PART 22

617 13 0
                                    

"Wooooooy,senyum mulu loe. Gila loe ya." ok fix. Gue mulai gila. Dari kejadiaan itu tuh---Mas Ilham ngelamar. Rasanya tuch so sweeeeet beudh.

"Serah gue donk. Mulut juga mulut gue. Weeek."

"Loe sadar gag,dari tadi loe senyum-senyum sendiri!"

"Yang bener loe?" kagetku

"Gue musti ngomong nih sama sepupu gue. Dia udah ngapain loe sampek loe jadi gila gini." ku balas omongannya dengan senyum.

Nah,ngapain lagi ni kunyuk.

"Halo mas?"

["Apa sih cha?"]

"Mas apain sahabatku ini. Dia dari tadi senyum-senyum sendiri. Gue berasa temen sama orang gila."

["Hahaha. Kangen mubgkin sama gue. Maklum,gue kan ganteng. Siapa yang gag suka sama gue."]

"Itu mah loe aja yang PD mas."

["Loe ama Vee gag?"]

"Iya mas. Mo ngomong?"

Aish menyodorkn ponselnya kepadaku.

"Assalamu'alaikum sayang?" sapaku sok imut. Hahaha

["Wa'alaikumsalam sayang. Udah selesai kuliahnya?"]

"Udah mas. Mas lagi apa?"

["Baru aja selesai rapat. Kamu ada acara gag hari ini?"]

"Nggak mas. Kenapa?"

["Kesini ya? Mau? Temenin mas."] mulai lagi nich merajuk.

"Tapi kan mas lagi kerja?"

["Mas gag nerima penolakan. Mas kangen kamu sayang."] wah,meleleh ni lama-lama. Hahaha. Aish pun langsung mengambil ponselnya.

"Wooy mas,loe apa in bakpia? Mukanya udah kayak tomat."

["Hahaha. Iya kah? Udah,tolong anter dia ke kantor gue."]

"Iye bawel. Ya udah,bye."

["Bye sepupuku sayang."]

Aish pun langsung menarikku dan mengajak ke kantor calon suamiku. Wah,kangennya udah menggebu-gebu. Ini kesempatan buat ngomong tentang Mr.I,batinku.

***

Wuiiih,berasa naik karpetnya Aladin nih. Hahaha. 15 menit udah nyampek. Jangan ditanya dech,gimana Aish bawa mobilnya. Hanya do'a yang mengiringi perjalananku ke kantor ini. Nah,pangerannya Aish udah stand by ternyata. Maklumlah,kak Anton kan sekantor sama Mas Ilham. Idiiiih,apa an tuh pakek peluk-pelukan. Iri donk yang ini. Lem,butuh lem. Biar gag ngeliat mereka mesrah gitu. Hahaha.

"Kita lsngsung ke ruangannya aja ya." ajak kak Anton dan kubalas dengan anggukan.

"Vee,loe beneran calon istri Ilham?" tanya kak Anton.

"Maksud kakak?"

"Gue kira dia gag demen ama loe. Demennya ama penunggu kantor. Hahaha." tawanya pecah dan aku tetap bingung.

"Kak jangan gitu. Kesian bakpia." ucap Aish membelaku.

"Iya deh. Sorry ya Vee." aku pun tersenyum kearah kak Anton.

Kini aku berjalan beriringan dengan Aish.

"Eh kunyuk,maksud laki loe tadi apa?" tanyaku setengah berbisik.

"Yaelah,mahasiswa berprestasi pentium berapa sih loe?"

"Udah diem. Jawab aja pertanyaan gue." jawabku tegas.

"Maksudnya itu setan binti dedemit bakpia."

"Oh."

"Vee,ini ruangannya. Kami pergi dulu ya." ucap kak Anton dan ku balas dengan anggukan.

Tok

Tok

Tok

"Masuk."

"Mas?" ujarku lirih.

"Sini sayang." dia pun bangkit dari singgasananya. Aku melangkah maju mendekatinya dan dia pun membawaku dalam dekapannya.

"Mas,aku ga---"

"Sssst,tetaplah seperti ini. I miss you so badly." aku pun mengangguk dan menikmatinya. Menikmati aroma maskulin dari tubuhnya yang aku rindukan. Nyaman. Itu lah perasaanku saat ini.

"Kamu boleh ngapain aja disini. Mas mau ngecheck kerjaan lagi." ucapnya mrlepas pelukan kepadaku.

Aku mulai memperhatikan setiap jengkal ruangan ini. Dan aku perhatianku terhenti pada sebuah foto. Di sana ada Mas Ilham,Zia,papa, dan mama dari Mas Ilham. Tapi ada seorang remaja pria. Siapa dia?gumamku.

"Abang angkatku. Bang Riko. Dia di luar negeri sekarang." ucapnya sembari mengelus rambutku.

"Mas?"

"Hmmm"

"Aku mo ngomg. Tapi mas janji dulu."

"Apa sayang?"

"Mas janji gag boleh marah." ucapku takut.

"Iya sayang. Ada apa?"

Akhirnya aku pun mulai berkicau mengenai surat yang berinisial Mr.I.

"Wah,penggemar kamu banyak juga ya sayang." ucapnya sinis

"Tuch kan,marah ya?"

"Gsg juga. Ngapain marah."

"Ya udah nanti mas cari tau siapa dalangnya." aku pun mengangguk.

"Thank you sayang." ucapku bahagia. Dan aku pun mencium kedua pipinya.

"Sama-sama cintaku."

"Sayang,Icha mana?"

"Tadi sama kak Anton mas." jawabku.

Kami pun memutuskan untuk pergi makan disalah satu restoran dekat kantor Mas Ilham.



Hayyoooooow....Mr.I itu siapa? Tentukan pilihanmu... Berasa maen kuis,hahaha...

Jangan lupa vomment ya readers...thank you :-)




Here,I'm Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang