PART 4

863 29 4
                                    

Aku bukanlah seperti mahasiswa lainnya yang ketika pulang lebih memilih nongkrong di kantin. Aku lebih suka ke perpustakaan. Karena aku hanya sedikit makanan yang aku suka disana. Biasanya aku lebih sering ke kantin asrama. Gag begitu banyak cowoknya. Hahaha. Yaelaaah,namanya aja asrama putri. Mana ada cowoknya,kecuali pak raden. Pak satpam yang kumisnya tebel banget. Mungkin 3 cm tebelnya. Hahaha.

Lagi dan lagi. Aku melangkah ke perpustakaan dan duduk di pojok. Tugas,oh tugas. Kali ini aku memperoleh tugas mata kuliah reading. Oh My God,pekikku sembari menggelengkan kepala.

"Kamu gag lupa passwordnya,kan?" tanya seorang pria di meja sebelah yang suaranya sangat familiar di telingaku.

"Eh,mas ganteng. Hehehe. Mboten kok mas,kulo mboten supe."[1] jawabku dengan senyum.

Oh ya,just information aja. Bunda sama Ayahku asli Mojokerto. Gag heran dech,kenapa aku bisa ngomong Cina kayag tadi. Hahaha.

"Ya udah kalo gitu,aku balik dulu ya deg?" katanya sembari membereskan buku-buku di mejanya.

"Eeeh,mas tunggu. Mas namanya siapa? Kita sering bertemu tapi aku gag tau nama mas?" tanyaku dengan suara nyaring dan berhasil membuat semua pengelihatan pengunjung library tertuju padaku.

"Kita jodoh yach" ucapnya sembari mengerlingkan matanya.

Jodoh??? Sarap kali yach tuch orang. Kenal aja gag, malah jodoh. Oh My God,celotehku.

Akhirnya semua tugas sudah terselesaikan dengan baik. And,it's time to go dormitory. Oh my bed. Guling,mana guling. Cari guling. Pulang. Menggapai mimpi (tidur). Hahaha.

***

Saat kakiku terhenti di depan kamar,ada sebuah kertas yang berhasil masuk kedalam kamar. Kayak maling aja dech. Hahaha. Yap dikertas itu tertulis,

Kalo kita ketemu lagi,berarti kita jodoh. Tak usah menghitung,seberapa sering kita ketemu.

-Mr. I-

Ini apa-apa an coba. Mr. I,who is he? Cukup sarap dach buat hari ini. Males gue. Gag penting ah. Yang penting gue tidur,hahaha,umpatku dalam hati.

***

Tok

Tok

Tok

"Mbg Vee?" panggilnya kepadaku.

"Iyach sebentar." jawabku sembari melipat mukena putih yang merupakan kado ulangtahun dari bunda.

"Adeg Rinda,ada apa? Mau curhat? Hehehe." tanyaku kepadanya.

"Hmmmm...gag mbg. Ntr aja curhatnya kalo mo bobok cantik. Hahaha. " jawabnya dengan tawa.

"Lha??? Terus??? Ada apa??? Ini juga belum isya'. Biasanya kamu maen kesini ba'da isya' deg." ujarku.

"Mbg di panggil kepala asrama,Bu Diah." ujarnya dengan tatapan takut.

"Lhu? Lapo aku? [2] Perasaan aku belum buat onar dech di asrama ini? Hehehe. Ya udah,mbg kesana sekarang. Thank you ya deg. " ujarku dengan senyum.

Dwi Arinda,adalah adek tingkatku sekaligus temen deketku di asrama. Dia mahasiswi berprestasi di fakultas ilmu kesehatan.

***

"Assalamu'alaikum?" ujarku di depan kantor kepala asrama.

"Wa'alaikumsalam. Ayo Vee masuk. Ini ada yang mau ketemu kamu. Temui di ruang depan yach?" ujarnya dengan lembut.

"Iyach ibu,terimakasih." jawabku.

***

"Maaf,kamu siapa?" tanyaku dengan sedikit takut.

"Viaaaaa,ini gue Iwan. Iwan temen ospek loe. Fakultas Tekhnik." jawabnya.

"Yaelaaaah wan. Gue kira siapa loe. Hahaha. Iwan Ardiansyah Akbar kan?" tanyaku. Dan langsung dibalasnya dengan anggukan.

Kedatangan Iwan cukup menghibur. Dia cerita semuanya dari A-Z. Dan tepat pukul 20.30 dia go home dech. Alhamdulillah. Maklum,mataku udah gag bisa diajak kompromi. Hahaha.

[1] Gag kok mas,aku gag lupa.

[2] Kenapa aku?


Who is Mr. I? Hahaha. Readers,maaf amburadul binti gag karu*an. Hehehe. Tetep di tunggu comment n votenya yaaaach...salam kenal...thank you :-)



Here,I'm Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang