo mo kenceng,ntar tak pinjemin speaker masjid."

"Hmmmm....saraph. Aku kan tamu,boleh masuk rumah kah?"

"Ya udah masuk gih."

"Gitu donk. Mas kan cakep,baik hati pula."

"Ya udah,sekarang cerita ada apa!" tanyaku sembari mempersilahkannya duduk.

"Mas tau nama sahabatku yang kemaren kan? Silvia Dwi Ananda?"

"Iya,kenapa?"

"Aku pengen mas buat dia bisa tersenyum. Buat dia bahagia dan membuka hatinya lagi."

"Maksud kamu?"

"Aduuuch,katanya mahasiswa berprestasi. Kenapa otaknya lemot banget siih? Pentium berapa seeeh mas?"

"Kenapa harus aku Cha?"

"Intinya dia sakit hati sama cowok dan gag mau kenal sama yang namanya cinta. Aku percaya sama mas. Tolong mas." ucapnya dengan nada memohon.

"Baik,akan aku coba dan tolong jangan berharap." jawabku dengan senyuman.

"Oke dech mas. Makasih. Aku pulang dulu."

*flashback OFF*

Akupun tersadar ketika hp ku bergetar.

Drrrt... Drrrrt

"Hallo,apa Cha?"

["Mas,ntar malem kerumah yach. Aku ada hajatan. Ini tadi aku kerumah kamu,kata Bi Ijah kamu di kantor."]

"Iya,ini lagi ngecek dokumen. Emang ada acara apa?"

["Aku lamaran mas sama Kak Anton."]

"Wah,udah siap kamu jadi sepupu aku?"

["Hehehe. Udah donk."]

"Ya udah ntar jam berapa?"

["Ba'da maghrib. Usahakan dateng yach mas. Oya,ntar Bakpia juga dateng kok."]

"Bakpia?"

["Yach itu,Vee."]

"Oke,thank you."

Aku pun bergegas menyelesaikan beberapa dokumen yang hampir lupa ku sentuh. Malam ini akan menjadi weekend yang menyenangkan. Vee,kita pasti bertemu,ujarku dalam hati.

***

Sore itu pun aku telah tiba dirumah. Keluarga besar telah menyambutku. Karena sebelum pergi kerumah Icha,semua sepakat untuk berkumpul dirumah ku dengan alasan rumahku lebih dekat dengan rumah Icha.

Update cepeet readers. Udah gag penasaran lagi kan? Next part,tentang yach? Mumpung masih libur. Hehehe. Tolong vote and commentnya ya :-) thank you.

*salam sayang* 'tuk semua dari Ilham.

Here,I'm Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang