[END] Reborn as My Love Rival's Wife

Side Story 7

Side Story 7: Visiting New In-Laws (7)
=================================

Karena kebenaran sudah terungkap ke Su Jie, Su Jian juga mengungkapkan identitasnya kepada orang tuanya.

Tentu saja, orang tua Su sangat terkejut.  Mereka juga sangat bersemangat dan bahagia seperti yang diharapkan Su Jian.

Su Jian mengulangi apa yang terjadi padanya setelah kelahiran kembali kepada orang tuanya lagi. Kemudian, dia menghadapi tatapan bingung orang tuanya.

Ibu Su tampak terkejut sekaligus bahagia saat dia berkata, "Sebelumnya, kamu tidak pernah berhasil menemukan pacar jadi ibu sangat khawatir kamu akan melajang selamanya.  Meskipun itu pria yang kamu nikahi, setidaknya seseorang menginginkanmu."
(Whuuuttt???? Acian bangeeettt Su Jian)

Su Jian: "......"

Di sisi lain, ayah Su terus mempelajari Su Jian, tatapannya membuat rambut Su Jian berdiri tegak. Ibu Su yang berada di sampingnya tertawa, "Sebenarnya ayahmu selalu ingin punya anak perempuan. Saat aku memiliki Xiao Jie sebelumnya, dia menginginkannya menjadi seorang putri. Tapi, itu masih laki-laki. Semua orang iri pada keluarga kami karena memiliki dua putra, tetapi ayahmu iri pada keluarga Li karena memiliki dua putri.  Sejujurnya, ibu ingin punya anak perempuan juga. Ibu bisa mendandani dia, membantunya mengepang rambut dan mendandaninya dengan rok. Memiliki seorang gadis terasa jauh lebih intim. Mereka bilang anak perempuan adalah apel di mata ibu!"
(The apple of mother's eye, ini adalah ungkapan populer. Kalian pasti sering denger an apple of my eyes. Arti frase ini adalah engkau segalanya segalanya bagiku. Disini menunjukkan bahwa anak perempuan adalah segalanya bagi sang ibu)

Jadi aku ditolak sejak awal! Su Jian diam-diam menangis di dalam hatinya.

=================================

Keluarga itu sedang bahagia sekarang karena mereka bersama sekali lagi. Su Jian menyuarakan keprihatinannya. Kedua tetua memahami kompleksitas masalah dan merasa bahwa rahasia ini harus disimpan dalam keluarga mereka, tidak ada orang lain yang harus tahu. Tapi, setelah mengetahui bahwa Su Jian memiliki seorang anak, dan seorang putri yang menggemaskan, para tetua tidak dapat diganggu dengan putra sulung mereka lagi. Mereka memohon untuk segera bertemu dengan cucu mereka. [1]

Setelah kembali bersama keluarganya, Su Jian secara alami ingin An Yize dan bayinya bertemu dengan keluarganya juga. Tapi, saat ini ada beberapa masalah antara dia dan An Yize. Dia merasa sangat kesal.

Su Jie bertanya tepat waktu, "Kakak, apakah kamu bertengkar dengan kakak ipar, um, An Yize? Kau benar-benar kesal tadi malam."

"Tidak." Su Jian melanjutkan dengan depresi, "Akan lebih bagus jika itu pertarungan.  Masalahnya sekarang adalah aku tidak tahu kenapa dia begitu bermasalah.

"Kalau begitu, kenapa kamu tidak memberitahuku tentang itu? Aku bisa membantumu untuk berpikir." Su Jie bertanya.

Su Jian menatapnya dengan ragu dan bertanya, "Kamu bahkan tidak punya suami.  Apa yang bisa kamu pikirkan? "

Su Jie tersenyum dan berkata, "Tapi aku laki-laki. Mungkin aku bisa mengerti apa yang suamimu pikirkan. "

Su Jian menatapnya dengan tatapan kosong sesaat sebelum dia berseru dengan marah, "Kamu anak nakal, apa maksudmu?  Bukankah aku laki-laki? "

Su Jie mengukurnya sebelum matanya mendarat di dada Su Jian. Dia berkata, "Kakak, kamu masih laki-laki." Seorang wanita jantan. [2]

****selama interaksi Su Jie dan Su Jian, Su Jie manggil Su Jian brother aka kakak laki-laki

Su Jian menceritakan perilaku terbaru An Yize kepada Su Jie. Setelah dia selesai, dia menghela nafas, "Ngomong-ngomong, aku belum pernah bertengkar dengannya sebelumnya. Setiap kali orang itu tidak bahagia, dia akan bersembunyi dan marah sendiri. Bagaimana kita bisa bertengkar?"
(Karna AY selalu sembunyi dan marah sendiri, jadi SJ bilang gimana kita bertengkar? AY sendiri ngediemin SJ jadi kan itu ga bisa disebut berantem)