PART 17

344 16 0
                                    

"Mbag Vee kenapa? Usrek mulu dari tadi." ucap rinda yang tidur disebelahku.

"Mbag gag bisa merem deg." jawabku.

"Tumben. Biasanya kalo udah ketemu Winnie The Pooh,langsung ngilang. Gag pkek permisi lagi." tuturnya.

"Hehehe. Ya deh,maaf. Tapi malem ini mbag bener-bener gag bisa merem deg." ucapku.

"Terus,aku musti apa?" tanyanya.

"Gimana kalo nonton film 99 Cahaya di Langit Eropa?" pintaku.

"Huaaaa...pengeeen. Tap---?" ucapnya menggantung.

"Apa?" tanyaku.

"Tapi aku ngantuk mbag. Aku capek. Ini tadi baru nulis askeb dan itu pun baru selesai 50 mbag." ucapnya dengan menunjuk tumpukan kertas di meja belajarku.

"Besok juga kuliah jam 7 mbag. Dokter Leo minta jadwal pagi. Siangnya ada operasi." jelasnya.

Aku pun tak tega melihatnya kelelahan. "Ya udah kamu bubug dulu an ya." ucapku dan dia pun langsung mengangguk.

Malam ini rinda memang tidur denganku. Aku tak tahu,mengapa aku tak bisa tidur. Salah satu penyebabnya adalah karena Mas Ilham. Besok ba'da maghrib kita akan bertemu di rumah pohon. Ada apa? Penjelasannya apa ya? lirihku. Ponsel ku pun bergetar dan bertuliskan bunda calling.

"Assalamu'alaikum bunda."

"Wa'alaikumsalam sayang."

"Bunda,kok belum istirahat?" tanyaku

"Bunda kangen sama kamu nduk."

"Cie cie cie...icikiwir...ehem...ehem" ucapku.

"Lha,kamu sendiri kenapa belum tidur tho nduk?" tanyanya.

"Eh,itu anu. Ini Via mo bubug bunda." kataku panik.

Bunda yang mengetahui ke panikanku,tak percaya dengan jawabanku. Ya,namanya juga mak sama anak. Pasti hubungan batinnya kuat. Hahaha

"Kamu kenapa? Lagi lope-lope ya?" tanya bunda.

"Hehehe." jawabku bingung.

"Siapa sih orang yang berhasil ngeruntuhin dinding es kamu?" ledek bunda.

"Bunda tuh,apa-apa an siih." ujarku kesal.

"Kalo emang ada yang udah berhasil ngeruntuhin dinding es kamu,tolong suruh dia kerumah." tegas ayah.

Itulah ayah. Protektif! Aku tahu kenapa ayah seperti ini. Abi adalah penyebab semuanya. Tapi,aku sayang pada ayahku. Mungkin ini cara ayah menjagaku. Ayah hobby banget nguping waktu bunda menelponku ato sebaliknya. Ntar ujung-ujungnya ayah ambil juga ponsel bunda.

"Iya ayah. Nanti Via bilang sama Mas Ilham."

"Oh,namanya Ilham."

"Inggih ayah." jawabku.

"Ya udah nduk,sana tidur." titah ayah.

"Inggih ayah. Assalamu'alaikum."

"Wa'alailumsalam."

Langsung ku putuskan sambungan telpon dari bunda. Setelah itu aku mengambil wudhu. Kemudian memejamkan mata.

***

Setelah adzan maghrib berkumandang,aku pun langsung melaksanakan sholat maghrib.

Ya Alloh,kenapa dari tadi Mas Ilham susah dihubungi? Apa dia lupa dengan janjinya? gumamku.

Tanpa berpikir panjang,aku pun berjalan menuju halaman belakang kampus. Ya,kali ini aku akan menuju rumah pohon. Kali ini aku memilih long dress berwarna pink dengan corak bunga sakura dibawahnya. Kurasakan lengan ku tertahan oleh seorang pria.

"Chubby,mo kemana?" tanya Mas Ifan.

"Chubby mo ketemu Mas Ilham." jawabku.

Aku cukup jengah dengan kehadirannya. Karena,aku merasa tak nyaman.

"Mas ndiri,ngapain di kampus malem-malem." tanyaku.

"Ini tadi ada rapat lintas fakultas."

"Oh." jawabku.

"Chubby,kenapa musti Ilham siih?" tanyanya.

Aku tak mengerti mengapa dia menanyakan hal itu. Apakah dia cemburu? BIG NO NO!

"Maksud mas?" tanyaku.

"Please,open your heart baby for me." ucapnya dan berhasil membuatku membatu.

"Mas,please! Don't say like that! I don't want to hear it anymore!" bentakku.

"Silvia Dwi Ananda. I really really love you. Will you marry me?" ucapnya dengan berlutut di hadapanku.

"Mas Ifan! Stop!" pintaku.

Aku pun berlari menjauh darinya. Aku muak dengannya. Aku melihat Aish. Apa iya itu Aish? Mengapa dia malam-malam ke kampus? gumamku.

"Aish!" teriakku.

"Bakpia. Gila loe cantik." ucapnya.

"Loe ngapain disini?"

"Eh itu---anu---" jawabnya terbata-bata.

"Apa sih." tanyaku.

"Itu jemput Om Surya." jawabnya.

"Oh."kataku.

"Eh,Om udah keluar tuh. Gue balik dulu bakpia." katanya dengan menunjuk kearah Mister Surya.

Aku pun melanjutkan langkahku menuju rumah pohon. Kulirik jam tangan,tepat pukul 18.45 aku telah berada di depan rumah pohon. Lama tak kulihat tanda-tanda kehadirannya. Ya Alloh,apakah dia melupakan janjinya? gumamku.

10 menit...

15 menit...

20 menit...

25 menit...

30 menit...

Ku putuskan untuk kembali ke asrama. Disaat aku melewaati gerbang taman belakang,terdengar suara derap langka. Aku pun tak kuasa menahan rasa takut yang sedari tadi telah menggurita. Dan aku pun menghentikan langkah ku. Lagu itu... Suara itu...

It's where the stars line up

It's where the oceans touch

It's in a place you've never been that feels like home

It's in the right now

It's where you give your all

And give a little more

I never been so sure

That's where you find love


Smangaaaaat '45 readers....
Betewe... Mr. I itu siapa ya???? Silahkan ditebak readers... Oh iya, Vomennya readers...thank you :-)

Here,I'm Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang