Chapter 44

4 1 0
                                    

Chapter 44: You Want To Teach Me How To Dance?
=================================

Paman An membawa Su Jian ke restoran yang khusus untuk mereka yang berada di level yang lebih tinggi di perusahaan dengan ekspresi gelap. Su Jian dengan senang hati memesan campuran hidangan favoritnya.  Sepintas, dia bertanya pada An Yize, "Apakah kamu ingin memesan?"

Kemudian tanpa menunggu jawaban An Yize, dia dengan gembira berkata, "Kamu baru saja makan terlalu banyak, kamu mungkin sudah kenyang. Biarkan aku membantu mu menikmati makanan kalau begitu! "

An Yize: "......"

Dia baru saja makan dengan gembira ketika orang lain tiba-tiba datang. Su Jian mendongak dan menyadari bahwa Ji Mingfei telah datang.

"Aku baru saja selesai bekerja dan datang untuk makan.  Aku tidak menyangka kamu juga ada di sini." Ji Mingfei terdengar sangat jujur ​​seolah-olah dia tidak sengaja mendengar melalui selentingan kabar, sehingga Yang Mulia membawa permaisuri untuk makan di restoran dan datang untuk mengamati dengan memikirkan gosip.

Su Jian dengan penuh semangat berkata, "Kalau begitu ayo makan bersama!"

Ji Mingfei duduk di meja dua orang. Dia sambil tertawa berkata, "Baiklah!"

Su Jian melihat bahwa An Yize sedang dalam mood yang buruk lalu melihat betapa hangatnya Ji Mingfei tersenyum pada An Yize.  Dia (Su Jian) kemudian berkata dengan hati-hati, "Kalian mengobrol saja! Aku tidak akan menahanmu! Anggap saja aku tidak ada! "

Ji Mingfei menatap kosong. Namun, An Yize tahu bahwa Su Jian mungkin terlalu banyak membaca. Ketika memikirkan pendapat Su Jian bahwa dia adalah "homoseksual", An Yize merasa dadanya mulai sesak lagi.

Ji Mingfei menyeringai, "Saat aku mengobrol dengan Yize di kantor, kami hanya berbicara tentang pekerjaan. Tidak mudah bagi kami untuk berkumpul di waktu senggang, jadi aku tidak ingin mengobrol lagi! "

Hanya berbicara tentang pekerjaan dan bukan perasaan... Perut penuh dengan cinta hanya bisa disimpan di dalam hati. Sang kekasih berada dekat tetapi tidak bisa dipeluk. Melodrama yang dibuat-buat selalu memilukan! Su Jian diam-diam tersentuh oleh tragedi pahit teman-gay-Tuan Ji dan mengirimkan pandangan simpatik ke teman-gay-Tuan Ji.

Mulai bisa memahami pandangannya, mulut presiden An bergerak-gerak.

Sama sekali tidak menyadari bahwa dia telah dicap sebagai pria gay yang menyedihkan yang diam-diam jatuh cinta dengan temannya, Ji Mingfei masih tertawa terbahak-bahak. Dia mulai berbicara dengan Su Jian.  "Aku baru saja melihat kakak ipar membantu Linda dan para asisten memperbaiki komputer mereka. Apakah kakak ipar tertarik pada bidang itu? "

Su Jian berkata dengan sembrono, "Tidak masalah."

Ji Mingfei tersenyum, "Selain mereka yang belajar ilmu komputer, aku belum pernah bertemu banyak gadis yang bisa memperbaiki komputer mereka sendiri. Kakak ipar luar biasa! "

Su Jian dengan rendah hati menjawab, "Kamu menyanjungku."

Keduanya mulai berbicara dengan penuh semangat. Sepanjang percakapan mereka, Su Jian menemukan bahwa dia dan teman-gay-Tuan Ji sangat cocok. Tuan Ji, teman-gay tidak hanya memiliki wawasan tentang IT, dia juga menyukai tim olahraga yang sama.  Keduanya ngobrol sambil makan, ngobrol tentang iptek hingga olahraga hingga kesejahteraan umum masyarakat hingga bergosip. Mereka mengobrol dengan senang.

Presiden An tanpa ekspresi. Dari awal hingga akhir, dia adalah sosok pria yang pendiam dan cantik. (Terabaikan wkwkwkwkw)

Tepat saat dia memasukkan seteguk nasi terakhir dan hendak menanggapi Ji Mingfei, Su Jian tiba-tiba merasakan tenggorokannya menutup dan gelombang mual melanda dirinya. Dia buru-buru menutup mulutnya lalu menyandarkan tubuhnya ke samping.

[END] Reborn as My Love Rival's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang