PART 33

607 8 0
                                    

Warning : 18+ & typo beserkan

Yang belum 18+ gag boleh baca. Nunggu umur 18+ dulu ya baru bisa baca part ini.

Hehehe..

Cuz,langsung baca aja. Vote dan komen tetap ditunggu ya...

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

"Ilhaaaam..."

"Vee...."

***

"Iwaaaaan" ucapku mengernyitkan dahi.

"Holaaaaaa. Loe makin sexy aja. Hahaha." ucapnya blak-blakan.

"Iya donk. Calon istri sapa dulu?" ucap Mas Ilham berbangga hati.

"Emang calon istri sapa?" kataku acuh padanya.

"Calon istri gue donk." jawabnya dengan melihatku.

"Iya kalo dia ngakuin,kalo kagak pegimane loe cuy?" tanya Iwan.

"Silvia Dwi Ananda,kamu calon istri ku kan?" tanyanya dengan puppy eyes ke arahku.

"Bukan." ucapku dengan menggelengkan kepala.

"Bahahahahahahahaha." tawa setan dari Iwan pun muncul.

"SILVIAAAAAAAAA sini kamu!" teriaknya dan langsung mengejarku.

Aku pun berlari menaiki tangga menuju kamarku. Aku pun masuk kedalam kamar dan bersembunyi di dalam kamar mandi. Moga aja gak ketahuan,batinku.

***

Ilham's POV

Aku berlari mengejar calon istriku yang telah berani membuat Iwan menertawaiku. Dia berlari menuju ke kamarnya. Tanpa aba-aba,aku pun mulai memasuki kamarnya.

"My heart,where are you?" teriakku menggema dikamarnya.

Hening

Hening

Hening

"Keluar donk sayang,aku janji gag bakal ngapa-ngapain kamu. Kecuali kamu yang mo ngapa-ngapain sama aku." ucapku.

"Mesuuuuuum." cicitnya dari kamar mandi.

Tanpa aba-aba,aku pun langsung membuka pintu kamar mandi. Ku menemukannya yang tengah berdiri membelakangiku sembari memejamkan mata di bawa tetesan air shower. Bibir merahnya membuatku kalap. Nafsuku menjadi lebih dalam.

Aku pun mendekat kearahnya dan memeluknya. Kuletakkan kepalaku pada lehernya. Membuatnya setengah menegang.

"Semua akan baik-baik saja,sayang." ucapku berbisik kearahnya dengan menjilati daun telinganya lembut.

"Uuuh...mas...geli..." ucapnya.

"Siapa suruh bangunin burung dalam sangkar." ucapku sembari memberinya kecupan-kecupan kecil di sekitar leher jenjangnya.

"Uuuh...ud.....ah....ge....li" ucapnya dengan nafas yang tak beraturan.

Tanpa berpikir lama pun,aku segera membalikkan badannya kearahku.

"Look at my eyes." perintahku dan aku pun mencium bibir merah yang telah menjadi candu bagiku. Dia pun menikmati ciuman itu. Mulai dari memainkan bibir,menyecap bibir,hingga lidah yang terjulur kedalam rongga mulut. Kami menikmatinya. Sangat menikmatinya. Aku pun tak kuasa menahan nafsuku. Ku remas pantatnya dan dia pun menyuarakan remasan tersebut dengan sexy. Begitu pun dengan dirinya,yang menjambak rambut basahku. Oh My,suara sexy nya membuat nafsuku menggebu.

Setelah melepas pagutan diantara kami,aku menatap matanya yang bertabur gairah. Seakan mengerti maksudku,dia pun berbisik kearahku "do it now honey." Aku pun mengangguk patuh.

Kembali kucium dirinya yang penuh nafsu. Membuka satu persatu kancing kemejanya hingga terlihat dengan jelas warna bra yang dikenakannya. Merah. Itulah warnanya.

Ku dorong dirinya hingga menempel kearah dinding,kutangkupkan kedua tanganku pada dua gunung kembarnya. Ku remas dengan halus.

"Aaaah,uuuuuh,aaaah." bisiknya ditelingaku. Desehan yang membuatku segera membuka bra yang menutupi kedua gunung tersebut tanpa melepaskan pagutan kami.

"Aaaah,uuuuuh,aaaah."

"Aaaah,uuuuuh,aaaah."

"Aaaah,uuuuuh,aaaah."

"Aaaah,uuuuuh,aaaah."

Lagi dan lagi dia mendesah kenikmatan. Oh My,suaranya terdengar sangat sexy.

Tangan kanan ku bermain pada puting di gunung kanannya dan tangan kiriku masih setia meremas pantatnya yang masih tertutup oleh jeansnya.

"Aaaah,uuuuuh,aaaah."

"Maaas suuudaaaah aaaaaah." ucapnya mendesah.

Kedua tangan ku bermain bebas pada pantatnya,sedangkan bibir ini mulai bermain pada dua puting yang tengah menegang sedari tadi.

"Aaaah,uuuuuh,aaaah."

"Aaaah,uuuuuh,aaaah."

"Aaaah,uuuuuh,aaaah."

"Aaaah,uuuuuh,aaaah."

Desahan itu membuatku tak ingin menyudahi permainan kami. Dia pun masih setia mendesah sembari menjambak rambutku. Setelah ku rasa cukup bermain dengan gunungnya,ku beri kecupan-kecupan kecil di lehernya. Dia mulai meraa dada bidangku. Ku tuntun tmgnnya untuk membuka kancing kemeja ku. Setelah semua terlepas,dia pun menghempaskan bajuku asal.

"Masuki aku,please." ucapnya setengah berbisik sembari menjambak rambutku.

Kurasakan Mr.J tengah menegang dibawah. Oh My,apakah harus sekarang? batinku.












Gimana ini???

#kaboooooorrrr

Here,I'm Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang