PART 6

640 22 5
                                    

Hari ini begitu berbeda. Yach,karena dosen ku meminta jam perkuliahan sore. Beliau lagi berhalangan. Sibuuuuk,nungguin istrinya lahiran kali yach. Hahaha. So,hari ini ku habiskan waktu dengan membaca novel pada aplikasi wattpad di hp ku. Yach,itulah salah satu hobby ku.

***

Adzan ashar telah berkumandang. Setelah mengerjakan kewajiban,yaitu sholat ashar,aku pun bergegas menuju kampus.

"Cie,putri keraton datang nih!" ucap Aish dengan senyumnya untukku.

"Aish,loe bisa gag,diem! Udah tau gue kedinginan gini!" seruku padanya.

Cuaca sore ini memang kurang bersahabat. Aku harus ke kampus sambil lari-lari kecil. Alhasil,kemeja yang kukenakan terkena air hujan. Apeeees banget gue hari ini,umpatku dalam hati.

"Makanya Pia sayank,cari pacar donk. Masak mau sendiri terus loe. Sampek kapan,haah?" tuturnya padaku.

*flashback ON*

"Vee,sorry yach besok aku jemput kamu pulang sekolah?"

"Iyap Abi sayank. Aku bisa pulang sendiri kok. Ada cara kah Bi dirumah?"

"Enggak kok,cuma besok mau nganter mama belanja."

"Ya udah Abi,bye."

"Sayank,jangan marah yach. Love you. Bye"

Sepulang sekolah aku mendapat kabar bahwa hari ini Abi melangsungkan pertunangannya dengan salah satu anak dari pengusaha ternama. Kabar itu membuatku terkejut dan memilih untuk melihat dengan mata kepalaku sendiri. Aish yang juga sahabatku,dia juga yang memberikan informasi tersebut. Karena jarak rumah Aish dan Abi hanya berjarak 5 rumah.

Sesampainya di rumah Abi,aku pun tak kuasa menahan deraian air mata yang lolos membasahi pipi chubbyku. Kini ku melihatnya bercumbu dengan yang lain. Mereka saling pandang hingga tak ada jarak untuk mereka berdua. Hidung mereka saling bersentuhan. Mereka juga saling tersenyum. Dan akhirnya bibir Abi pun menempel pada gadis itu. Mereka saling memanggut satu sama lain.

Tak ada yang bisa dipertahankan. Aku telah melihat semuanya dengan jelas. Saat itu pula,Aish langsung memelukku dan tangisku pun pecah dalam pelukannya.

Ya Alloh kuatkan hati ku untuk melihat kenyataan ini,ucapku dalam hati.

"Vee??"

"Iyah Bi,ini kah yang kamu bilang nganter mama belanja? Belanja buat acara pertunangan kamu? Iya kah?"

"Ini gag seperti yang kamu lihat Vee."

"Aku sayank kamu Vee dan aku cuma mau sama kamu Vee"

"Cukup Bi,ini adalah luka terdalam yang pernah kamu torehkan untukku."

"Selamat yach. Semoga kamu bahagia. Dan mulai sekarang kita putus. Jangan cari aku. Terlebih lagi kamu ada di hadapan ku. Terimakasih untuk semuanya."

*flashback OFF*

"Bakpiaaaaaa!!! Hellloow. Loe gag lagi mikirin si Pangeran Sarap itu kan?" ujarnya dengan suara nyaring dan hampir memecahkan gendang telingaku.

"Iiiih,kunyuk. Apa an sih loe. Gue gag budek tauuuuu! Gue gag mau pacaran! Gue pengennya nikah,baru pacaran! Cukup dach sakit ati gue,gag mo lagi!!!" tegasku.

Jam kuliah usai dan aku bergegas keluar kelas. Aish telah pergi,karena kakeknya telah menjemputnya di gerbang kampus.

***

Kaki ku pun terasa berat melangkah ketika mendengar senandung. Suara itu,tak asing bagiku. Suara yang kurindukan. Eiitz,bukan suara setan lho yach. Hahaha.

It's where the stars line up

It's where the oceans touch

It's in a place you've never been that feels like home

It's in the right now

It's where you give your all

And give a little more

I never been so sure

That's where you find love

(That's Where You Find Love by Westlife)

Tak sadar,aku pun langsung menutup mata dan duduk di bangku taman kampus sembari mendengarkan suara itu.

"Deg,udah selesai nyanyinya. Kamu mo pulang ato mo jaga kampus?" tanyanya dengan senyum kepadaku dan berhasil membuatku membuka mata.

"Eh,mas yang kemarin. Hehehe. Aku suka lagunya mas. Mas berbakat banget jadi pengamen. Hahaha." ucapku dan berhasil mendapat tatapan tajam darinya.

"Hmmm,kamu tuch yach. Oya,kenalin nama aku Muhammad Ilham Prayoga. You can call me,Ilham." ucapnya padaku sembari mengulurkan tangannya.

"Hehehe. Kenalin aku Silvia Dwi Ananda. Panggil Via ato Vee." jawabku sembari menerima uluran tangannya.

"Ayo Vee,kita pulang. Kamu gag ada niatan jadi penjaga kampus kan?"

"Aiiiih,Mas Ilham jahat."

"Ya udah,ayo pulang. Kamu mo dianter kemana?"

"Aku tinggal di asrama kampus mas,so pulang ke belakang."

"Ya udah,ayo kita pulang. Aku antar sampek pintu gerbang." ujarnya sembari menggenggam tanganku.

"Oke,tapi ada 1 syarat. Tolong nyanyi lagu tadi yach. Please." ujarku dengan bibir mengerucut. Dan hal itu sukses dibalasnya dengan anggukan.

Selama itu pula,aku menyandarkan kepalaku di bahunya. Seketika,aroma maskulin ditubuhnya pun menyeruak memenuhi indera penciumanku.

"Deg,udah sampai."

"Eh iya mas. Maaf."

"Nggak apa-apa kok. Aku seneng kalo kamu seneng. Ya udah cepet masuk. Aku liatin dari sini. Mastiin kamu baik-baik aja. Setelah itu aku langsung balik." ujarnya sembari mengacak-acak rambut panjangku.

"Iya mas. Terima kasih." ucapku dengan senyum kepadanya.

Here,I'm Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang