PART 8

450 20 0
                                    

"Subhanalloh." ucapku lirih sembari meneteskan air mata.

"Lho,kenapa nangis deg? Kamu suka tempatnya?"

"Aku terharu mas. Iyach,aku suka mas. Suka banget."

"Cup,jangan nangis. Badutnya jelek kalo nangis." ucapnya sembari manatap ku dengan senyumnya.

"Aiiiih....mas jahaaat! Vee bukan badut tau! Auk ah. Jelek ya jelek! Weeeek." jawabku dengan kesal.

"Kalo pun badutnya jelek,tapi kamu tetep jadi badut yang terindah dan akan selalu menjadi yang terindah di hatiku."

Ya Alloh,akan kah aku jatuh cinta kepada dirinya? Akan kah dia menjadi imam ku? Semoga saja,gumamku.

"Itu tempat apa mas?" tanyaku sembari menunjuk sebuah rumah pohon.

"Mau kesana? Ayok." ucapnya sembari menggenggam tanganku.

***

Kriek

Pintu rumah pohon itu pun terbuka. Gitar. 1 benda yang menarik perhatianku.

"Mas bisa maen gitar?"

"Bisa. Tapi gag jago."

Jago? Emang ayam. Aku kan tanya mas bisa? So,jawabnya cuma 2. Antara bisa dan gag bisa. Ah,mas ini gimana seeeh,gumamku.

"Aku mo turun mas."

"Kenapa? Udah tenang aja. Aku gag bakal ngapa-ngapain kamu kok. Kecuali kalo kamu mau aku bawa ke KUA hari ini juga."

JLEB!!!

"Mas kok ngomong gitu. Aku pengen liat danau kecil yang tadi." ucapku dengan bibir mengerucut.

"Makin sayang aku deg sama kamu. Ayo."

JLEB!!!

Embeeer...mana ember....ini orang hobby ngajak senam jantung mulu,gumamku.

"Kenapa Vee?"

"Nggak mas. Ayo."

***

"Wah,aku bakalan sering-sering disini nih."

"Iyach,gag apa-apa."

"Beneran mas?"

"Iyach,beneran. Kalo perlu rumah pohon itu jadi rumah kedua kamu. Kalo kamu bosen di asrama."

"Thank you mas. Kamu emang ngerti aku."

"Aku akan terus mencoba dan berusaha untuk selalu mengerti dirimu Vee." ucapnya sembari menatapku.

Jawaban itu langsung membuatku ingin meleleh. Aku hanya bisa tersenyum mendengar semua itu. Ya Alloh,izinkan aku mencintainya,batinku sembari menatap wajahnya.

2 jam sudah kita menghabiskan waktu bersama. Dia mengintrogasiku dengan berbagai pertanyaan. Dan aku pun lelah.

"Aku dimana ini?"

"Udah bangun Vee."

"Mas,kenapa aku disini."

"Kamu tertidur. Jadi aku bawa aja kerumah pohon ini."

"Mas,pengen susu coklat."

"Iyach,nanti mas belikan di kantin."

"Yess. Ayo balik mas. Aku udah kenyang boboknya. Hehehe."

"Dasar,badut!"

"Biarin,weeeeek!"

"Ayo turun Vee." ujarnya sembari menggenggam tanganku.

***

"Kantinnya tutup mas." jawabku dengan kesal.

"Ya udah,beli di kantin asrama aja yach. Gimana?"

"Gag mau! Aku mau disini. Ditemani mas!"

"Kamu masih kangen yach sama aku." tanyanya dengan mengerlingkan mata.

"Helllooooow,ogah!"

"Besok. Mas janji. Kita kesini. Mas temenin kamu minum susu."

"Tapi mas,besok kan sabtu. Kantinnya kan tutup. Besok juga aku ada acara di rumah sahabatku. Jadi,senin aja yach?"

"Siap nona manis. Sekarang,ayo ke asrama. Kamu harus istirahat setelah seharian nemenin mas. Makasih yach." ucapannya kubalas dengan anggukan.

***

"Vee,aku tahu kamu masih kangen aku. Tapi kita harus berpisah. Senin kita ketemu lagi."

"PD banget seeh loe mas!" ujarku ketus.

"Ini buktinya. Tanganku gag kamu lepas. Hahaha."

Aku hanya terdiam dan menunduk malu. Sadar akan perubahan warna merah pada pipiku. Yach,i'm falling in love.

"Ya udah,sana masuk."

"Iyach mas ku sayank. Makasih juga buat hari ini." ujarku sembari tersenyum.

"Hati-hati dan tolong jaga hatimu untukku." jawabnya sembari tersenyum.

"Mas???"

"Udah ah,mas pulang dulu. See you Vee."

"Ati-ati mas." ucapku dan langsung dibalasnya dengan anggukan.

***

"Lhoooo...Iwan?"

"Hehehe."

"Ngapain loe disini."

Kaget! Itu perasaan yang ku alami saat ini. Aku menemukan sosok Iwan di ruang tamu asrama sore ini.

"Rinda?"

"Hehehe."

"Kalian ada hubungan apa?"

"Ntar aja dech mbag Vee. Aku cerita di kamar. Hehehe."

"Inget,kalian berdua punya hutang cerita ama aku."

"Iyach mbg Vee sayank."

"Ah,loe Vee. Ganggu mulu dech. Gue pergi dulu."

"Ati-ati Wan. Tolong jagain adek gue yach."

"Beres! Gue jalan dulu."

"Pulangnya jangan malem-malem deg."

"Siap mbag!"



POV Ilham next part ya readers. Jadi cenut-cenut juga ini hatinya Cith. Hehehe.
Vote and comment,jangan lupa yach?:-)
Cith juga butuh saran :-(

*peluk cium* 'tuk kalian semua dari Vee :-)






Here,I'm Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang